Keesokan harinya di depan rumahku ada sebuah kotak yang bertuliskan "You Dead". Akupun terkejut dan bingung siapa yang meletakan kotak ini di depan rumahku. Lalu aku buka dan isinya adalah baju putih dengan banyak sekali lumuran darah. Seketika baju itu langsung aku lempar dan berteriak sehingga bundaku pun langsung keluar
Bunda : "Ada apa nak, kenapa kamu berteriak?."
Aku : "Itu bund, itu (sambil menunjuk ke baju yang penuh lumuran darah itu)."
Bundaku lalu memanggil bibi untuk membuang baju itu dan menyuruhnya untuk segera membersihkan lumuran darah yang terkena di lantai.
Bunda : "Itu punya siapa nak? Kenapa bisa ada disini?."
Aku : "Aku tidak tau bund, tadi aku melihat ada kotak lalu aku buka dan ternyata berisi baju itu. Aku juga tidak tahu siapa yang menaruhnya di depan rumah."Aku berfikir siapa yang sekiranya menerorku dengan hal seperti itu. Tapi tidak ada temanku yang tau tempat tinggalku yang baru ini selain Rahma (sahabat dekatku). Ya, aku baru pindah ke perumahan ini sekitar 3 hari yang lalu. Apa mungkin Rahma yang melakukan ini? Tapi dia itu sahabat baikku sejak kecil dan jika kami ada masalah pasti dia harusnya menghubungi dan meminta menyelesaikannya langsung. Lalu siapa lagi? Aku jadi pusing karena kejadian tadi.
Tiba-tiba aku dikejutkan dengan tepukan bunda
Bunda : "Nak, ayo ini sudah jam 06.25 WIB, nanti terlambat kalau tidak segera siap-siap. Bunda sudah selesai bersiap-siap, kalau kamu kelamaan nanti bunda tinggal."
Aku : "Iya bund."
Aku memang setiap hari berangkat dengan bunda karena letak sekolahku dengan universitas tempat bundaku mengajar cukup dekat.
Jam menunjukan pukul 06.45 kamipun segera bergegas berangkat.
Sesampainya didepan sekolah aku melihat gerbang akan segera ditutup. Aku bergegas keluar dari mobil dan lari hingga lupa aku belum berpamitan dan mencium tangan bunda. Untung saja aku bisa masuk gerbang dan tepat pukul 07.00 aku sudah masuk di dalam area sekolah. Aku langsung menuju ke kelas.~Bel istirahat berbunyi~
Semua anak-anak bersiap mengemasi barang-barang karena setelah istirahat ada jadwal praktek mapel IPA di laboratorium sehingga kami harus berpindah ke laboratorium dahulu.
Sesampainya di depan laboratorium kami berpapasan dengan kelas 12 IPA 2 yang mau keluar dari lab. Aku baru ingat dia kan kelas 12 IPA 2, rasanya masih marah dan kesal ketika ingat kejadian kemarin dan akupun ingin segera bertanya jika nanti kami berpapasan.
Dia keluar paling akhir dan saat berpapasan denganku dia diam dan langsung pergi saja tanpa meledek dan tanpa gombalan apapun seperti yang biasanya ia lakukan jika bertemu denganku. Aku merasa ada yang aneh dengannya.
Aku pun memutuskan untuk bertanya nanti jika bertemu di kantin.Aku dan Lia (teman sebangku) pergi ke kantin. Saat Lia sibuk memilih makanan untuk di beli aku justru pergi ke bagian belakang untuk melihat dia ada di sana atau tidak. Ya dia ada disana dan sedang makan dengan teman-temannya, namun dia terlihat murung dan lebih banyak diam. Akupun mengurungkan niatku untuk bertanya, mungkin dia sedang ada masalah jadi belum tepat jika aku menanyakan kejadian kemarin kepadanya.
Aku kembali kebagian depan dan melihat Lia sedang lahap makan, aku duduk disampingnya.
Lia : "Kamu tidak beli makan?."
Aku : "Tidak, aku tidak lapar."
Lia : "Kamu kenapa? Sedang ada masalah? Kenapa mukamu jadi murung begitu?."
Aku : " Tidak kok, aku cuma sedikit tidak selera makan saja."
Dan selama jam istirahat aku masih memikirkan siapa yang menerorku tadi pagi. Ini jadi teka-teki yang harus aku selesaikan segera.~Bel masuk berbunyi~
Aku dan Lia bergegas masuk ke laboratorium karena jika terlambat guruku tidak akan mengizinkan kami masuk dan kamipun tidak mendapat nilai praktek.
Setelah selesai mengikuti semua mapel hari ini, aku terpikirkan untuk menemui Rahma sepulang sekolah.~Bel pulang berbunyi~
Aku bergegas ke halte sekolah. Dan ternyata kakakku sudah menungguku disana .
Kami segera pulang, sampai di rumah aku bergegas ke kamar untuk ganti baju dan menuju ke ruang makan untuk makan siang. Karena bundaku belum pulang aku berpamitan ke bibi untuk pergi ke rumah Rahma yang jaraknya tidak terlalu jauh dari rumahku.
Aku jalan kaki untuk menuju ke rumah Rahma sekitar 7 menit aku sampai ke rumah Rahma.
Sesampainya di rumah Rahma aku mengetuk pintu dan mengucap salam, tapi kelihatannya sepi dan aku mengetuk pintu lagi sampai 3 kali dan belum juga ada jawaban. Mungkin rahma sedang pergi. Aku telfon tetapi tidak dijawab. Mungkin saja dia sedang keluar. Aku duduk dan menunggu di teras rumahnya sampai 1 jam dia belum juga pulang. Aku telfon lagi tetapi tidak tersambung. Aku pun memutuskan untuk pulang karena sudah sore dan Rahma juga tak kunjung pulang.Saat dijalan pulang, sudah dekat dengan rumahku aku melihat ada....
Penasaran?
Kira-kira apa ya yang dilihat tokoh "aku" ?
Untuk kelanjutannya, tunggu ya..
ikuti terus ceritanya dan jangan lupa beri suara

KAMU SEDANG MEMBACA
Rindu pilu
RomanceAntara aku dan dia Bersama suka dan duka Diiringi dengan bahagia dan luka