Kecintaan umat kepada Rasulullah sering ditunjukkan sejak masa sahabat dahulu hingga para ulama masa kini. Mereka tak sanggup menceritakan kemuliaan Nabi Muhammad atau melukiskannya dengan kata-kata. Hanya air matalah yang mampu menjawab pertanyaan tentang kemuliaan Nabi Muhammad. Beberapa waktu setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW, para sahabat masih dalam keadaan sangat berduka. Seorang Arab badui menemui Sayyidina Umar dan berkata, “Ceritakan padaku tentang akhlak Muhammad!” Sayyidina Umar menangis mendengar permintaan itu. Ia tak sanggup berkata apa-apa. Ia menyuruh Arab badui ini menemui Bilal. Setelah ditemui dan diajukan permintaan yang sama, Bilal pun menangis dan tak sanggup menceritakan apa pun. Bilal hanya dapat menyuruh orang tadi menjumpai Sayyidina Ali bin Abi Thalib. Si Badui ini merasa heran. Bukankah Sayyidina Umar dan Bilal sahabat-sahabat senior dan setia Nabi? Mengapa mereka tak sanggup menceritakan akhlak Muhammad? Dengan berharap-harap cemas, Badui ini kemudian menemui Sayyidina Ali.
_
Dengan linangan air mata Sayyidina Ali berkata, “Ceritakan padaku keindahan dunia ini! Badui ini menjawab, “Bagaimana mungkin aku dapat menceritakan segala keindahan dunia ini….” Ali kemudian berkata, “Engkau tak sanggup menceritakan keindahan dunia padahal Allah telah berfirman bahwa sungguh dunia ini kecil dan hanyalah senda gurau belaka, lalu bagaimana aku dapat melukiskan akhlak Muhammad, sedangkan Allah telah berfirman bahwa sungguh 'Muhammad Memiliki Budi Pekerti Yang Agung.”.
_
(Berikut kami lampirkan Foto, saat Sayyidi Al Habib Umar Mencium Rambut Suci Nabi Muhammad SAW)
KAMU SEDANG MEMBACA
Tareem alghana
EspiritualTentang Tarim untuk pencintanya, Bila disebut nama Tarim sang pecinta yang tidur akan bangun, Tarim bila disebut kaum ulama tarim hati yang mati akan hidup, Tak terasa air mata mengalir dipipi. Karena mereka mengajar dan memberi kalam dengan ama...