Dan di tengah jalan, tiba-tiba dia menarik tanganku dan meletakan di dadanya sambil berkata
Dia : "Kamu tahu apa yang sedang aku pikirkan saat ini? "
Aku : " Tidak"
Dia : " Aku merasa sedang berada di dekat ibuku"
Aku : "Kenapa bisa begitu?"
Dia : "Entah. Aku merasakan lembutnya tanganmu sama seperti usapan lembut ibuku di waktu kecil "
Aku : " Lalu sekarang? Apakah usapan lembut ibumu itu sudah berbeda? "
Dia : " Aku sudah lama berpisah dengannya, aku lebih memilih tinggal bersama nenekku dibanding harus memilih antara hidup dengan ayah atau ibuku, karena pilihan itu hanya membuat salah satu terluka. "
Aku : " Maaf ya, aku membuatmu teringat dengan..."
(Aku belum selesai bicara dan tiba-tiba ada seorang wanita yang tertabrak motornya)Kami kemudian bergegas turun dan menolong wanita itu dan membawanya ke Rumah Sakit dengan menghentikan sebuah mobil.
Setibanya di Rumah Sakit, wanita tersebut segera ditangani oleh dokter, dan tak lama dokter dan wanita itu keluar. Ternyata tidak ada luka yang cukup serius dan lukanya pun sudah di obati.
Syukurlah, aku pun meminta maaf dan memesankan kendaraan untuk wanita itu agar bisa pulang.Kemudian aku baru sadar bahwa dia belum juga menyusul, padahal sebelumnya dia berjanji akan menyusul ke Rumah Sakit ketika aku dan wanita itu masuk ke dalam mobil.
Rasa kesal bercampur marah menambah kebencianku dengannya. Aku pun memutuskan pulang karena jam sudah menunjukan pukul 22.00 WIB dengan memesan ojek online.Keesokan harinya di depan rumahku ada sebuah kotak yang bertuliskan....
Penasaran dengan kisah selanjutnya?
Ikuti terus ya, dan jangan lupa berikan suara. Terima kasih
KAMU SEDANG MEMBACA
Rindu pilu
RomanceAntara aku dan dia Bersama suka dan duka Diiringi dengan bahagia dan luka