terkendali

67 14 0
                                    

Siang hari


Sekarang para siswa dan siswi kembali kegiatan yang telah direncanakan pasca insiden irene tadi pagi yang membuat orang2 bingung.

"ya baiklah teman teman semua, ayo kita buat kemah menjadi seru dengan sebuah game perperangan"Ucap namjoon sebagai ketua osis.

Semua orang bergembira senang karena usulan sang ketua, namun tidak dengan je gun yang hanya diam dengan tatapan mata yang menandakan bahwa ia tak tertarik dengan permainan itu.

Yah walaupun dibalik itu semua dia mungkin bisa dikatakan cukup ahli dalam hal bersembunyi dari musuh dan melenyapkannya tanpa diketahui orang banyak.

Namun sekarang entah Mengapa tubuhnya sangat lemas dan kepalanya pusing.

" je gun apakah kamu baik baik saja?"tanya dae mi saat melihat je gun memijat keningnya.

"hem...gwenchana"balas je gun lemas.

"jika kau ingin istirahat aku akan ijinkan ke ka namjoon"katanya sambil memegang bahu je gun.

Je gun pov

Aku hanya tersenyum dan melepaskan tangannya dibahuku.

"ya aku akan membagi kelompok, jadi ada 7 kelompok yang diketuai oleh yoongi,seok jin, ho seok, jungkook, taehyung, jimin, dan kaka sendiri"- namjoon.

Akhirnya kelompokpun dibagi aku satu kelompok dengan lisa, jennie, kai, chan, dan ka jin sebagai ketuanya.

Ka jin menjelaskan strategi mainnya. Hem lumayan bagus lah untuk penyerangan.

Yak dan kami pun berpencar mencari tempat yang aman dan yang tepat untuk menembak lawan.

Kami menggunakan pistol mainan yang pelurunya dari Buah kecil warna merah sebagai penanda yang sudah kena tembak dan yang belum.

Kelompok kami memakai slayer warna merah muda lebih tepatnya warna pink. Sebagai pengenal anggota tim.

Permainan dimulai dan kami saling tembak menembak seperti halnya tentara yang sedang berperang, kami juga memakai helm dan pelindung tubuh.

Well permainan ini tidaklah begitu buruk dan aku bahkan telah menembak 5 orang.

Saat sedang bersembunyi aku melihat yeri dan Jisoo sedang mengepungku dikiri dan kananku.

Aku berusaha menghindar dan mencari jalan keluar, akupun mundur dan mundur sampai aku merasakan menabrak Sesuatu dibelakangku.

.
.
.

" eh cupu.. Mau kemana?" kata jennie.

Dibelakang jennie juga ada lisa yang tersenyum miring menatapku.

"guys bawa dia" jennie berjalan dan aku dibawa paksa mereka ke suatu tempat.

"lepas! Kalian mau bawa aku kemana?" aku meronta2 ingin melepaskan diri dari mereka.

"diam!! Bacot amat! Tinggal ikut aja susah banget!" - yeri.

Bruk

Aku didorong hingga terjatuh ketanah.

Lengan bajuku kotor karena terdapat lumpur disana.

Mereka tertawa melihatku seperti ini. Aku menghela nafas entah kenapa aku merasa tanganku bergerak sendiri.

Aku berusaha menahannya namun aku merasa bahwa energiku hanya tersalur pada tanganku.

Tanganku mengambil lumpur dan melemparkannya tepat diwajah jennie saat dia sedang tertawa hingga mulutnya kemasukan lumpur itu.

Semua yangnya diam terkejut ada yang menutup mulutnya, membulatkan mata bahkan ada yang menganga.

Aku juga terkejut namun sekarang bukanlah waktu untuk itu, karena mereka bakal menghabisiku setelah apa yang kulakukan.

Jennie berteriak sambil muntah terbatuk2.

Kabur 

Itu yang terlintas dikepalaku tapi tubuhku tak bisa bergerak mungkin lebih tepatnya ada yang mengendalikanku.

Mereka tanpak panik karena jennie yang histeris dan berusaha menenangkannya.

"PABBO!! APA YANG KAU LAKUKAN PADA JENNIE! HUH!!" bentak lisa sambil berjalan mendekatiku.

Tanganku spontan mengambil ranting kayu dan memukul lisa hingga mengerang kesakitan terdapat tanda merah ditubuhnya bahkan kepalanya mengeluarkan darah.

Yeri dan jisoo tampak tercengang dengan apa yang barusan kuperbuat pada lisa, mereka tampak ketakutan.

"akan kulaporkan pada sunbae!" jisoo berlari dan yeripun mengikutinya dari belakang.

Tanganku dengan cepat mengambil dua batu yang sebesar kepalan tangan, dan langsung melempar jisoo tepat dikepala belakangnya, lalu aku juga melempar batu yang satunya kepada yeri, mengenai punggungnya.

Mereka terjumbab ketanah jisoo yang tak bergerak serta yeri yang kesakitan sambil memegangi punggungnya.

Entah kenapa aku senang dengan hal tersebut. Senyum terukir diwajahku dan aku berjalan santai kearah mereka.

Aku menendang perut lisa yang terbaring kesakitan ditanah. Mendorong tubuh jennie yang berjongkok hingga tersungkur ketanah menggunakan kakiku. Aku berjalan menginjak kaki yeri hingga ia berteriak kesakitan. Dan terakhir aku berjongkok melihat wajah jisoo yang tak sadarkan diri.

Seringai tercetak diwajahku dan aku menatap mereka satu persatu.

"well, ini belum seberapa. Aku akan berbuat lebih bahkan aku bisa saja melenyapkan kalian kalau kalian mengadu pada yang lain. Dan apa yang terjadi sekarang adalah hadiah dariku buat kalian. Itung itung sebagai balasan apa yang kalian lakukan padaku selama ini" aku meni ggalkan mereka sesudah tersenyum sinis.

*

Aku berada dikawasan perperangan tadi, kosong tak ada orang. 'apakah game sudah berakhir?'- batinku.

Aku berjalan menuju keperkemahan. Namun aku tersandung oleh akar pohon yang melengkung keatas.

Aku yakin aku akan Terjumbab ketanah jika sebuah tangan tak menahan pinganggku.

"gwenchanayo?" suara berat itu terdengar berbisik ditelingku karena tubuhku menempel padanya.

Aku menolehkan kepalaku Padanya.

Deg

Wajahnya sangat dekat denganku lihatlah hidungnya yang mancung itu dan tahi lalat yang ada disana.

"uh kalian ini! Pacaran kok di hutan sih?, gak takut orang ketiganya setan"

.

.



.



.



Tbc

Ges...~ sorry klo rada gaje. Lagi berusaha menjadi penulis yang baik nih.

Maaf klo gaje juga ceritanya...
Maaf juga klo ada yang typo...




Salam dari
Doubleauthor02♥~♥~

pacar~kth btsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang