Choi zilaa

33 5 0
                                    

Acara perkemahan sudah selesai dan para siswa dipulangkan. Semenjak kejadian waktu lalu jegun jadi sedikit berubah tatapan matanya menjadi tajam setiap orang melihatnya akan merasa ketakutan.






"Jegun... kau sudah pulang?" Tanya wanita yang seumuran dengannya. Choi zilaa.

Jegun menghentikan langkahnya menuju kamarnya dan berbalik melihat kembarannya dengan tatapan malas "apa urusanmu!" Ketusnya.

Zilaa sedikit terkejut dengan perlakuan saudaranya. Ia hanya bisa menghela nafas tak ingin berurusan dengan rumah sakit lagi karna terakhir kali dirinya berdebat dengan jegun pada akhirnya dia akan dilarikan kerumah sakit dan mendapat jahitan.


Jegun menutup pintu kamarnya kencang. Dan langsung membaringkan tubuhnya diatas kasur. Ia sudah sebulan tinggal dengan kembarannya setelah kasus pembunuhan yang terjadi didekat tempat tinggalnya.

Ia mengelus perutnya lalu memerasnya. Pikirannya sangat berkecamuk kepalanyapun jadi sakit belum lagi dengan tubuh yang pegal.

Lapar.



Dia belum makan, dia berdiri dan keluar dari kamarnya menuju ruang makan. Di meja makan sudah ada sop dan nasi yang tersedia. Jegun langsung melahap semuanya dengan kelaparan plus rakus.

Dia tersedak dan terbatuk batuk. Lalu ada sebuah gelas dengan air ia mengambilnya dan meneguknya habis.

"Kau sangat kelaparan ya?" Tanya zilaa sambil sedikit terkekeh.

"Ya... "jawabnya singkat.

Jegun melihat zilaa dengan pakaian rapi "mau kemana?" Tanya jegun.

"Aku mau ketoko buku" jawab zilaa sambil tersenyum. Jegun menaikan satu alisnya.

"Em... aku juga ingin pintar" kata zilaa.

"Bawalah aku juga" kata jegun sambil melap mulutnya menggunakan serbet.

"Tentu jika kau mau"


Di jalan


Dua wanita sedang berjalan ber iringan mereka adalah jegun dan zilaa. Mereka kembar seorang bentuk wajahnya, bahkan bentuk tubuhnya sama, ada beberapa hal yang membedakan jegun dan zilaa.

Sikap dan kepribadian, warna dan bentuk rambut.

Zilaa memiliki rambut panjang sepinggang sedangkan jegun memiliki rambut sebahu dan juga zilaa sering memakan baju seperti dress sedangkan jegun lebih suka memakai celana. Jegun dan zilaa juga memiliki perbedaan lain yaitu memiliki luka sayatan diwajah dari pipi hingga ke dagu.


Saat mereka sedang berjalan santai seorang pria baya menabrak jegun. "Hei bocah!! Pakai matamu!!" Pria itu berteriak marah pada jegun.

Jegun menatapnya tajam 'aku ingin menghabisinya' ucapnya dengan tangan mengepalkuat. Lalu senyum iblis keluar dari bibirnya.



"Jegun, gwencana?" Tanya zilaa khawatir.

Jegun tersenyum ceria, " aku tak apa" ucapnya berlalu meninggalkan zilaa duluan.




~ ' ~ ' ~ '


"Buku apa yang biasa kau pakai?" Tanya zilaa pada jegun dengan buku yang banyak ditangannya.

Jegun yang sedang membaca buku menoleh pada zilaa sekilas. "Tentu saja pelajaran dasar" ucapnya acuh.

"Yang benar? Kau mendapat juara internasional karna belajar pelajaran dasar? Itu sangat tak mungkin" ucap zilaa tak percaya.

"Tentu" ucap jegun.

"Choi jegun?" Panggil seseorang.

Jegun langsung menoleh kesumber suara sedangkan zilaa kemana perginya.

"Apa?"ucapnya datar.

"Kau disini juga" ucap jungkook sambil nyengir.

"Kau bisa lihat"ucap jegun malas lalu meninggalkan jungkook yang cengo.

"Yak jegun.. tunggu dulu" jungkook mengejar jegun.

Jegun langsung berhenti dan membalikan badan spontan alhasih dia tertabrak jungkook. Mereka hampir jatuh jika mereka tak saling berdekatan untuk menahan.

" Lepaskan aku! Jangan menyentuhku" ucap jegun datar namun hanya diam pada posisinya tak mendorong jungkook yang masih memeluknya.

"Hehe...maaf "jungkook menggaruk kepalanya.

"Aku hanya ingin memberikan ini padamu" jungkook memberikan hp pada jegun.

Jegun menatap hp itu. Itukan hpnya kenapa dia tak sadar jika benda itu tak ada sejak pulang kerumah.

"Kau sangat ceroboh, meninggalkannya diperkemahan" ucap jungkook ramah.

"Hem..." jegun langsung menyambar hpnya dan pergi dari hadapan jungkook.




"Cuek.."batin jungkook menatap kepergian jegun.

"Dan tak tau terima kasih"menatap kepergian jegun yang semakin menjauh.


"Kenapa Tae Hyung bisa memacari orang seperti dia?" Gumamnya heran sambil menggelengkan kepala.


Tbc

pacar~kth btsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang