7. Bully 🌟

48 9 0
                                    

Jangan pernah menyakiti orang lain kalau kamu sendiri tidak ingin disakiti
____Zilla____
Seperti biasa,kalau ada typo tolong coment please!
Happy reading guys!

****
Chintya POV
Lalu ... PLAK!! Sebuah tamparan keras mulus mendarat di pipi kananku, membuatku menoleh ke samping kiri.

Aku tersenyum miring, lalu, aku melihat tangan kak Clancy yang terkepal kuat tanda ia sedang marah saat itu.

Aku menggeleng padanya, dan kak Clancy hanya bisa mengangguk pasrah.

Mereka bertiga kemudian menyiram ku dengan air yang diisi sampah basah sampai bajuku berbau busuk.

"Ini balasannya karena kau sudah mengganggu Lisa!" Kata salah satu perwakilan

Owh ... Jadi perempuan genit itu namanya Lisa ...

Aku hanya diam menunduk
Tanpa aba-aba, aku langsung berlari menuju kamar dan menangis sejadi-jadinya disana. Kak Clancy ikut menyusul ku dan mengetuk pintu kamarku yang tentu saja tidak kuhiraukan.

Tok! Tok! Tok!

"Chintya ... Buka pintunya! Ini sudah waktunya makan siang!" Kak Clancy terus menggedor pintu kamarku

Aku malah semakin menangis, aku membuka pintu dengan telekines milikku dan membiarkan kak Clancy memasuki kamarku.

Grep! Aku merasa hangat dipelukan kak Clancy. Aku masih saja menangis sesenggukan karena ulah mereka bertiga tadi.

"Menangis saja! Lepaskan beban mu itu Chintya! Aku tak akan melarangmu!" Kata kak Clancy

Aku pun menangis sepuasnya di pelukan kak Clancy.

Setelah baikan, aku melepaskan pelukannya dan tertidur di paha kakak, samar-samar aku melihatnya tersenyum.

Clancy POV

Sungguh! Tadi aku benar-benar tak tahan dengan sikap Lisa and the geng nya itu. Mereka mem-bully, tidak-tidak! Mereka lebih tepatnya menyiksa adik kesayanganku!

Siapa yang tahan melihat saudaranya disiksa? Saat aku sangat ingin membantunya, Chintya tampak menggeleng ke arahku. Sial! Dia tahu aku akan membalas perbuatannya! Dia seperti mengisyaratkan
'Aku baik-baik saja'
Padahal kenyataannya tidak!
Seperti saat ini,dia tertidur pulas di pahaku. Aku membelai rambut Kuning Keemasan nya yang lembut itu. Seperti membelai kain sutra.
Sayangnya, adikku yang polos ini malah menanggung beban yang banyak.

Aku menggendongnya ala bridal style dan meletakkannya di ranjangnya. Dia benar-benar anak yang feminin! Lihat saja, kamarnya serba berwarna Ungu Muda, kamarku berwarna Biru langit. Aku menyelimutinya sampai sebatas pinggang dan mengambil makan siang untuknya di cafetaria.

Clancy POV end

Chintya POV on

Aku melihat sebuah Padang bunga yang indah, penuh dengan bunga Lavender. Lalu,aku melihat seorang perempuan yang sepertinya sebaya denganku duduk di pinggir danau. Aku pun menghampirinya.

"Um ... Hai! Kamu siapa? Sedang apa disini?" Tanyaku

Ia pun menoleh.

"Kau Chintya kan? Aku Cilia,aku adalah orang yang ditunjuk oleh Ratu untuk memilih calon ratu selanjutnya. Dan rupanya kau yang mendapatkan nya" Jawabnya seraya tersenyum

Aku merasa bingung, ditunjuk oleh Ratu? Ratu siapa maksudnya?

"Aku tahu kau bingung, baiklah, aku akan menjelaskannya'" Ucapnya

In The Magic Land Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang