“Lo apa-apaan sih” (namakamu) menyingkirkan tangan Iqbaal yang berada di bahunya. “Pake ngaku-ngaku kalo gue ini pacar lo lagi” Ucap (namakamu) dengan nada ketus.
“Kan gue ini emang pa—“
Ucapan Iqbaal langsung terhenti karna mendengar suara bising dari arah pojok kantin. Terlihat seperti dua siswi yang sedang berkelahi saling menarik rambut lawan satu sama lain. Tunggu! Iqbaal seperti mengenal wajah itu, wajah gadis yang sudah memerah dan terdapat luka lebam di pipi kirinya. Karena tak ingin rasa penasarannya bertambah, ia langsung menghampiri kerumunan siswa yang semakin lama semakin bertambah itu.
Dugaan Iqbaal benar! Ia langsung melerai perkelahian kedua siswi ini. Sedikit kesal sebenarnya, karena orang yang berkumpul disini tidak ada yang memisahan berdua. Bahkan ada yang memanas-manasi perkelahian ini untuk tetap dilanjutkan.
“Aduh udah dong. Mau sampai kapan kalian berantem kaya gini” Iqbaal mengacak rambutnya frustasi. Ia berusaha menghentikan perkelahian itu sejak tadi, tetapi mustahil. Perkelahian malah semakin menjadi-jadi. “Woy! Lo semua pada ngeliatin doang?” Sentak Iqbaal kepada kerumunan siswa yang berada di sekitarnya.
Aldi dan Kiki yang berada disekitar kerumunan itu langsung saja menghampiri Iqbaal dan membantu menghentikan perdebatan itu. Kiki dan Aldi berusaha menghentikan Clara untuk menghentikan aksinya. Sedangkan Iqbaal sendiri sibuk menenangkan gadis yang berada di hadapannya yang terkalut emosi dengan muka merahnya.
“Lo apa-apaan sih! Kakak kelas bukannya tunjukkin sikap yang baik sama adik kelasnya, malah ngajak berantem gini” Ucap Iqbaal kepada Clara, teman sekelasnya. Jari telunjukknya ia acungkan ke depan wajah Clara lalu langsung pergi meninggalkan kerumunan siswa-siswi itu sambil menarik tangan gadis yang berada disampingnya.
Iqbaal memilih kembali ke meja kantin yang tadi ia tempati bersama (namakamu). Dimana gadis itu? Entahlah, yang ia pikirkan saat ini adalah gadis yang kini berada disisinya.
“Kenapa?”
“Dia duluan yang mulai” Gadis ini mengangkat kedua bahunya acuh ketika Iqbaal bertanya.
“Lo tuh bikin masalah terus” Iqbaal mengusap wajahnya gusar. Sudah berapa kali ia menasehati gadis ini supaya tidak membuat keributan tapi berulang kali pula nasehatnya dilanggar.
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
Possesive Boyfriend
FanfictionTentang Iqbaal si pria penyuka permen karet yang langsung mengklaim gadis yang duduk sebangku dengannya sebagai pacarnya. "Sekarang lo pacar gue" "Gue gak mau!" "Dan gue gak terima penolakan!"