Chapter 5: Bu Nia

33 0 0
                                    

——— Jaka PoV ———
Yang nggak enak selanjutnya itu ibu-ibu umur 39 an tahun. Namanya Bu Nia.
"Wah...mami mami lagi asyik dong."
Sayangnya sih ndak enak yang ini. Ini mami mami, tubuhnya masih lumayan langsing sih, susunya besar banget, wajahnya cantik sih, rambutnya panjang. Kerjaannya model busana, suaminya tukang pijat. Satu yang unik. Yang nyewa aku malah suaminya. Pak Charul. Sosok pria berbadan bungkuk & cebol. Tingginya hanya seperti anak 6 sd.
"Gila..., kenapa?"
Ada alesannya. Dia nyewa aku ternyata dia itu lagi kena lemah syahwat. Jadi batangnya dia itu udah gak tokcer lagi. Susah bangunnya. Dan itu udah lama, udah terjadi sejak 10 tahun yang lalu akibat kesetrum. Itu juga yang bikin keluarga ini gak punya momongan. Sedihnya lagi, karena dia sudah kesusahan untuk membahagiakan istrinya di atas ranjang. Istrinya sering pergi malam ke diskotik untuk bermalam dengan pria lain di hotel sampai-sampai punya anak dari hasil zinanya. Yang waktu itu umurnya masih 7 tahun, cowok namanya Erdo, karena nama bapak biologisnya Ardi. Jadi buat Erdo nya kira-kira waktu Bu Nia masih umur 32, tiga tahun setelah Pak Charul kesetrum. Dia pernah menasehati istrinya tapi istrinya mengancam akan ninggalin dia kalau dilarang-larang lagi keluar. Agar istrinya tidak keluyuran lagi setiap malam, ia pun memilih untuk menyewa gigolo untuk istrinya. Main di rumah saja lebih aman katanya. Istrinya pun juga setuju karena menurut dia aku cocok. Ya udah setiap aku layani Bu Nia di ranjang. Setiap melayani selalu bakal ada Pak Charul yang nonton di pojok kursi, sambil memainkan batangnya sendiri yang sudah tak berfungsi itu, kecuali buat pipis. Dilihat dari tatapan wajahnya sih dia kepengen juga. Seperti biasa entah kenapa aku gak sedih malah suka. Bisa genjot istri orang & ditonton suaminya langsung.

Bu Nia orangnya mirip kayak Mama Nisa. Cuman agak sadis lagi. Mama Nisa kegilaannya masih sembunyi-mbunyi & berdasarkan tipu daya. Tapi ini Bu Nia, ini cewek bener-bener ratu. Dialah kepala keluarga untuk urusan ranjang, bukan Pak Charul. Fantasi si bu Nia juga lebih masokis* [Suka menyiksa]. Setiap kali seks sama dia, dia selalu memerintahkan suaminya untuk menjilati liangnya terlebih dahulu. Sedangkan bu Nia sendiri mengulum batangku. Katanya untuk menghormati tamu kehormatan yaitu sang Belalang Tempur. Dia juga yang menyiksa suaminya untuk memasangkan kondomku dan memasukkan batangku ke liang istrinya. Aku liatnya bahagia banget.

Setiap kali pas lagi genjot, Bu Nia juga sering banget ngata-ngatain suaminya yang sedang nonton. "Ah...ah, dasar batang gak berguna. Ah...ah..., dasar lakik...gak jantan. Dasar lakik cebol." sambil ngludahin Pak Charul yang sedang duduk memelas di sisi kasur. "Tuh...ludahku buat pelumas batangmu yang mati. Onani sendiri sana. Kalau bisa...hahaha" Dari ekspresinya, Bu Nia seperti tak bercanda, ada semacam kebencian & dendam. Belum lagi bu Nia selalu menyuruh pak Charul untuk membuatkan teh ketika kita lagi asyik bercumbu. Sesudah kelar. Biasanya aku dan bu Nia minum teh yang sudah disiapkan pak Charul. Sementara pak Charul yang melepaskan kondomku lalu dia menjilati liang istrinya, semua itu perintah bu Nia. Nanti yang bayar aku juga Pak Charul sebesar Rp 665.000. Sumpah pak Charul itu cuma jadi pelayan fantasi istrinya aja gitu di ranjang. Aku sempet tanya ke pak Charul, cuma kepo kenapa dia kok mau disiksa begitu sama istrinya. Dia hanya bilang dia cinta istrinya. Oke simple. Pesan moral dari pak Charul adalah Cinta buta & penuh kegoblokan.

Pernah suatu saat, Bu Nisa memaksaku untuk ena-ena di hotel malam minggu karena bosen melihat suaminya. Dia suruh suaminya untuk urus segala isi rumah & anak. Sementara dia pergi sama aku. Pak Charul hanya merunduk mungkin aku kira sifatnya yang minder karena cebol dan takut ditinggal istrinya. Di dalam hotel, Bu Nia nyuruh aku agar gak pakai kondom. Dia ngaku kalau pengen punya anak lagi. Anak yang kedua. "Bikinin anak dong." katanya. Aku mah profesional, aku bikinin dah. Cuma butuh waktu 10 menit kelar. Dia berharap semoga anaknya, anak dariku itu cewek. Dan akan ia beri nama Jiko.  Yang juga diambil dari namaku. Setelah itu aku tanya, "maaf, bukan mau mencampuri ya. Kenapa anda sama suami seperti itu?".
Karena aku kayaknya kasian dengan Pak Charul walau jujur aku gak ngurus. Kepo aja. Dia ngaku kalau sebenernya dia itu gak nyaman banget sama Pak Charul. Pernikahan mereka itu cuma dilandasi masalah hutang keluarga. Ayah dari bu Nia dulu punya hutang kepada ayah Pak Charul. Karena tak bisa membayar, Ayah Pak Charul meminta bu Nia saja untuk dijadikan menantu. Jelas bu Nia gak mau karena Pak Charul cebol dan bungkuk. Tapi dia dan ayahnya gak bisa apa-apa. Selama pernikahan, Bu Nia tidak mau dijamah dengan Pak Charul, takut ntar anak yang dilahirkan bakal cebol juga. Makanya dia menyiksa pak Charul seperti itu karena dendam. Dendam dijodohkan. Pernah dia terus merengek ke ayahnya untuk minta cerai. Ayahnya mempunyai ide gila. Yaitu menyuruh orang untuk sengaja menyetrum Charul, sampai mati.
"Woh, sadis..." Pram menganga.
Rencana gagal, Pak Charul tetap selamat namun saraf kemaluannya rusak. Membuat bu Nia tidak jadi senang malah depresi. Maka dari itu dia sering keluar malam untuk menyenangkan diri serta membuat keturunan. Menurut dia, apa salahnya. Wong dia memang tidak suka & tidak cinta dengan suaminya. Apalagi dia juga pengen punya anak yang normal.

Mendengar ceritanya membuat aku sumpah bergidik. Hubungan yang rumit & konflik keluarga yang menakutkan ini bikin aku cemas. Selama masih ada kesempatan, aku pun undur diri dari melayani bu Nia. Kuputus sudah kontakku dengan mereka. Ini salah satu pengalamanku yang gak enak. Moral kedua dari pengalaman ini, nikah itu tidak menjamin cinta & kenyamanan.
"Lah gimana itu anak yang kamu bikinin??"
Aku denger-denger sih ya, beritanya buruk. Si pak Charul akhirnya meledak juga amarahnya. Kayaknya dia tahu kalau yang nyetrum dia dulu adalah orang suruhannya ayah bu Nia. Jadi dia bakar rumah yang di dalamnya ada bu Nia & Erdo. Bu Nia juga lagi mengandung anakku, Jiko itu, udah 3 bulanan. Mereka semua mati. Pak Charul bunuh diri di kampung sebelah. Ngeri kan. Makanya pas kamu tadi bilang asyik, asyik...palalu asyik.

Jadi sekarang lanjut ke kau. Katanya kau sekarang mau rencana surprise pacarmu yak. Bilang dong apa rencanamu.

——— BERSAMBUNG ———

Belalang TempurTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang