Part 6

1K 155 9
                                    

My Enemy?

Casts:

-Jaehyun

-Johnny

Happy Reading

Jemari-jemari kecil putih dan lentik sedang menari diatas tuts berwarna hitam dan putih, menghasilkan nada sederhana yang indah. Senyum mengembang dari pipi chubby nya saat Ia mendengar alunan nada yang dihasilkannya, orang dewasa yang berdiri disampingnya ikut tersenyum bangga mendengarnya. Merasa bangga anak laki-laki yang kisaran umur sepuluh tahun, masih dengan senyum polos yang menggemaskan, terus menggerakkan jemarinya diatas tuts piano, menyelsaikan sebuah lagu, sambil membaca note balok dibuku yang terletak di piano tersebut, menyelsaikannya sampai berakhir lagu yang dimainkannya.

"Kau hebat Jaehyun, itu permainan yang sangat bagus. Kau bisa menjadi pianis yang berbakat jika terus berlatih" pujian dari pria dewasa yang mendengarkan permainan bocah sepuluh tahun bernama Jaehyun itu, sambil mengusap surai lembut anak yang duduk didepan piano hitamnya.

"Terimakasih saem. Eomma dan Appa pasti senang kan? apalagi Grandma" ucapnya antusias yang dibalas anggukan dari gurunya.

"Mereka pasti bangga padamu, kau harus terus berlatih agar bisa membuat mereka lebih bangga lagi nantinya" sang guru berlutut dihapan Jaehyun sambil mencubit gemas pipi chubby bocah sepuluh tahun tersebut.

Mereka melanjutkan lagi kegiatan mereka, mempelajari satu lagi lagu yang akan dimainkan Jaehyun nantinya. Memperlajari note-note baru untuk Jaehyun. Disaat seperti ini adalah saat yang paling menyenangkan untuk Jaehyun, melakukan apa yang paling disukainya. Jaehyun sangat suka bagaimana dentingan piano menghasilkan nada yang sangat indah ditelinganya, apalagi nada tersebut berasal dari jemarinya, Jaehyun benar-benar sangat suka. Bisa dikatakan ini adalah hal yang paling membahagiakan untuknya, pikiran polosnya mengatakan bahwa ini lah yang paling disukainya seperti alasan mengapa dia dilahirkan didunia ini, Jaehyun merasa bahwa Ia lahir untuk menggerakkan jari jemarinya diatas tuts hitam putih seperti sekarang ini.

Suara pintu yang terbuka menginterupsi Jaehyun dan guru piano nya. Jaehyun menoleh kearah pintu dan tersenyum senang saat mengetahui siapa yang baru saja masuk ke ruang latihannya ini. Orang yang selama ini ditunggunya, salah satu orang yang sangat Jaehyun inginkan untuk mendengarkan permainan pianonya.

"Appa"

"Kau sedang apa Jaehyun?" Yunho menghampiri putranya, sang guru membungkukkan badannya ke arah Yunho. Ini adalah pertama kalinya Yunho berkunjung saat Jaehyun sedang berlatih.

"Appa, aku bisa memainkan sebuah lagu untukmu, kau ingin mendengarnya?"

Yunho tersenyum dan mengangguk, Ia tau sudah setahun ini Jaehyun belajar untuk memainkan alat musik piano, neneknya sendiri yang mendatangkan guru privat untuk Jaehyun. Tapi selama satu tahun itu Yunho tidak pernah mendengarkan bagaimana putranya memainkan alat musik tersebut, karena kesibukkannya. Ia baru mendengar dari istrinya bahwa Jaehyun bermain dengan sangat baik. Maka kali ini Yunho tidak ingin melewatkan kesempatan untuk mendengarkan permainan Jaehyun.

Yunho tersenyum bangga saat Jaehyun memainkan pianonya. Anak iu tidak henti-hentinya menampilkan senyuman menggmaskan dari bibirnya, terlihat jelas dimple di kedua pipi chubby nya. Jaehyun berusaha keras untuk membuat ayahnya senang dan bangga padanya. Eomma nya sudah mendengar permainannya, begitu pula dengan neneknya, hanya Appa nya yang belum pernah sama sekali mengetahui bagaimana Jaehyun memainkan pianonya. Maka dari itu Jaehyun berusaha keras untuk membuat kesan yang baik dimata Appa nya. Hingga dentingan terakhir dari pianonya dan Jaehyun menyelsaikan permainannya.

My Enemy?Where stories live. Discover now