02

132 15 0
                                    

Kerajaan marxtam dipenuhi dengan suara tepuk tangan dan sorakan gembira dari para vampir

Ya, itu adalah sorakan untuk mereka yang telah berhasil melewati masa pelatihan dan tes tahunan kerajaan.

"Selamat kepada kalian semua, aku sanggat bangga ternyata kalian semua bisa tumbuh kuat dengan cepat" ucap pavel sembari tersenyum

Kemudian mereka semua pergi ke rumah masing masing, terkecuali untuk anak anak yang telah lulus pelatihan, mereka mengikuti pavel ke kerajaan

Jin dan bobby sedang tertawa bersama sambil berjalan di lorong lorong kerajaan, sesekali bobby membuat kelucuan yang membuat jin tertawa lepas(mungkin kalau vampir lain melihat jin tertawa bisa terheran heran karena melihat jin senyum saja mustahil apalagi tertawa:) tapi itu sudah biasa bagi. Bobby)

Disela sela tawanya, tiba tiba suara seseorang menghentikan tawa jin dan bobny

"Bobby" ucap seorang pria dengan suara khasnya

"Ayah" bonby lalu berlari dan memeluk pavel, tapi pelukan itu tidak dibalas oleh pavel

Jin yang melihat ayahnya hanya menghembuskan nafasnya kasar, lalu berjalan mengarah kepada ayahnya itu

"Ada perlu apa dengan adikku" ucap jin dingin ketus dengan wajah datar

"Aku ada urusan dengannya, oh iya jin kau melakukan pelatihan dengan sangat baik aku bangga padamu" ucap pavel sambil tersenyum manis pada jin

Bobby hanya bisa tersenyum pelan, dia sudah biasa mendengar kakak nya dipuji walaupun dia tau kalau dirinya belum pernah dipuji oleh ayahnya

"Ayah ada perlu apa denganku" ucap bobby

"Aku ada urusan denganmu, ikut aku" lalu pavel menarik tangan bobby menjauh dari jin

Jin yang melihat bobby ditarik, hendak mengikuti tapi bobby memberikan tatapan "tenang saja semua akan baik baik saja"

Lalu jin mengurungkan niatnya dan berjalan kembali ke kamarnya

****

sementara itu di ruangan besar pavel sedang memarahi bobby

"Kau kapan kau bisa menjadi seperti kakak kakakmu" ucap pavel dengan suara tinggi

"Maaf ayah hiks" bobby menangis, bukan karena dimarahi tapi dia menyesal karena tidak bisa memenuhi harapan ayahnya

"Jika saja kau tidak satu tim dengan jin, kau pasti sudah mati tadi"

"Maaf ayah karena aku tidak bisa menjaga diriku sendiri"

"Kau tau semua orang membicarakanmu, bahkan beberapa dari mereka tidak percaya bahwa kau keturunanku"

Bobby hanya menunduk mendengarkan ayahnya

"Kau harus menjadi kuat, jika tidak bisa seperti kriss atau jin setidaknya kuatlah seperti sehun dan baekhyun. Mereka sahabatmu bukan, coba kau fikir saat semua anak anak di sekolahmu menghina kekuranganmu kau selalu dilindungi mereka, bukankah kau pernah bilang padaku bahwa kau akan menjadi vampir yang akan melindungi orang lain" ucap pavel panjang lebar

Pavel lalu memijat pelipisnya sambil menghembuskan nafasnya kasar

"Jika seperti ini, kau terlihat seperti ibumu yang lemah itu"

Mendengar pernyataan pavel bobby sontak membelakkan matanya masi dalam keadaan menunduk bobby lalu mengepalkan tangannya

"Apa kau tau betapa lemahnya ibumu itu, aku sudah berusaha mendidikmu agar kuat seperti ku tapi sepertinya kau memang ditakdirkan untuk terlahir lemah,jika begini kau sama seperti jal**g itu"

Mata bobby memerah, dengan suara bergetar dia berkata

"Diammm" teriak bobby kepada pavel

Seketika pavel membulatkan matanya karena ini pertama kalinya bobby membentaknya

"Kau boleh saja menghinaku, tapi tidak dengan ibuku. Bukankah kau malu memeliki putra lemah sepertiku., baiklah aku akan menuruti kemauanmu bukankah kau mengiginkanku kuat tenang saja aku akan menjadi kuat lebih kuat dari kriss jin baekhyun sehun dan bahkan kau sekalipun" ucap bobby sambil mengertakkan giginya dengan tatapan membunuh dan tanpa sadar taring bobby jeluar kukunya memanjang ini seperti bukan dirinya

Bahkan pavelpun berfikir seperti itu karena bobby didepannya ini memiliki mata yang tajam

Lalu bobby pergi meninggalkan pavel, mungkin selama ini bobby tidak pernah melawan ayahnya tapi jika ibunya sudah direndahkan maka dia tidak akan diam saja

Sementara itu pavel melihat kepergian putranya yang penuh emosi itu, pavel terjatuh di kasurnya dia memijat kepalanya kasar dan sesekali air mata keluar dari matanya

****

"Yaa kenapa kau terus berjalan seperti itu" teriak kriss kepada jin

Ya kini jin berada di dalam kamar kriss, dari tadi yang jin lakukan hanyalah berjalan maju mundur maju mundur cantik sambil mengigit kukunya

"Ya seokjin, kau ini kenapa berhenti melakukan itu. Seperti bukan dirimu saja" ucap kriss dengan nada kesal melihat tingkah adiknya itu

"Kriss aku khawatir dengan bobby" ucap jin yang kini sedang berdiri di depan kriss yang sedang tidur

"Tenang saja walaupun ayah memarahinya, ayah tidak akan membunuhnya" ucap kriss enteng

"Yaa apa kau tidak khawatir dengan adikmu itu" ucap jin kesal

"Aku tidak khawatir, karena aku tau ayah pasti memberikan yang terbaik kepada bobby" ucap kriss serius

"Tapi setidaknya kau harus mengkhawatirkan dia sedikit "

"Untuk apa aku khawatir dengan adik yang bahkan tidak lahir dari rahim ibuku" ucap kriss dengan mata tajam

Mendengar ucapan kriss jin lalu menarik kerah jubah kriss kasar dan berkata

"Jaga bicaramu brengsek, walaupun dia tidak lahir dari rahim ibu kita tapi ibunyalah yang telah merawat kita"

"Cih, aku bahkan tidak pernah menganggap wanita itu ibu" ucap kriss sambil tersenyum miring

Kriss dengan emosi lalu menghantam wajah kriss dengan satu pukulan yang berhasil membuat kriss jatuh

"Berurusan denganmu hanya membuang tenagaku saja" ucap jin sbil berjalan keluar kamar kriss

Kriss hanya tersenyum miring, sambil mengelap darah yang jeluar dari mulutnya

*****
Vote ya guys
Jangan lupa koment

****

VAMPIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang