03.Dunia abraham

2.6K 139 17
                                    

Via berjalan pelan menuju rumah nya tapi saat ia akan ingin berbelok ke kanan tangannya tiba-tiba saja tertarik lebih tepatnya digenggam oleh seseorang. Yang bisa diyakini itu adalah pria

Saat Via menolehkan kepalanya dan melihat siapa, teryata pria yang memanggil nya tadi saat ia bekerja.
"Lepas... " ucap Via saat melihatnya tapi sedikit berbeda karena pria itu mengenakan masker hitam di wajahnya, menutup hidung dan mulutnya.
"Via... "Satu kata itu membuat Via kaget.
"Aku Rantika. Bukan via" kesal nya, tapi tanpa sengaja mata Via melihat ikat rambut berwarna hitam yang ada di pergelangan tangannya. Pria inikan
"Rantika? Jadi aku salah orang, begitu. " ucap pria itu.
"Ya bisa dibilang seperti itu. Rantika bukan Via" kesal nya.

Serasa cukup tau! Pria itu pergi meninggalkan Via sendiri. Mungkin memang benar ia salah orang nama Via bukan hanya satu, apalagi ia tidak pernah tau ciri ciri gadis yang ia suka untuk waktu sekarang. Tidak ada tanda atau apapun yang bisa ia kenali.

....

"Tidak ingin mengaku " kesal Abraham saat bertemu dengan gadis itu.
"Apa aku harus membunuh sekarang. Seperti nya iya" sebelum Abraham membunuh seseorang dengan santainya ia masuk kedalam supermarket dan membeli alat penjepit tikus dan susu kotak.
"Tujuan awal adalah mata" gumam Abraham pelan, sangat pelan.

Setelah semuanya siap dan Abraham sudah membayar nya. Dengan santai Abraham keluar dan meminum susu kotak itu
"Lorong" gumam Abraham.
Terus mencari lorong kecil tapi tidak ketemu dengan terpaksa ia harus berjalan lagi.
"Astaga!... " kagetnya saat seseorang menepuk pelan pundaknya,Area sekitar Club? Pikirnya. sejauh itukah ia berjalan

"Ahh, bisakah kita menghabiskan satu malam bersama? " Abraham menatap datar kearah perempuan yang sedang asik menggoda nya, memainkan tangannya didada bidang Abraham.
"Astagaaaa... Aku merasa jijik sekarang " batin Abraham saat perempuan itu mengecup lehernya. Bukannya Abraham tidak normal, ia sangat normal hanya saja saat ini yang mencium nya seorang jalang ia tidak ingin mencium ataupun melakukan hal lebih bisa saja perempuan itu hamil? Padahal yang menggunakan nya bukan hanya Abraham.
"Apa sekarang aku harus membunuh perempuan? Rasanya tidak mungkin " batin Abraham. Ia masih terus berfikir dan berdebat dengan otak dan hatinya tanpa ia sadar perempuan itu sudah banyak meninggalkan tanda dilehernya
"Sial! " Abraham mendorong perempuan itu saat dirasakan nya mulut perempuan itu mengigit dan mengecup diarea sekitar lehernya.
"Hey, sayang. Kenapa kau menolak? " ucap perempuan itu yang mencoba untuk mendekati nya lagi. "Ohayola" gumam Abraham yang muak saat ini bagaimana tidak ia harus berhadapan dengan wanita mabuk, tentu saja perempuan itu akan susah untuk berhenti.

"Okeoke! Ikut aku" Abraham menarik tangan perempuan itu dengan lembut,tidak ingin membuat curiga Abraham berusaha tersenyum canggung saat seorang pria menatapnya seolah berkata 'nikmati jalangmu teman'.

Saat sudah jauh dari area club dan mendapatkan jalan buntu yang jauh dari keramaian orang disini lah Abraham akan melakukannya. Membunuh

"Payudara mu Indah, tapi... " Abraham sengaja menghentikan ucapanya menatap payudara perempuan itu dan kembali lagi menatap kearah lain.
"Tapi apa sayang... " balas wanita itu.
"Kecil... "ucap Abraham "... Ralat maksudku besar dan kendor, shit! Jalang tetaplah jalang"sambung Abraham dalam hatinya.
"Kecil? Apa itu benar. Punya ku lebih besar ingin melihatnya " Abraham membulatkan matanya saat gadis itu dengan santainya membuka kancing baju nya, rasanya Abraham ingin lari sekarang biarla ia gagal membunuh yang terpenting ia selamat atas godaan itu.

"Sial! "
Bugh
"Akkhh"

Refleks Abraham langsung meninju wajah perempuan itu saat tak sengaja mata Abraham melihat payudaranya, perempuan itu benar-benar memperlihatkan nya, dengan terpaksa abraham memukulnya sehingga perempuan itu pingsan dan Abraham pergi dari sana dengan sedikit berlari.
"Fuck! Aku gagal" kesalnya.

Bersambung...
Vote/komen

Dunia AbrahamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang