1

365 22 6
                                    

Pagi hari yang indah sama seperti hati perempuan yang satu ini. Ya dia adalah Jihan, hari ini dia akan berangkat sekolah bersama dengan papahnya. Karna merasa dirinya sudah siap dan rapi, ia segera turun ke bawah untuk sarapan bersama.

"Goodmorning, Mah Pah" ucap Jihan yang sedang menuju meja makan.

"Morning too, peri kecil Papah" ucap sang papah.

"enak saja peri kecilmu, itu peri kecil mama ya!" Ucap mama yang sedang membawa susu putih.

"Udah udah, Papah Mamah gausah rebutin aku terus deh kan aku juga tetap sama kalian" ucap Jihan yang ingin memakan roti.

"Jangan banyak bicara, cepat habiskan makananmu lalu kita berangkat sekarang" ucap Papah Jihan yang sudah menyambar kunci mobilnya.

----------

"Assalamualaikum, Pah. Jihan langsung masuk ya Pah" ucap Jihan sembari menyalimi Papahnya.

"Baik nak, belajar yang giat ya" mengecup dahi anaknya.

"Oke Papah, mwuah" ucap Jihan cengengesan.

Saat Jihan sedang berjalan menuju kelasnya dia bertemu Clara teman sebangkunya. Tanpa berniat lama lama, dia berlari kecil untuk menghampiri Clara.

"Woi lu ngapa lari lari? Udah kaya dikejar setan aja" tanya Clara diiringi tawanya.

"Enak aja lo! Eh ngomong ngomong kita sekelas kan? Yampun seneng banget gue!" Ujar Jihan yang sedang bahagia.

Yap! Mereka berdua sekelas tepatnya dikelas 8b. Jihan dan Clara sejak SD selalu bersama, tapi semenjak kelas 7 mereka berdua tidak sekelas lagi. Dan akhirnya dikelas 8 mereka disatukan kembali, mereka juga ikut OSIS lohh. Dan hari ini ada acara MOS untuk murid yang baru daftar.

"Iya dong! Seneng banget gue bisa satu kelas sama lo! Oiya, gimana udah siap jadi mentor?" Ucap clara sembari masuk ke kelasnya.

"Siap dong! Kali aja gitu ada adik kelas yang cogan hehe" ujar Jihan yang sudah cengengesan.

"Pikiran lu mah cogan mulu, heran gua mah. Eh udah ada Guru tuh" Clara kesal.

Saat Guru itu memasuki kelas 8b atau lebih tepatnya Walas mereka sendiri. Tiba tiba keadaan kelas menjadi hening dan ada yang sedang berbisik bisik tentang Walas mereka.

"Eh sumpah tuh Guru garing banget!"

"Ga like banget gue punya walas garing kaya dia!"

"Ish! Siapa si tuh guru ngomong mulu heran gue mah!"

Begitulah kalimat yang mereka ucapkan, karna Guru itu sudah mulai marah jadi seisi kelas menjadi hening. Krik krik

"Baik nak, sekarang kita pilih ya untuk jadi pengurus kelas" ucap sang guru

"Ish, tuh Guru ribet banget deh" bisik Jihan pada Clara.

"Udah diem aja jangan bawel, nanti kita kena omel. Males gue!" Bisik Clara.

"Yak baik nak! Kita pilih sekretarisnya!" Ucap guru sedikit menaikan nada suaranya.

"Buset dah, itu Guru bikin gue kaget aja" bisik Clara.

"Oke baik nak! Sekretarisnya adalah jeng jeng jeng" ujar Guru. Garing banget gilasi!

"Cepet bu jangan lama lama, bikin saya penasaran aja"

"Ribet banget nih guru"

"Ngomong mulu gak cape apa bu?"

Kurang lebih seperti itu celoteh para murid kelas 8b. "Oke jadi Sekretarisnya adalah Jihan Kamila Zuhda, baik Jihan kamu bisa maju kedepan" ujar guru itu lalu tepuk tangan. Ish, dikira nonton konser apa?! Pake tepuk tangan segala.

JIHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang