#4

4 1 0
                                    


   Hari ini sedang cerah. Semesta seperti sengaja ikut bahagia dengan suasana hati Veisa sekarang. Dengan berjalan di bawah sinar matahari yang panas tapi tidak dengan hatinya.

Hatinya sejuk karena sudah 2 kali ia mendapatkan senyum dari Revan. Ditambah pipi chubby nya itu sudah kena cubit saat di mall tadi.

  " Woii! "

Motor ninja itu berhenti tepat di samping Veisa yang sedang berjalan sepulang dari mall tadi. Dilihatnya seseorang itu seperti sedang sengaja menyapa dirinya.

  " Hei Naveisa! Panas-panas gini lo jalan? "

  " Menurut kamu? "

  " Kenapa ga naik taksi atau angkot aja? Kenapa harus jalan? "

  " Kenapa mau tau urusan orang aja sih, heran "

Veisa diam menutupi wajah senangnya karena bagaimanapun ia harus tetap bersikap biasa saja depan cowok tersebut.

Revan memang tampan. Serius. Tapi Veisa tidak mau menunjukan atau memuji Revan yang terlihat sempurna itu. Veisa harus bersikap jutek pada setiap orang yang baru ia kenal.

  " Naik. "

  " Hah? "

  " Naik buruan "

  " Ngapain? "

  " Lo mau gue anter pulang gak? "

Maksudnya?
Revan itu, mengajakku untuk pulang bareng dia? Naik motornya itu?

  " Yaudah kalo gak mau "

Veisa diam tidak tahu harus menolak ajakannya atau justru ikut dengan Revan naik motornya itu untuk mengantarkan Veisa pulang

Itu adalah hal yang sangat Veisa tidak menyangka.

Dan bagaimana bisa ia menolak?
Diantar pulang oleh seorang cowok yang tampan dengan berdua di atas motor dibawah teriknya sinar matahari.
Itu sangat mengagumkan!

  " Mau "

  " Mau apa? "

  " Yaudah kalau lupa "

Revan seperti sengaja lupa akan ajakannya pada Veisa tadi untuk mengajaknya pulang bersama.

  " Yaudah naik "

  " Hah? "

  " Buruan naik, gue udah baik sama lo nih, lagian jarang juga gue ngajak cewek pulang bareng dibonceng sama gue pake motor "

  " Terus? "

  " Ya lo beruntung harusnya, udah gue ajak pulang. "

  " Sombong banget sih, udah ah aku gajadi ikut pulang naik motor sama kamu. "

  " Loh kenapa? "

  " Nanti kamu pikir aku cewek apaan yang dengan mudah naik motor sama cowok kayak kamu padahal belum lama kenal  "

  " Maksud lo gue cowok jahat apa? Enak aja. Yaudah kalau gak mau naik gapapa "

  " Yaudah ngapain juga kamu berhenti hanya untuk ajak aku pulang bareng. Kamu pasti ada maksud ya? "

  " Maksud gue baik lagian. Ini tuh cuacanya panas dan lo jalan sendiri. Gue cuman kasian aja "

  " Aku gak butuh di kasihani sama kamu"

  " Gue bukan kasihan, tapi gue peduli"

Setiap ucapan yang Revan lontarkan dari mulutnya itu seperti sengaja membuat jiwa Veisa melayang dan tak karuan.

REVANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang