lima

633 15 0
                                    

Sekarang aku sedang dalam perjalanan menuju rumah mertuaku  .tadi mertuaku menelfon mengatakan kalo suamiku sudah pulang kerumah dan aku di suruh segera datang untuk pulang kesana untuk  menemui suamiku dan tinggal disana  .

Selama di dalam angkot aku terus saja memikirkan nasib pekerjaanku  kalau aku  di pecat gimana caranya aku menghidupi keluargaku , kalau mencari pekerjaan lain pasti membutuhi waktu lama untuk mendapatkan pekerjaan lagi.

"Nenng udah nyampek"kata tukang angkot
Aku langsung sadar dari lamunan ku " eh..iya pak , ini uangnya pak " sambil memberikan uang 1000  "makasi neng "
"Sama sama pak "

Akhirnya hari yg kutunggu bertemu dengan suamiku untuk petama kali

Di rumah ini tempat pernikahanku dua bulan yg lalu di mana hidupku  telah berubah sejak saat itu .
Aku mengetok pintu yg ukrannya yg lebih besar dariku ini
"assalammualaikum" kataku sambil menunggu aku di bukakan pintu " walikumsalam..e..non alia mari..non sudah di tunngu sama nyonya "katanya mempersilahkan aku masuk .aku masuk kedalam rumah yg sudah dua bulan lalu aku tinggalkan untuk tinggal bersama adikku di rumah ibu .
"Allia ....akhirnya kamu datang ,suamimu sudah pulang kamu disini dulu mama panggilkan kamu pasti gugup pertama kali bertemu   dengan suamimu nak " katanya padaku
" iya ma aku tunggu disini saja " mama langsung pergi meninggalkan ku sendiri di ruangtamu .hatiku rasa tidak karuan , jantungku berdebar tidak semestinya ini benar benar detik detik yg menegangkan bagi ku untuk bertemu suamiku pertama kalinya ,aku juga bingung kenapa dirumah ini tidak ada foto suamiku satupun dirumah ini ."ehem..."suara berat yg menyadarkan aku dari lamunanku "eh...iya..ada a..apa..tu.tuan kok ada di sini " bingungku sambil menogak menhadapnya .
" yg seharusnnya nanya itu saya bukan kamu .sekarang sy tanya kamu , kamu ngapain di rumah saya ?"katanya dengan nada datarnya"a..apa i..iniirumah tuan?"kagetku apa dia suamiku? Tidak mukin yaallah kenapa akuu harus memeliki suami sedingin ini.

" Revan...rupanya kamu di sini mama tadi cari kamu tadi ke kamar ternyata kamu malah disini" katanya pada revan aku hanya bengong melihat mereka berdua aku juga masih bingung dengan situasi ini.
" aku tadi dari gazebo belakang ma,ini kenapa dia ada ada disini  "katanya sambil menunjuku .

"Dia..? Berarti kamu udah kenal" sambil melihat curiga ke arah revan
" nggak mah aku nggak kenal sama dia cuma aku pernah bertemu dengannya " balas revan
" o...jdi ini alia revan istri kamu,kamu sih revan , istri sendiri masa nggak tau
.makanya saat selesai akad nikah tunggu istrinya muncul kek baru pergi ini malah lagsung pergi doang " sindirnya .revan hanya mengangkat alisnya mendengar perkataan mamanya .

Dia melihat ku dari atas sampai bawah , aku yg di tatap seperti semakin gugup dgn tatapannya
" jadi kamu istriku ..." tanyanya
" i... iya tuan " kataku .saat ini aku masih tegang dengan situasi ini aku nggak nyangka ternyata bos ku adalah suamiku yg tak pernah ku lihat .
" emang nggak ada panrempuan lain apa di dunia ini sampai sampai kamu yg seperti ini jdi istriku "  kata nya sambil menunjuk diriku , kalau bisa jga aku nggak amu jadi istri dia tapai mau bagaimana lgi semuanya sudah terlajur.aku hanya menunduk mendengarnya.

"REVAN..... !!apa kamu tidak bisa menjaga perkataanmu kepada istri mu sendiri hah.." marahnya
" sudahlah ma dia jga nggak keberatan dengan perkataan ku " katanya sambil pergi ke atas meninggal aku dan mama  .
"REVAN..mau kemana kamu mama belom selesai bicara "
" aku mau ke kamar ma aku males di sini "  katanya .
" Kamu yg sabar ya alia" katanya sbil memijat kepalanya
"  ma.. " kataku
" iya alia ..."
" aku mau pulang dulu ma  aku mau mabil barang barang ku di ruamah"
" knpa tidak besok saja " katanyab
" aku belum kasih tau adiku kalo aku bakalan balik lagi kesini " balasku

" ya dudah kamu di antar supiya " katanya
"Baik lah ma" balasku

----------------------------------------------
Semoga terhibur ya ... klo banyak typo maaf ya maklum ini cerita pertamaku

My Sweet WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang