7 - Kekhawatiran

3.7K 138 21
                                    


Blam!

Hosh! Hosshh!!

Gadis yang sedang tertidur tersentak bangun mendengar bunyi nyaring, bahkan terdengar nafas yang memburu. Namun salah jika mengira nafas tersebut milik seorang gadis yang terlihat ketakutan.

Seulet bayangan seseorang terlihat samar dari arah pintu, karena di kamar gadis itu lampu memang sengaja dimatikan.

Perlahan bayangan seseorang berjalan pelan menuju gadis itu berada, tidak tanggung-tanggung gadis itu menutup seluruh tubuhnya oleh selimut, hatinya menjerit ketakutan namun ia tidak bisa mengeluarkan suara seakan tercekat di tenggorokan.

Dekapan kasar namun hangat terasa oleh gadis itu, tubuhnya menegang. Ingin sekali berontak namun tak mampu. Aroma orang ini tidak asing lagi, ia tahu siapa pemilik aroma menenangkan ini.

"Jangan takut."

Suara itu, sangat ia kenali dan terdengar lemah.

Gadis itu menyimpulkan senyumannya ketika orang tersebut menambah dekapannya. Tak ragu-ragu, ia langsung menyingkapkan selimutnya dan langsung berbaur membalas dekapan orang tersebut.

"Abang kenapa?"

Orang itu ternyata abangnya, ia Kenan.

Kenan tersenyum lantas menggeleng lemah kepada sang adik, meyakinkan bahwa tidak ada apa-apa. Raut wajah Kenan terlihat cemas sekali.

"Abang mimpi buruk?"

Cowok itu mengangguk lalu mengecup kening Ara, adiknya tersenyum dan kembali memeluk abangnya.

"Abang mimpi apa? Mimpi Ara ya?"

"Iya mimpi Ara."

"Wah mimpi apa bang, cerita!" Ucap Ara heboh.

"Mimpi kamu yang gak pernah mau mandi kalau hari libur!"

"Ih abang nakal! Itu bukan mimpi tapi nyindir Ara!" Protesnya sedangkan Kenan terkekeh geli.

Disitulah awal gelak tawa dimulai, tidak tahu waktu bahwa telah menunjukkan pukul tengah malam. Mungkin bukan hanya gelak tawa kakak beradik itu, namun makhluk lain juga, hihi!

««»»

Dua jam yang lalu.

Kenan tengah asik memainkan gitar kesayangannya namun terganggu dengan suara klakson mobil yang cukup bising, lalu cowok itu beranjak dari santainya menuju gerbang dimana mobil itu berada.

Sebuah mobil mewah dengan model Land Rover Range Rover Sport tengah bertengger di depan gerbang, tak henti-henti membunyikan klaksonnya.

Kenan mendengus kesal, siapa yang datang ke rumahnya tengah malam seperti ini. Mungkin tidak punya jam di rumahnya, pikir Kenan.

Setelah membukakan gerbang mobil tersebut enggan masuk, cowok itu penasaran lantas beranjak menuju mobil.

Seulet bayangan terlihat, tanpa sadar Kenan mengepalkan tangannya dengan raut wajah penuh amarah.

"BERENGSEK!" Umpatnya ketika melihat pasangan tengah bercumbu.

Tidak tanggung-tanggung, cowok itu memukul-mukul kaca mobil yang tertutup agar si pemilik mobil keluar dan menghentikan aksinya.

Sosok pria ber-jas keluar dengan senyuman di bibirnya namun bukan senyuman ramah tetapi senyuman mengejek. Tangan Kenan sudah gatal ingin menonjok wajah si bapak tua itu, namun ia urungkan karena takut dosa.

ARA'S Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang