|02
|balancity。friday, 20xx
cuaca hari ini terlewat cerah, sinar mentari menyengat hingga membakar kulit. kini tepat pukul setengah dua tengah hari, di mana istirahat jam makan siang telah berakhir lima belas menit lalu.
soojung bersenandung girang sembari melangkah mengikuti irama nyanyian yang mengalir pada bibir merahnya. kedua kakinya membawa tubuh mungil itu menyusuri trotoar di samping jalan raya.
ia mengulum senyuman sepadang gurun sahara, bagai mengabaikan cahaya mentari yang menusuk kulit pucatnya. pandangannya tertuju pada bangunan besar bertuliskan 'rumah sakit', tempat di mana kakaknya sedang dirawat saat ini.
tak perlu tergesa-gesa layaknya kemarin, kini ia sudah tahu ke mana ia harus menuju. pada ruang dengan papan nama pasien yang menampakkan tulisan 'jeon jungkook', tepatnya.
hati soojung yang terlewat bahagia itu memicunya untuk menekan gagang pintu tanpa mengetuk terlebih dahulu. senandung riang terhenti dari mulutnya, melihat pemandangan yang menyambut kedatangan gadis itu.
pasalnya, jungkook yang bertubuh atletis kini hampir membuka pakaiannya dihadapan seorang perawat wanita. walau seperangkat peralatan yang tersusun rapi di atas kereta dorong dapat menjelaskannya, agaknya hal ini cukup mengusik kesabaran soojung.
kedua pasang iris mengalihkan pandang pada pintu yang terbuka, mengekor hingga gadis itu mendekati mereka berdua. tangan soojung terulur, merapikan kembali pakaian jungkook agar menutupi aset berharganya.
lantas kemudian ia memberi tatapan kelam pada perawatㅡyang notabenenya hanya sekedar melaksanakan pekerjaan, memaksakan senyum setengah hati lalu menyahut dengan intonasi dalam, "biar saya yang melakukannya,"
perawat itu gelagapan dengan tindakan soojung yang tiba-tiba, kemudian hanya mengangguk cepat sembari menghindar dari sepasang iris yang memberikan tatapan menusuk. ia membungkukkan badannya, lalu beranjak meninggalkan ruangan dengan langkah yang sedikit terburu-buru.
kedua manik soojung mengekor pada tubuh dengan balutan pakaian putih itu hingga tepat ketika pintu benar-benar tertutup rapat. ia menghela napas, melepaskan sebagian kekesalannya sebelum memuncak.
jungkook yang mengerti situasi saat ini, melemparkan pukulan pelan pada bahu kecil soojung seraya tertawa di atas kekesalan sang adik yang baginya justru terlihat menggemaskan.
gadis itu mendaratkan bokongnya pada kasur yang ditempati jungkook dan mencebik sebal sebagai balasan dari tawa kakaknya. lantas teringat kegiatan yang akan dilakukan jungkook, jemarinya melepas satu persatu kancing baju yang terpasang rapi.
"oh, agresif sekali," goda jungkook diiringi dengan kikikan manisnya, disambut oleh pukulan yang mendarat pada lengannya. soojung tak menggubris berbagai candaan lain yang terlontar dari bibir ranum jungkook, dirinya sibuk membasuh tubuh atletis itu dengan mulut yang masih menggelembung sebal.
kala pekerjaan tersebut selesai, jungkook menyadari hal yang mengganjal pada benaknya, "astaga, kau bolos?" tanyanya, maniknya mendelik menginterogasi gadis kecil dihadapannya yang kini mengulas senyuman lebar di wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
balancity // bts-jjk ✔
Fanfictionpasalnya, jeon jungkook hanya ingin adiknya mendapat kasih sayang dan perhatian yang seharusnya dibagi secara adil oleh kedua orang tuanya tidak, bukan dengan cara seperti ini, bukan dengan menjumpai batu berukirkan nama sosok yang begitu dic...