Chapter 6: Cintanya Pram

33 0 0
                                    

--- Pram PoV ---
Habis ini aku mau pergi ke mall. Beli daftar-daftar benda buat nyurprise-in dia.
"Kau beli apa aja?"
Hmm..., gak tahu masih bingung.
"Emang guna ya benda-benda gitu. Jaman sekarang udah berubah. Ajak dia ke hotel, gagahi dia. Dia pasti suka itu."
Aku gak mesum bro. Aku itu orangnya romantis, penuh kasih.
"Tahi. Romantis itu tahi kucing. Romantis gak bakalan ada tanpa senggama. Cinta gak bakalan murni tanpa berhubungan. Kasih itu gak nyata tanpa tubuh saling berpelukan menindih. Rasional dikit, udah gede. Lagian kasian batanglu, masak pacaran 2 tahun, belum juga dimasukkin sarang."
Ah ogah deh aku cerita. Yang penting aku punya pacar asli. Hubungan legal & halal. Normal selayaknya manusia. Gak kayak kau yang hina & haram.
"Ah diam kau sana. Aku punya pacar juga jangan salah."
Oh ya? Siapa-siapa? Mamah Tua, Nenek Muda hahahaha...ntar akhir-akhirnya dibayar ya namanya bukan pacar.
"Ndak. Aku serius. Baru jalan 3 bulan. Ya betul sih awalnya pelangganku juga. Mahasiswi dia,---" jelas Jaka yang langsung dipotong oleh Pram.
Tuh kan...tuh kan.
"...dengerin dulu. Ini cewek bener-bener cuantikkk. Manis, putih, dan kayak bidadari berambut pendek berbadan kecil. Awalnya dia ngechat aku untuk dilayani. Dia ngaku udah bukan pemula. Aku datengin dia di alamatnya. Pas pertama kali aku ketemu, aku langsung jatuh cinta sama ini cewek. Biasanya aku kan engas tok. Dia minta untuk dilayani normal aja. Tubuhnya pas, mantaplah semuanya. Wajahnya duh aku suka banget. Pas aku cium bibirnya, sumpah manis lembut. Baru aja seneng. Pacarnya nelpon melulu, gangguin aku aja. Aku suruh dia buat matiin hpnya dulu, dia mau. Ya aku pun bercinta sama dia. Klaimnya bener, ini cewek udah bukan pemula. Cukup aktif & seru. Setelah kelar muasin dia, dia mau bayar aku. Aku tolak. Aku nyatakan cinta ke dia. Dia langsung ngaku juga kalau cocok sama aku..., tapi dia belum bisa mutusin pacarnya. Aku tanya gimana aku dibandingin sama pacarnya. Dia bilang, keju dan tai. Dia bilang pacarnya itu tai. Dia ngaku jujur kalau selama hubungan ini, setahun apa dua tahun ini, dia gak ngrasa apa-apa dengan pacarnya. Gak ada cinta sama sekali. Dia bilang justru cinta itu muncul waktu sama aku ini."
Terus...terus.
"...dia bilang jalani aja dulu deh. Sebagai pacar gelap. Nah dari situ aku 'pacaran' sama pacarnya orang. Prinsipku yang Cinta tak harus memiliki, tapi setidaknya bisa menggenjot itu terbukti disini."
Siapa namanya?
"Dia gak beritahu. Jadi aku panggil dia Nona Manis. Dan dia panggil aku Belalang Tempur. Nama resmiku"
Itu bukan pacaran tapi kau cuman jadi simpenan tok.
"Eits jangan salah. Yang penting dia rela buka celana dalam dan aku setubuhi kapan pun, bahkan sewaktu pacarnya telpon itu udah aku anggep cinta. Sudah bangganya setengah mampus. Apalagi dia bilang, dia gak pernah ngasih cowoknya apapun selama pacaran. Pas pacarnya mau nyium aja dia nolak. Pipi aja gak mau apalagi liangnya. Katanya, liangnya hanya untukku. Dia juga lebih mentingin jalan sama aku ketimbang pacarnya. Dia punya sedikit fantasi kayak Mama Nisa sih. Tapi bu Nisa masih mau telponan sama suaminya. Kalau ini sumpah, kalau gak karena aku yang maksa dia sedikit care sama pacarnya, dia gak mau. Dia suka itu nelpon pacarnya kalau pas kita lagi ngeseks. Itu juga kesukaanku sih..."
Sumpah kau ini emang iblis penikung.
"Aku tidak peduli. Hidup ini kompetisi. Nah ini dia telpon..." kata Jaka yang langsung menjawab telpon dari Nona Manis.
"Iya...iya. Say...bentar ya baru ngobrol sama temen lama."
Emang ada apa?
"Dia minta aku ke kosnya. Katanya pumpung hari minggu, kos sepi. Dia katanya bosan juga dari tadi pacarnya nelpon terus bikin sebel. Udah ya aku mau kesana. Hibur pacar orang tapi pacarku di ranjang hahahaha..."
Oke-oke aku juga mau membelikan hadiah untuk cintaku.
"Semoga beruntung. Kuberi tips dulu. Ntar waktu pas kau beri surprise, beri dia ciuman mendadak. Kalau dia mau, berarti dia cinta. Kalau dia masih gak mau. Udah tinggalin aja...itu tandanya gak pasti. Udah denger ceritaku kan. Sifat gelap cewek macem-macem. Fantasi mereka aneh-aneh. Walau sudah nikah pun bisa selingkuh apalagi masih pacaran. Yang jelas cewek kalau cinta itu rela buka kedua pahanya, Pram. Oh ya hati-hati cewek itu pinter banget main drama." Jaka memberi saran lengkap.
Oke-oke, aku coba ntar, Jak. Bye.
"Bye. Thanks traktirannya Btw."

--- 3rd PoV ---
Pukul 12.28
Mereka berdua berpisah. Jaka menuju Nona Manis. Pram menuju mall untuk membelikan barang untuk kekasihnya. Dan juga mempersiapkan rencana surprise. Sesampainya di mall dia menuju toko karangan bunga & membeli bunga merah indah nan harum dengan tulisan "Love u Swaras." Toko kedua yang ia hampiri adalah tokoh boneka. Dia sempat bingung mana boneka yang cocok.
Pukul 13.23, dia menelpon pacarnya untuk bertanya boneka apa yang ia suka. Tapi telponnya tak dijawab. Pram berpikir mungkin lagi bobok siang. Dia pun memilih boneka panda. Toko ketiga yang ia tuju adalah tokoh perhiasan. Dia tidak ingin membelikan kalung atau cincin tapi dia membelikan emas batangan 10 gram dengan harga 7 juta. Hadiah utama untuk sang cinta. Semua uang itu berasal dari jerih payah Pram bekerja sampingan sebagai bartender & koki. Dengan 3 buah kado di tangan, Pram yakin akan membuat pacarnya makin cinta. Sebagaimana dia cinta mati kepada Swaras.
--- X X X ---
Pukul 14.10, dia pulang sebentar ke rumah. Di rumah, dia mencoba menelpon pacarnya.
"Halo, sayang. Lagi apa?"
"Hmmm..., lagi tiduran. Nyari ide buat tugas besok."
"Oh...gitu. Tugas besok yah..."
Mereka berdua pun bertelponan mesra hingga satu jam. Hati Pram begitu senang dan gembira.

--- BERSAMBUNG ---

Belalang TempurTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang