BAB 3

1.3K 63 2
                                    

Pagi-pagi sekali Hinata sudah bangun dari tidur nya. Waktu menunjukkan pukul 05.00, masih sangat pagi. Hinata sedikit serenggang kan otot-otot nya, lalu turun dari ranjang menunuju kamar mandi.

Keluar dari kamar mandi di lihatnya Naruto yang masih saja tidur dengan nyenyak nya. Ia tidak tega untuk membangunkan suaminya itu. Lebih baik ia menuju dapur untuk membuat sarapan. Selesai membuat sarapan Hinata menghidang kan nya di atas meja makan. Kemudian ia kembali ke kamar untuk membangunkan Naruto.

Saat sampai di kamar. Ternyata Naruto sudah bangun, Hinata langsung menuju lemari menyiapa kan baju Naruto.

" selamat pagi.." sapa Naruto yang baru saja keluar dari kamar mandi.

Hinata ter senyum. " selamat pagi... aku sudah menyiap kan pakaian mu... aku tunggu di ruang makan yaa "  Naruto mengangguk. Dan Hinata langsung menuju meja makan menunggu Naruto yg tengah berganti pakaian.

Kemudian Naruto menyusul Hinata di meja makan.

" waaah... sepertinya sarapan nya enak..." seru Naruto. Hinata tersenyum lembut. Lalu mengambil piring mengambil kan makanan untuk Naruto.

Mereka makan dgn tenang hanya ada dentingan sendok beradu dgn piring.

" Hinata... hari ini kau mulai bekerja kan..? Aku antar yaa? " tawar Naruto. Hinata mengangguk toh jika nanti naik taksi atau bus ia akan terlambat. Mengingat hari ini hari pertama Hinata Masuk kerja.

" tadi kaa-san telfon... beliau meminta ku untuk pulang ke mansion. Kau ikut yaa..? Sekalian aku akan memperkenal kan mu pada kaa-san dan juga tou-san ". Seketika mendengar penuturan Naruto, Hinata langsung tersedak.

" uhuk... uhuk... uhuk... ". Naruto langsung menyodor gelas berisi air putih kepada Hinata. Dan menepuk-nepuk punggung Hinata. " makanya kalau makan pelan-pelan jangan terburu-buru...".

" eem... aa-anoo.. Na-Naru... apa harus nanti aku ketemu dengan ke-2 orang tua mu. Besok-besok saja yaa..? " pinta Hinata.

Naruto mengerut kan keningnya. " kenapa harus besok-besok? ".

" emm... a-a-anoo... ettooo... aku belum siap bertemu dgn mereka ". Bukan nya Hinata belum siap. Sebenar nya Hinata takut jika nanti ke-2 orang tua Naruto tidak setuju dgn pernikahan mereka.

" sekarang atau besok. Siap nggak siap kau harus tetap bertemu dgn orang tua ku. Tidak usah khawatir mereka orang yg baik. Kaa-san pasti senang kalau putra nya yang tampan ini pulang membawa seorang istri yang cantik seperti bidadari " goda Naruto.

Hinata memutar bola matanya bosan. Sedang kan Naruto hanya terkekeh geli. " tapi..... aku takut Naru...".

Naruto menggengga erat tangan Hinata. " apa yg kau takut kan hmmm? Sudah... tidak usah takut... aku akan selalu berada di dekat mu... kau tidak perlu khawatir oke..? ". Hinata menarik nafas pelan, lalu mengangguk pasrah.

" yaa sudah... sekarang kita berangkat. Kau tidak mau telat di hari pertama mu kerja kan? ". Hinata kembali mengangguk pelan. Kemudian ia segera membereskan perlengkapan makan. Setelah selesai mereka keluar apartemen menuju tempat parkir mobil. Dan meninggal kan apartemen.

🍀🍀🍀

Kini Naruto dan Hinata telah sampai di depan gedung kantor Akasuna. " aku masuk dulu yaa.. ". Pamit Hinata. Namun belum sampai Hinata turun. Naruto langsung menarik tangan Hinata.

" ada apa? " tanya Hinata.

" ada yang ketinggalan ". Ujar Naruto.

Kening Hinata mengerut. " apa yang ketinggalan? ". Tanya Hinata polos. Tiba-tiba Naruto mendekatkan wajahnya ke wajah Hinata. Hingga......

KehadiranmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang