Back to Castle
Pintu istana terbuka. Pyeong Gang berjalan pelan memasukinya dengan hati berdebar. Tiga tahun lebih tepatnya dia meninggalkan rumahnya ini. Dia disambut oleh sang suami yang tidak pernah pulang selama dua tahun terakhir karena menjadi prajurit. On Dal tampak gagah dengan seragam prajurit, lengkap dengan zirahnya.
Bergandengan tangan mereka menghadap tahta Raja. Mereka berlutut memberikan penghormatan. Permaisuri menangis tersedu-sedu karena anaknya yang hilang, kini telah pulang. Raja menghampiri mereka, menyuruh mereka berdiri. Raja menatap putrinya yang tampak lebih kurus, namun memancarkan sinar kebahagiaan.
“Makanan macam apa yang kau berikan kepada putriku, On Dal, sampai dia jadi kurus begini?”
“Ampuni hamba, Yang Mulia, tidak bisa mengurus Gongju-nim dengan baik.”
“Tinggallah di sini. Kalian berdua.”
Pyeong Gang dan On Dal saling menatap dengan sinar bahagia yang memancar dari mata mereka.
“Terima kasih, Ayah,” kata Pyeong Gang.
Permaisuri segera berlari dan memeluk putrinya erat. Raja menepuk bahu On Dal sebelum kembali ke singgasananya.
***
Halaman istana telah dipenuhi oleh para pejabat dan bangsawan, serta para pegawai istana. Mereka menghadiri peresmian pernikahan Putri Pyeong Gang dan On Dal. Selain itu, hari ini juga sekaligus merayakan kemenangan mereka atas Huju. Beberapa pasukan dinaikkan pangkatnya, termasuk On Dal yang menjadi Kapten sekarang. Dia tidak hanya sekedar berani, tetapi juga mahir mengatur strategi. Kalau hanya modal nekad saja, dia pasti sudah dihabisi oleh musuh.
Setelah resmi menjadi Uibin, On Dal mendapatkan banyak hadiah, selain pangkat. Dia mendapatkan uang, emas, perhiasan, pakaian mewah, dan juga rumah mewah di ibukota yang diberikan untuk ibunya. Sawah dan peternakan On Dal diurus oleh pegawai istana, dan menjadi milik kerajaan. On Dal yang bodoh dan miskin, kini menjadi kaya raya. Dia yang dulu dihina, kini dipuji dan dihormati.
***
Pada malam harinya, untuk pertama kalinya On Dal menikmati ranjang istana yang mewah dengan kasur empuk nan nyaman. Akan tetapi dia malah tidak bisa tidur. Gaya tidur miring, telentang, sampai menungging, tetap tidak bisa membuat matanya terpejam.
Pada tengah malam, Pyeong Gang terjaga setelah tangannya menyentuh bantal dingin di sebelahnya. Suaminya menghilang dari atas tempat tidur. Saat hendak turun, kakinya menginjak sesuatu yang empuk dan hangat, bukannya lantai yang dingin. Dia menyalakan lilin yang berdiri di sebelah ranjang, lalu terkesiap saat melihat apa yang tadi diinjaknya. Suaminya tidur lelap di lantai.
Pyeong Gang terkekeh pelan. Selama dua puluh tahun hidupnya, On Dal lebih terbiasa tidur di lantai yang keras daripada di kasur empuk yang nyaman. Pyeong Gang mengambil selimut, seraya berbaring di sisi suaminya.
To be continue
Notes dan kamus:
Uibin: menantu Raja
Pada masa Joseon, Uibin tidak boleh punya kedudukan apapun di istana, untuk menghindarkan konspirasi dan nepotisme. Tetapi pada masa sebelum Joseon, suami putri raja boleh memiliki jabatan dalam pemerintahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
When The Princess Married An Idiot ✔
RomanceKisah ini diambil dari cerita rakyat Korea, tentang Putri Pyeong Gang menikahi pria berkebutuhan khusus On Dal, yang akhirnya jadi jenderal hebat pada masa Goguryeo (masa 3 kerajaan - Goguryeo, Silla, Baekje). Sebenarnya pembuatan cerita ini terinsp...