Fildan uring-uringan kepada Ridwan dan Ical, sejak tiba di panti dia merasa Lesti seperti menghindarinya. Saat mencoba mendekat dan mengajak Lesti bicara dia selalu diacuhkan. Fildan bingung dengan perubahan sifat Lesti.
"Kenapa Dan?"tanya Ridwan yang melihat Fildan sedang duduk di bangku taman seraya memandangi Lesti dan anak-anak panti yang sedang bermain.
"Entalah Wan, gue bingung.. Al seolah ngehindarin gue tau.."
"Lah emang lo abis ngelakuin apa?"
"Nggak ngapa-ngapain gue, tadi pas masih di mobil baik-baik aja.. Terus sejak dari aula dia udah diemin gue.. Gue salah apa sih sama dia.."ucap Fildan frustasi.
"Cemburu kali.."celetuk Ical.
"Cemburu?"tanya Fildan bingung.
"Iya, tadi gue tanya Rais.. Dia cerita kalo tadi dia liat si Al lagi liatin lo sama Selfi.."jawab Ical santai.
"APA??!?"pekik Fildan dan Ridwan membuat Ical kaget dan mengelus dadanya.
"Santai bro.. Emang lo sama Selfi tadi ngapain?"tanya Ical.
Fildan mengernyitkan dahinya mencoba mengingat apa yang sudah dia lakukan dengan Selfi yang bisa membuat Lesti mendiamkannya. Fildan menepuk dahinya saat berhasil mengingat sebuah kejadian yang mungkin bisa jadi penyebabnya.
"Udah inget Dan?"tanya Ridwan.
"Ya Allah, masak dia liat Selfi pas nyium gue sih.."jawab Fildan.
"Ah gila si Fildan.. Ya jelaslah Al marah sama lo, lo ngajak dia kesini tapi lo malah mesra-mesraan sama cewek lain.."tukas Ical.
"Ya mana gue tau Cal kalo Al bakalan liat, lagian kan Selfi adek angkat gue.."ucap Fildan.
"Kan Al nggak tau kalo dia adek lo Dan.."seru Ridwan.
"Ya terus gue harus gimana nih?"
Fildan sangat kacau sore itu, tanpa sadar dia sudah menyakiti hati perempuan yang paling dia cintai.
"Pepet terus Dan, cari kesempatan buat jelasin ke dia.. Keburu hatinya udah ketutup.."saran Ical.
"Dia nggak ngasih celah sama sekali buat gue masuk.. Selalu aja ngehindar atau gue dicuekin.."ucap Fildan.
"Usaha Dan, ah elah jadi cowok kok pesimis banget, gini pengen punya pacar tapi usaha aja nggak mau.."cibir Ridwan.
Fildan mendengus kesal mendengar cibiran Ridwan, tapi dia tidak menyalahkan sahabatnya itu juga karena ucapan Ridwan ada benarnya. Fildan mengambil nafas dalam-dalam dan menghembuskannya secara perlahan.
"Okay gue coba.. Kalian do'ain gue ya.."ucap Fildan.
Ridwan dan Ical mengacungkan ibu jarinya memberi semangat kepada Fildan. Setelah menyiapkan hatinya, Fildan pun melangkah menghampiri Lesti yang masih bergurau dengan anak-anak panti. Fildan terus berusaha mengajak Lesti berinteraksi, meski terlihat canggung tapi Lesti bersikap biasa saat di hadapan anak-anak. Fildan sangat mengagumi kemampuan Lesti dalam bersikap di depan anak-anak.
Karena hari sudah semakin sore, Fildan pun mengajak anak-anak masuk ke dalam panti untuk bersiap dan bersih diri. Fildan tak melihat Lesti mengikutinya, dia pun mencari keberadaan Lesti untuk menjelaskan kesalahpahaman diantara mereka. Fildan melihat Lesti yang sedang duduk sendirian di bangku taman. Fildan berjalan perlahan menghampiri gadis berkacamata itu.
"Pa, Ma, dede kangen.. Hari ini dede belajar banyaaakk banget, dede ketemu anak-anak yang sama kayak dede.. Tapi dede jauh lebih beruntung karena masih bisa sama papa dan mama sampek gede sedangkan mereka bahkan ada yang masih kecil udah di tinggal... Semoga kalian bahagia dia atas sana ya..."
KAMU SEDANG MEMBACA
BACKSTAGE BACKSTREET (FIN✔)
Fanfiction"Mereka hanya mengetahui kehidupan panggungku, tapi pernah kah mereka berpikir bagaimana aku di backstage?" -Lesti- "Kenapa semua orang menyukai kehidupan artis sih? Tidak tahukan mereka jika dibalik senyum manis di atas panggung itu ada perasaan ya...