01.Dunia Abraham

3.2K 193 4
                                    

"Kak Abra! Tolong Via hikss... " tangis seorang gadis saat ditarik paksa oleh ibunya untuk pergi.
"Via! Berhenti menangis" bentak ibunya. Abraham kecil yang melihat dan mendengar namanya dipanggil langsung saja berlari mengejar gadis kecil yang bernama Via itu
"Via! Hiksss... Tunggu. Tante! Tante!!! Jangan bawa Via pergi " teriak Abraham dan mengenggam tangan gadis kecil itu.
"Siapa kau! Bocah sialan. Lepaskan tanganmu dari tangan anakku! " teriaknya kasar dan menghempaskan tangan Abraham dari tangan anaknya.
"Kakakkkk! " gadis itu menangis kencang Abraham yang bingung ingin melakukan apa dengan cepat ia mengigit tangan dan menendang kaki Ibu Via.
"Anak siapa kau hah! Astaga kakiku" Abraham menahan tangisnya saat Ibunya via mencubit kulit halusnya sehingga membiru tidak memperdulikan bahwa yang ia cubit adalah anak orang lain.

"Ibu hikss... Jangan cubit kak Abra hikss. Ibuu"

Pertahanan Abraham luntur dan langsung menangis karena menahan sakit saat cubitan itu semakin membuat badannya membiru setelah puas langsung saja Ibunya Via pergi tidak lupa gadis kecil itu menangis melihat Abraham menahan sakit dan menahan tangisannya.

Abraham pulang kerumah dan menangis mengadu kepada ibunya.
"Mamaaa hiksss... "Tangis Abraham dan langsung memeluk Alena. Alena kaget mendapatkan Anaknya menangis dengan kencang
"Bram kenapa sayang" ucap Alena dan hampir ikut menangis tidak biasanya Abraham menangis seperti ini.
"Abang" ucap Avram tiba-tiba datang dan Abraham hanya diam karena menangis.
"Via ma hikss...via dibawa pergi oleh ibunya tidak tahu mereka akan kemana, hikss... Dan... Hiks ini" Abraham menunjukkan bekas cubitan nya dan Alena menggeleng tidak percaya Anaknya mendapatkan cubitan seperti ini sehingga membiru.
"Abraham ga boleh nangis ya sayang, harus kuat kalo Bram nangis nanti mama ikut nangis. Mama obatin " Alena langsung menggendong Abraham dan diikuti oleh Avram dari belakang.
"Abang kenapa? Ma" Alena menatap Avram dan mengecup kening anakny itu.
"Abang dicubit sama tante tante Gila" dengan cepat Abraham mengucapkannya dengan nada yang tidak suka sedangkan Alena sibuk mengelus cubitan itu dengan minyak kusus untuk luka apa saja.

"Abang. Apa masih sakit? Mama biar Avla yang obatin " ucap Avram mengambil alih dan Alena hanya bisa tersenyum melihat kedekatan anaknya ini.
"Tidak. Tidak lagi" Avram mengelus pelan luka cubitin itu dan setelah cukup dia menghentikannya.

"Ma apa itu Cinta? Apa mungkin Abraham Cinta sama Via, tapikan Via masih kecil dan begitu juga Bram. Apa mungkin ini alasannya Ma, tante itu pergi membawa Via. " Alena menatap anaknya tidak percaya, Cinta?.
"Bram tau dari siapa Kata Cinta? " tanya Alena mendudukan Abraham dipangkuan nya sedang Avram disampingnya.
"Dari Ayah".
"Bram jangan terlalu mendengarkan ucapan ayahmu yang tidak tidak, kau mengerti kan? " Abraham menganggukkan kepalanya.
"Cinta? Avla tidak tau, abang juga. Nanti Avla ingin tanya sama ayah" ucap Avram.
"Vram sayang. Sudah mama bilang hal yang tidak tidak jangan tanyakan pada ayahmu. Kadang ayahmu itu suka bercanda yang tidak tidak " Avram tertawa kecil dan menganggukkan kepalanya.

Alena berusaha membuat anaknya menjadi lebih baik dan terus memberikan nasihat yang baik juga tapi akan dirusak oleh ayahnya dengan kata kata yang pandai ia rangkai sendiri, Max begitu mampu membuat kedua anaknya ini percaya dengan ucapan nya entah itu baik maupun buruk.

"Anak anak ayah pulang! "Ucap Max masuk kedalam kamar mereka dan melihat ada Anak-anak nya disana.
"Ada apa ini? "Tanya Max dan langsung mengendong Abraham, Mata Max begitu tajam saat melihat bagian lengan anaknya yang membiru bahkan ada jejak air mata yang mengering.
"Siapa yang melakukan ini padanya, Alena"ucap Max menahan emosinya disentuh nya pelan bekas cubitan itu dan mencium Pipi Abraham.
"Ayahhh! " rengek Avram yang merasa iri dan ingin digendong Max.
"Astaga ayah lupa dengan, jagoan kecil ayah yang satu ini" dengan cepat Avram merangkak dari tepat tidur dan menghampiri Max tidak lupa mencium kening dan pipi Avram. Max menggendong kedua anaknya
"Jadi. Siapa yang melakukan ini pada Bram, sayang" Max menatap lembut kearah istrinya itu maju berusaha mendekati nya dan mencium pipi Alena.
"Aku tidak tau Max, tapi yang Bram bilang seorang wanita mencubit nya. Abraham menghentikan wanita itu saat menarik gadis kecil yang bernama Via, aku juga tidak tau siapa Via hanya saja Bram begitu menyayangi gadis kecil itu" ucap Alena mencoba menjelaskan nya.
"Aku paham sekarang, Abraham dia mencintai gadis kecil itu" Alena menghela nafasnya dan Max berusaha merusak otak anak-anak nya.
"Max!" tegur Alena dan Max hanya bisa tertawa mendengar teguran itu.
"Jadi, Abraham cinta sama Via? Ayah "  Max menganggukkan kepalanya.
"Abang cinta?, tapi cinta itu nama Teman avla ayah" Max tertawa kecil mendengar ucapan polos dari anaknya.
"Cinta itu... "
"Max jangan mengotori pikiran mereka dengan cerita mu itu, seharusnya kau memberikan nya nasehat terbaik mu, bukan tentang cinta lagian mereka masih kecil!. Turunkan anak anak dan kau pergi mandi sana! " ucap Alena dan langsung mengambil alih anak-anak nya sedangkan Max hanya bisa menurut dengan ucap istrinya.

Bersambung...

Dunia AbrahamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang