BAB. 1

2.8K 87 1
                                    

Tap.. tap.. tap

Derap suara langkah kaki dilorong rumah sakit. Tampak seorang pemuda sangat buru-buru. Ia mendapat kabar, bahwa sang sahabat mengalami koleps. Ia terlihat berlarian kecil, berharap cepat sampai di kamar sang sahabat. Tak lama kemudian ia telah sampai. Terlihat seorang gadis yg tengah duduk cemas di ruang tunggu dgn menangkup kedua tangan nya untuk menyangga dagu nya. Terlihat gadis itu tak henti-hentinya menetes kan air matanya karena khawatir. Lalu pemuda itu menghampiri nya.

" bagaimana ke adaan Neji? ". Tanya nya. Gadis itu hanya menggeleng.

" aku tidak tahu, dokter masih memeriksa nya." Jelas gadis itu. " aku takut... hiks... Neji-nii kenapa-napa.. hiks ". Terdengar isak tangis dari bibir sang gadis. Ia sangat khawatir terhadap kakak nya yg tengah mengalami kecelakaan kemarin bersama pemuda itu. Kondisi nya pun tidak bisa di bilang cukup baik. Dan dokter masih menangani nya.

" hey tenang... Neji pasti baik-baik saja, kau tak perlu khawatir. Neji lelaki yang kuat. Kau harus yakin jika dia tidak kenapa-napa ". Pemuda itu berusaha menenangkan gadis tersebut. Ia tidak ingin melihat adik kesayangan sahabatnya itu menangis.

Tak lama kemudian pintu ruangan itu terbuka. Tampak seorang dokter dgn wajah lesunya. Pemuda dan gadis itu langsung berdiri menghampiri sang dokter.

" bagaiman keadaan kakak saya/ Neji dokter ? " tanya mereka bersamaan cemas. Sesaat mereka diam. Karena menunggu jawaban dari san dokter.

Dokter itu hanya menjawab dgn gelengan. " lebih baik kalian masuk saja, dia ingin bertemu dgn kalian. Ada sesuatu yg akan di sampaikan oleh nya ". Dokter itu menepuk bahu sang pemuda dan langsung melenggang pergi. Sedang kan pemuda & gadis itu Mereka langsung melenggang masuk ke kamar pasien.

" Neji-nii-san ".

" Neji ".

Mereka langsung mendekat ke brankar pasien yg di atas nya terdapat seorang pemuda yg terbaring lemah tak berdaya. Ia baru saja sadar. Setelah 3 hari ia koma.

" kau.. da..tang.. Na..ruto.. " Neji tampak tersenyum lemah melihat sang sahabat datang. Kecelakaan tunggal yang di alami Neji dan Naruto cukup sangat serius. Meruntung Naruto hanya mengalami luka kecil di bagian pipi kanan dan pada bagian pelipis nya. Sedang kan Neji ia terluka sangat parah di bagian kepala.

Naruto dan Neji adalah sahabat baik. Dan mereka sudah menganggap seperti saudara. Neji di percaya oleh Naruto sbg pimpinan perusahaan cabang milik Naruto yang berada di Kyoto. Saat itu Naruto sedang berkunjung, menyurfei perkembangan perusahaannya di Kyoto. Berhubung ia sampai tepat pada jam istirahat, Naruto mengajak Neji untuk makan siang di luar.

Saat dalam perjalanan mereka ngobrol & bersenda gurau dgn asyik nya, saat itu Neji lah yg menyupir. Saking asyik nya bercanda Neji tidak melihat ada orang menyebrang, karena saking kagetnya Neji langsung membanting setirnya ke arah kiri, dan mobil yg di kendarai nya menabrak pohon besar dgn sangat keras. Kecelakaan pun tak bisa di elak kan.

Neji meraih tangan adiknya & tangan Naruto. Ia menoleh kepada sang adik. " sepertinya waktu nii-san sudah dekat... nii-san akan segera menyusul tou-sama, kaa-sama & Hanabi. Nii-san harap kau bisa menjaga diri mu dgn baik baik Hinata ".

" tidak.. tidak.. tidak.. hiks... nii-san tidak boleh... hiks... ngomong seperti itu... hiks... nii-san pasti bisa sembuh. Nata tidak ingin nii-san pergi. Hiks... cukup tou-sama, kaa-sama & Hanabi saja yg pergi.. hiks.. hiks.. hiks.. ".

Neji hanya tersenyum menanggapi rengekan sang adik. Kemudian ia menoleh pada sang sahabat. " Naruto... boleh aku meminta sesuatu pada mu? Ini untuk yg terakhir kalinya ".

" kata kan Neji.. apa permintaan mu. Aku pasti akan mengabul kan, selama aku mampu. "

" tolong... menikah lah dgn adik ku Hinata... tolong jaga adik ku, lindungi dia untuk ku Naruto... "

KehadiranmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang