08. Dihampiri Garda

97 7 3
                                    

'Jangan pernah salah menyalahartikan kebaikan seseorang. Karena jika tak sesuai ekspektasi bisa membuat hati terguncang.'

⚜️⚜️⚜️

Jika Lazka boleh meminta, Lazka tak pernah ingin hari ini terjadi dalam hidupnya. Hari dimana ia merasa tak punya semangat untuk hidup.

Kembali dibandingkan dengan kenyataan, lalu mendapat kenyataan bahwa Garda dan Caitlin sudah jadian sungguh membuat Lazka ingin hilang dari bumi saat ini juga.

Seakan dunia berkonspirasi menentangnya.

"Liat deh apaan banget coba tuh orang sok sok an traktir satu sekolah." Revi mencibir Caitlin yang sedang tebar pesona alias pencitraan ditengah kantin.

"Iya ih najisun. Apaan banget sih" Silda ikut mencibir

"Kalo bukan kakak kelas udah gue hajar tuh!" Ucap Lina gregetan.

Lazka sekali lagi melirik Caitlin yang sedang berada ditengah sana. Dikelilingi para fans nya yang baru saja ditraktirkan makan.

"Kak Garda beneran jadian ga ya sama Caitlin?"

"Posting aja kak Nathan nulis caption begitu cuma iseng. Lo tau lah kak Nathan gimana" jawab Revi

"Iyah Laz udahlah di sekolah ini cowok masih banyak kali. Bukan kak Garda doang." Untuk hal itu Lazka tidak tahu. Silda tak merasakan apa yang ia rasa.

Dan mungkin disini hanya dirinya yang merasakan.

Nala mengusap punggung Lazka. "Udah Lo sabar aja. Belum ada kepastian juga kan kalo mereka beneran jadian."

"Kalo beneran gimana Nal?" Tanya Lazka

"Kalo beneran ya Lo tikung lah!" Seru Lina tiba²

"Iya Laz selagi jalur kuning belum melengkung Lo masih bisa!" Revipun ikut menimpali.

"Ide kalian Gila! Yang ada gue bisa dilabrak sama tuh cewek."

"Lo dilabrak? Tenang Laz, kita bakalan ada buat Lo! Gaperlu takutlah!"

"Nah bener tuh Laz kata Lina! Lagipula kita sama² manusia dan kita sama² makan nasi."

"Lah kalo dia setan gimana Rev?"

"Ya kita panggil dukun buat ngusir!" Tawa pecah diantara kelimanya.

"Sarap Lo!" Lazka menggeplak kepala Revi.

"Eh Laz itu kemaren si Isam nahan Lo sampe kapan?" Tanya Silda

Lazka meredakan tawanya. "Sampe malem, dia ngajak gue motret. Ada untungnya juga sih karna gue bisa tatapan sama kak Garda hehe"

"Iya tatapan pas kak Garda masih jomblo."

⚜️⚜️⚜️

Doa Lazka ternyata tak dikabulkan. Hari ini buktinya Tuhan dan dunia tak berpihak padanya.

Lazka menghela nafas mengatur emosinya yang sudah siap meledak. Untuk kali ini saja Lazka kesal dengan Pak Bambang guru bahasa Indonesianya.

MySelfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang