🌻Fourteen🌻

2.3K 156 0
                                    

Yeayy! Akhirnya senin tiba berarti waktunya ketemu sama abang Nicholas nih, gausah banyak omong langsung ajaa cekidott😆

Happy Reading

————

Nicholas mengetuk - ketukan jarinya menunggu kedatangan Luna ia melihat jam tangannya sekarang sudah terlewat dari jam masuk kerja yang seharusnya. Dimana gadis itu mengapa ia tak kunjung datang juga.

Nicholas keluar ruangannya mengahampiri Jack dimeja kerjanya. Jack yang dihampiri menoleh. "Ada apa? Kau perlu sesuatu?"

"Mengapa dia belum datang juga?" Nicholas bersandar dimeja Jack.

"Maksudmu siapa? Pemimpin perusahaan Rush Corp? Bukankah meetingnya diadakan setelah makan siang?"

"Bukan itu bodoh, aku sedang menunggu Luna hari ini dia kujadikan asisten pribadiku," ujar Nicholas menyeringai.

Jack menautkan alisnya "Really? Jadi ini caramu mendekatinya? Pantas saja semalam kau merecokiku untuk membeli pakaian kerja wanita padanya," Jack mendengus.

Semalam Nicholas benar - benar mengganggu kegiatan panasnya bersama jalang - jalangnya diclub. Bosnya itu dengan tanpa dosanya menyuruhnya membeli begitu banyak pakaian kerja dan perlengkapan wanita malam - malam, langsung saja Jack menyuruh anak buahnya saja yang menghandle agar tidak menganggu kegiatannya.

"Kau kan sekretarisku disuruh begitu saja mengeluh," Nicholas berdecak.

"Kenapa tidak langsung saja kau ajak dia berkencan?" Tanya Jack.

"Dia berbeda dari wanita lainnya, tidak segampang itu mengajaknya berkencan, aku menggunakan caraku sendiri untuk mendekatinya," timpal Nicholas sembari menyisir rambutnya dengan jari - jarinya.

"Kau benar - benar menyukainya dia ya," Nicholas hanya tersenyum mendengar ucapan Jack.

"Jika dia sudah datang suruh masuk langsung ke dalam ruanganku. Aku harus memberi peringatan pada asisten baru tidak tepat waktu itu,"

"Baik bos," Jack hanya terkekeh.

🌻🌻🌻

Luna berlari sekencang mungkin memasuki kantornya ia tidak peduli dengan tatapan aneh karyawan lain yang melihatnya dan ia tidak peduli pula dengan heels yang sedari tadi tengah menyiksa kakinya.

Setelah beberapa saat menyiksa kakinya, Luna akhirnya telah sampai didepan ruangan milik Nicholas.

"Hoshh.. hoshh..." nafas Luna tersengal - sengal sembari mengelap kasar peluhnya yang menetes dari dahinya.

Jack yang tadinya berkutat dengan komputernya menoleh ke sumber suara yang menginterupsinya. Seorang gadis cantik berpakaian formal yang err.. cukup seksi untuknya, gadis itu terlihat lelah peluh membanjiri wajahnya seakan ia seusai berlomba lari maraton tingkat nasional.

"Menempuh perjalanan yang panjang ya nona?" ujar Jack menatap Luna dibalik meja kerjanya.

Luna menoleh pada Jack ia menegapkan badannya "Oh hai.. selamat pagi, nama saya Luna Elizabeth Collins. Saya bekerja sebagai asisten pribadi Mr. Peterson mulai hari ini," Luna menyodorkan tangannya.

Gadis incaran Nicholas. Jack baru menyadarinya karena penampilannya sedikit berbeda dari biasanya, terlihat semakin cantik. Jika tidak ingat bahwa gadis didepannya ini adalah incaran Nicholas sudah dapat dipastikan Jack akan menggodanya.

Namun sayangnya Jack harus membuang pikiran tersebut jauh - jauh daripada ia dijadikan daging cincang oleh Nicholas.

"Namaku Jack Harold sekretaris sekaligus sahabat Nicholas, dia tidak main - main ternyata memperkerjakanmu sebagai asisten pribadinya," Jack tersenyum membalas jabatan tangan Luna.

Pretty Sunflower (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang