Skak Mat!

15 2 0
                                    

Matahari bersinar cerah, secerah hati Cassandra Baby yang begitu gembira menyambut hari ini.

Hari gajian. Hari yang ditunggu-tunggu oleh cewek manis bertubuh kecil itu.

Ia melangkah dengan ringan sambil sesekali menari-nari kecil, bersiul-siul menuju halte yang ada di depannya.

Beruntung, masih ada tempat duduk yang kosong di halte. Baby pun cepat-cepat duduk, melipat kakinya sambil mengulum senyum. Hari gajian sudah seperti perasaan falling in love dalam kamus kehidupannya.

Cewek itu memerhatikan sekeliling dan senyumnya pun lenyap ketika melihat seorang cowok yang duduk selisih dua orang dari dirinya.

Asap mengepul ke luar dari mulut si cowok. Dengan santainya ia merokok sambil memainkan ponsel.

Baby menyipitkan mata bulatnya, mengernyit menatap si cowok. Hatinya bergejolak. Darahnya seakan-akan naik sampai ke ubun-ubun.

"Hei, cowok perokok!"seru Baby.

Seketika semua mata menatap Baby, termasuk cowok yang dipanggilnya.

" Iya, elo sendiri kan yang ngerokok!"Baby menjelaskan sebelum si cowok yang tengah kebingungan itu bertanya. "Lo gak lihat ada ibu hamil di sebelah lo? Lebih berharga rokok lo itu ya daripada janin kecil!?"ketus Baby.

Ibu hamil di sebelah cowok itu hanya terbengong-bengong menatap Baby. Orang-orang di sekitar halte pun berbisik-bisik membicarakan sikap Baby yang frontal itu.

Cowok itu melihat ke sebelahnya, seolah baru mengetahui kalau ada ibu hamil duduk di sebelahnya. Memang daritadi ia sibuk berkutat dengan ponselnya.

Cowok itu kembali menatap Baby. Kali ini bukan dengan tatapan bingung, tapi dengan tatapan sinis.

"Urusin aja urusan lo ya. Nggak usah ribetin orang lain. Apalagi sama orang yang nggak lo kenal!"balas cowok itu tidak kalah nyolotnya dengan Baby.

Baby yang punya karakter keras kepala dan bermulut pedas itu otomatis tidak terima diserang balik. Cewek itu beranjak berdiri dan menghampiri si cowok perokok sambil melipat tangannya di dada.

"Emangnya perlu kenal dulu baru bisa negur orang yang jelas-jelas salah!? Elo yang nggak punya etika, elo yang nyolot!"seru Baby sambil mengayun-ayunkan jari telunjuknya di depan muka si cowok. Suaranya bisa mengalahkan kerasnya petir di siang bolong.

Cowok itu tampak menahan amarah yang ingin meledak. Tangannya mengepal, berusaha tidak melemparkan pukulan ke wajah Baby mengingat dia hanyalah seorang cewek dengan postur kecil pula.

"Lo yang sopan sama gue. Bisa aja lo lebih muda dari gue, sembarangan manggil lo-lo ke gue."keluh si cowok perokok beranjak berdiri lalu ikut-ikutan melayangkan jari telunjuknya ke muka Baby.

Tercium bau rokok yang sangat kuat dari badan cowok tinggi yang cukup atletis itu. Ia harus setengah menunduk untuk bisa berbicara face to face dengan Baby yang bertubuh kecil.

"Lo mau dipanggil Mas, Abang? Nggak cocok kali. Lo cocoknya dipanggil engkong, ngaca dong keriput semua di muka lo!"balas Baby sambil memutar bola matanya.

"What!!??"cowok itu seakan tak percaya dengan yang ia dengar.

Wajar saja ia kaget mendengar kata keriput ditujukan ke dirinya. Selama hidupnya dia selalu diberi gelar cowok berwajah baby face dan mirip banget dengan wajah idol oppa korea. Sungguh benar-benar penurunan martabat.

"Sini rokok lo!"tanpa ba-bi-bu Baby merampas rokok dari tangan cowok itu lalu menginjaknya dengan sepatu pinky-nya.

"Woaaaaah!"seru orang-orang yang daritadi menonton, malah semakin banyak yang bergabung.

Satu orang bertepuk tangan, diikuti dengan tepuk tangan yang lainnya. Mereka takjub dengan aksi heroik Baby, sementara sang ibu hamil yang daritadi dibela mati-matian hanya bisa melongo dengan mulut menganga lebar.

Bus pun datang bertepatan dengan riuh tepuk tangan 'penonton'. Seketika orang-orang bergegas naik bus, tidak menghiraukan lagi pertengkaran Baby dan si cowok perokok yang lebih tampak seperti pertengkaran sepasang kekasih.

Baby melemparkan senyum penuh kemenangan sambil menyibakkan rambutnya yang panjang.

Tiba-tiba cewek itu menarik kerah baju cowok baby face itu ke wajah Baby yang cukup manis.

"Skak mat."bisik Baby sambil menyeringai lebar.

Cewek mungil itu melepaskan cengkeramannya lalu membalikkan badannya dengan perasaan puas. Puas sudah memarahi cowok menyebalkan sekaligus mendapatkan penghargaan khusus dari orang-orang yang mengerubungi mereka tadi.

Cowok itu menatap Baby yang melangkah masuk ke dalam bus dengan perasaan shock. Tak percaya atas apa yang dialaminya di pagi hari ini.

Ia pun melangkah pergi seiring menutupnya pintu bus. Ia tak mau satu bus dengan cewek kurus kecil sok jagoan seperti Baby. Namun ketika ia berjumpa lagi dengan cewek itu, ia berjanji tak akan menyia-nyiakan kesempatan untuk membalas semuanya.

****

Hai, semua! Dukung dengan comment dan vote yah supaya semangat meneruskan ceritanya.
Thank you!

Baby, I'm in Love!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang