Wisata Belajar Woojin

1.1K 138 18
                                    

Hai, hai! Makasih buat semua yang udah mau baca, vote, dan komen. Hehe. Semoga masih ada yang mau baca cerita ini.


🐦🐦🐦


Woong memijat pangkal hidungnya. Lelaki manis itu merebahkan diri di sofa, merasa lelah setelah sekitar tiga jam berkutat dengan pekerjaannya. Youngmin yang terduduk disampingnya juga terlihat melepas kacamatanya, pusing dengan hitung-hitungan pendapatan bisnisnya yang sepertinya mengalami penurunan.

"Woongie hyungie~"

Atensi Woong dan Youngmin berfokus pada Daehwi yang tengah mendekat dengan wajah cerah. Senyum lucunya terkembang. Ingin rasanya Woong mengigit pipi sang adik yang mirip buah persik. Tapi sepertinya Youngmin sudah lebih dulu mencubit pipi si kecil.

"Eyy, yang dipanggil cuma Woongie saja?"

"Jangan cemburu begitu. Youngminie tetap dihati, kok." Jawab Daehwi, tak lupa memberikan kedipan genit.

Youngmin menggelengkan kepala melihat tingkah adiknya. Sementara Woong hanya tertawa.

"Hwihwi terlihat senang, ada apa?" Tanya Woong menusuk-nusuk pipi Daehwi yang memerah.

"Oh, iya, lihat! Somi memberikan Hwihwi oleh-oleh!" Dengan antusias Daehwi memamerkan sebuah buku kepada Woong.

Woong mengerutkan keningnya, "Somi?"

"Sahabat Daehwi," sahut Youngmin, lelaki itu kemudian kembali memasang kacamatanya merasa sudah cukup beristirahat, "yang kemarin memberimu coklat."

Woong jadi teringat seorang anak perempuan cantik berdarah campuran yang kemarin baru ditemuinya. Kuncir duanya ikut berayun saat anak perempuan itu membungkuk sopan padanya dan dengan malu-malu memberikan sebuah permen coklat sebagai hadiah perkenalan.

"Lihat, banyak bunga!" Daehwi membuka halaman pertama, sebuah gambar taman yang dipenuhi bunga warna-warni. Mata bulatnya berbinar senang.

Woong tersenyum lembut. Tanpa sengaja matanya melihat sesuatu yang terselip keluar dari dalam buku. Lelaki itu mengambilnya dan membaca tulisan yang tertera. Sebungkus benih bunga matahari.

"Apa itu, hyungie?" Daehwi melompat-lompat berusaha melihat apa yang dipegang Woong. Woong mengusap kepala si kecil kemudian memberikan bungkus itu pada Daehwi. Bocah itu dengan susah payah membaca tulisan yang ada dibungkusnya.

"Benih bunga matahari?" Ucapnya setelah berhasil membaca tulisannya, menatap Woong dengan mata besarnya.

"Ini untuk ditanam, nanti tumbuh bunga matahari yang cantik."

"Wah! Hwihwi suka bunga matahari!" Daehwi langsung membuka bungkusnya. Berharap bisa menemukan bunga matahari di dalamnya. Namun, tidak sesuai dengan apa yang dipikirkannya, bocah itu malah menemukan biji-biji yang sering dicemili Donghyun saat menonton drama. "Ini kan cemilan. Eyy, hyungie bohong, ya?"

Woong menaikkan alisnya, "Bohong apa?"

"Ini bukan bunga matahari tapi cemilan biji." Daehwi menuangkan bijinya ditangan dan memperlihatkannya kepada Woong, "Lihat, tidak berbentuk bunga."

"Wah, biji bunga matahari! Aku mau!" Woojin yang baru keluar dari kamar langsung menyambar bungkus benih yang dipegang Daehwi membuat sang empunya terkaget-kaget.

"Heh, jangan dimakan!" Donghyun yang juga baru datang langsung mengambil bungkus dan biji yang hampir masuk ke mulut Woojin.

"Kenapa?" Woojin menatap Donghyun jengkel. Bocah itu tidak terima cemilannya dirampas.

Untainted | AB6IXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang