+behind the scene #1

340 56 10
                                    

Dedikasi untuk para readers yang menunggu updatetan ff ini 💕 hope you like it.

Hujan telah mengguyur kota sejak siang tadi. Namun, hingga kini belum ada pertanda hujan akan berakhir. Saat hujan semua orang akan memilih untuk lebih cepat beristirahat. Begitupun dengan cast ganteng kita yang satu ini. Tapi apadaya, sang tuan rumah tak menunjukkan batang hidungnya bahkan saat jam telah menunjukkan pukul 11 malam.

Minhyun sih gak cemas, tapi bete  nungguin rumah terus sampai Eunbi dateng. Mana kantuknya udah berkali-kali menyapa. Masih mending ada sosis atau makanan enak lainnya. Dia bisa cemilin sambil nonton tv. Atau kalo dia lagi maen ke rumah Dongho.

Apadaya saat ini rumah lagi krisis makanan dan Dongho lagi gak di rumah. Yo wes sabar lah buat mas ganteng ini. Minhyun melirik jam dinding disana. Jarum jam kini menunjukkan pukul sebelas lebih lima belas menit.

Apa Minhyun nungguin di halte aja? Cemas Eunbi tak kunjung datang tanpa kabar.

Niatnya hendak diurungkan. Namun teringat sebuah pemberitaan di tv tadi pagi akan pembunuhan ditengah malam. Minhyun takut kalau sampai Eunbi jadi korbannya. Nanti siapa yang bakal ngurus dia disini? Meskipun terbesit rasa senang karena gak ada yang galakin dia lagi.

Plis, pangeran tidak sejahat itu pada majikannya.

Ia pun melancarkan niatnya. Setelah memakai jaket dan membawa payung, ia segera mengunci pintu rumah.

"Loh, Minhyun mau kemana?" Suara Dongho menyapanya tak menghentikan langkah kakinya.

"Ke depan halte. Nungguin Eunbi." jawab Minhyun.

"Loh Eunbi kan-"

Telat, Minhyun udah keburu jalan jauh. Dongho cuma geleng-geleng kepala lalu masuk kedalam perkarangan rumahnya.

***

Sedangkan kini Eunbi tengah berada dalam perjalanan pulang. Nyesel dia nyetujuin maen hepi-hepi ke gunung. Taunya dia pulang tengah malem.

"Kalo tau gini gue kapok gak mau ikut lagi." ujar Eunbi.

"Sesekali lah Bi lo gini." sahut Jaehwan. "Emang kenapa sih lo kagak mau balik malem?"

Eunbi menghela nafas panjang. Bahaya kalo dia kasih tau yang sebenarnya terjadi. Bisa-bisa bukan hanya mengancam keberadaan Minhyun, dia juga diintrogasi abis-abisan.

"Jam-jam segini enaknya rebahan, Hwan."

"Udah sesekali aja bambank. Sekali dalam seumur hidup."

"Alay lo, Hwan."

Mobil mereka berhenti di sebuah persimpangan jalan. Taeyong yang kebetulan mengendarai mobil berujar pada Eunbi.

"Rumah lo beda sendiri kan arahnya, mau dianter lo paling belakangan. Mau turun disini?" tanya Taeyong.

"Yaudah, gue turun disini aja." Gadis itu membawa barangnya lalu keluar dari mobil Taeyong. Ia segera mengorder goojeq untuk menempuh rumahnya.

Sesampai di rumah, Eunbi bingung dengan keadaan rumahnya telah kosong. Mau positif thinking Minhyun ada di rumah Dongho pun rasa khawatirnya tak hilang. Alhasil, malem-malem Eunbi ngetok pintu brutal rumahnya.

"Wah, santai dong bu. Udah malem nih kasian tetangga keganggu." omel Dongho membuka pintunya disambut oleh wajah lelah Eunbi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 04, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Oh My Fox | Minhyun-EunbiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang