03. Tidak Pantas

125 8 1
                                    

'Mungkin memang benar dunia menganggap ku musuhnya. Sampai sampai untuk mengaguminya saja aku ditentangnya'

⚜️⚜️⚜️

Sinar matahari lumayan terik sore ini. Membuat keringat terlihat jelas diwajahnya. Rambutnya yang diikat kuda pun sudah basah oleh keringat. Tapi Lazka selalu suka jika dirinya sudah dalam keadaan seperti ini. Tidak jelas alasannya kenapa hanya saja Lazka suka.

Lazka masih mendribble bola basket ditangannya. Latihan basket sebenarnya sudah selesai sejak 15 menit yang lalu. Namun Lazka belum juga mau berhenti. Padahal dulu saat di SMP Lazka sangat malas berolahraga ataupun hal semacamnya.

"Laz ayok balik! Lo mau sampe kapan disini?" Revi hampiri Lazka ditengah lapangan basket. Gadis itu masih belum mau berhenti.

"LAZKA!" Teriak Revi berhasil menyita perhatiannya. "Apaan sih?"

Revi memberengut kesal. "Gue tanya Lo mau sampe kapan disini?! Udah sore Laz ayok balik. Udah sepi juga nih sekolah"
Lazka mengedarkan pandangannya kesekitar. Dan benar, sekolahnya sudah sepi.

Dilemparnya bola Oren itu sembarangan. "Yaudah yok balik!" Lazka meraih tasnya yang sedang digenggam oleh Revi. Revi memang masuk Klub basket juga seperti dirinya.

"Lo nggak capek apa kayak begitu tadi?" Tanya Revi tak habis pikir.

"Berat badan gue nggak ideal banget. Jadi gue bakar lemak deh nih"

"Ngapain sih ngurusin body. Yang ada kalo cara Lo kayak tadi itu malah bakal bikin badan Lo sakit" Lazka paham akan hal itu. Namun Lazka juga ingin memiliki badan yang bagus seperti Natala, kalau wajah yang cantik seperti Farisya mungkin Lazka Tidak akan bisa memilikinya,kecuali jika ia oplas.

"Nggak kok gue pasti bakal baik² aja. Gue malahan suka banget kalo gue udah berlumuran keringat kayak begini, kayak ada kebebasan tersendiri gitu"

"Kebebasan tersendiri maksud Lo gimana anjir" Revi terkekeh.

"Yah Lo mah nggak bakal ngerti dah"

Lazka dan Revi akhirnya sampai diparkiran sekolah yang hanya menyisakan beberapa kendaraan saja. Mereka pun menghampiri motornya masing².

Tapi sesuatu menyita perhatian Revi. "Laz Laz itu Kak Garda bukan?" Tunjuk Revi, otomatis membuat Lazka mengalihkan pandangannya.

Dikoridor sana ternyata Garda sedang berbincang dengan seorang cewek. Garda tidak sendiri, tetapi ada Nathan dan juga Permay,sahabat²nya. Keempatnya terlihat dekat sekali.

Lazka tahu dengan gadis itu. Dia adalah gadis bermata bulat biru yang sepertinya sahabat Garda,Nathan,dan pastinya Permay. Lazka bisa menyimpulkan itu karena beberapa hari yang lalu di Instagram Permay meng-upload salah satu foto kebersamaan mereka. Tapi entah kenapa Lazka merasa jika gadis cantik yang ia lupa namanya siapa itu menyimpan perasaan lebih kepada Garda, lebih dari sekedar sahabat.

Tepukan dibahunya membuat Lazka tersadar. "Lo nggak papa kan?" Tanya Revi

Lazka hanya tersenyum. "Emangnya ada hak apa buat gue kenapa napa?"

"Ya nggak ada juga. Udah Laz gausah dipikirin mereka cuma sahabatan kan?"

"Gue harap sih begitu"

MySelfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang