blood

40 7 0
                                    

Malam hari

Ini malam kedua bagi mereka yang melakasanakan perkemahan. Di malam ini suara sorak menyorak menggema malam yang gelap, hanya cahaya api unggun yang menemani mereka.

Semuanya tampak menikmati acara tersebut, suara gelak tawa, nyanyian dan sedikit pentas drama dipersembahkan malam ini untuk penghiburan.

Je gun duduk di depan tendanya seorang diri melihat keramaian dari sini. Ia sangat tak suka keramaian.

Malam hari yang dingin ini je gun memakai pakaian tebal dan syal untuk menghangatkan lehernya.

Ia meghela nafas, ada sesuatu di benaknya yang menganjal, sesuatu yang harus dituntaskan, sesuatu yang ingin sekali ia lakukan.

Je gun melihat kesekelilingnya, pandangannya terhenti pada benda yang tajam di rak perabotan samping kanannya.

Tangannya terulur meraih benda tajam tersebut, lalu ibu jarinya bermain disepanjang sisi pisau yang lancip tersebut hingga mengeluarkan cairan merah.

Je gun menatap ibu jarinya yang terluka, darah keluar dari luka
itu. Ia memainkan darahnya yang mengalir ke telapak tangan, entah kenapa darah itu nampak Sangat menarik baginya.

"apa yang kau lakukan?" suara berat seseorang mengalihkan pandangannya menatap sumber suara.

Pria itu berjalan mendekatinya dan berjongkok dihadapannya. Ia meraih tangan je gun yang terluka.

Menatap luka itu beberapa detik.
"kenapa bisa berdarah?" tanyanya sambil menatap je gun.

Je gun hanya diam tak menjawab namun matanya masih tertuju pada pria dihadapannya. Yang mulai membersihkan darah dan menutupinya dengan hansaplas.

"taehyung! Kau dicari jin hyung" kata jimin.

Taehyung langsung berdiri setelah selesai dengan lukanya.je gun pun ikut berdiri.

"kamsahamnida sunbae" je gun menundukan kepala sambil berterima kasih.

"ya... Bukanlah masalah, itu memang tugasku selaku pengawas dan osis" ujar taehyung. "aku pergi dulu... Jangan lupa mengganti hansaplasnya besok pagi biar tidak infeksi"lanjutnya.

Lalu berjalan meninggalkan je gun.

Je gun pov

Bukankah terlalu lebay jika harus mengganti hansaplas, maksudku  biasanya jika aku terluka paling dibilas pakai air lalu selesai.

"fiuh" aku menghela nafas berat. Malam malam begini sangat malas mengikuti kegiatan kegiatan yang gak bermutu- bagiku.

Ketika aku ingin masuk ke tenda aku tak sengaja melihat kunci tergeletak di tanah tak jauh dariku. Aku meraihnya.

"kunci apa ini?"

Je gun pov end


Tbc



'simpan aja dulu kuncinya'- cjg

'shit! Mana kunci brangkasnya?'-kth

'hayolo tae, bisa diamuk massal nih'-bangtan

pacar~kth btsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang