Tell Me What To Do: Part 2

5 0 0
                                    

Siapkan mata kalian karena cerita ini cukup panjang. Hehehehe.

Enjoy.

*******


Kai. Kim Jongin. Pada akhirnya hanya bisa pasrah dengan sikap Baekhyun yang keras hati tidak membolehkannya bertemu dengan Kyungsoo. Park Chanyeol dan Oh Sehun, hanya diam seribu bahasa ketika Jongin mengajak bertemu dan membicarakan semuanya. Hanya ada sebuah penjelasan, bahwa Kyungsoo memang tidak bisa ditemui. Alasannya kecelakaan itu berpengaruh kuat dalam kehidupannya saat ini. Kai tidak habis pikir kenapa sahabatnya juga tidak memberitahunya.

Soojung si perebut kekasih orang. Dia memang telah dikeluarkan oleh perusahaan. Tidak menganggu Kai lagi. Tapi siapa sangka. Ayahnya telah putus asa. Dan berniat menjodohkannya dengan Soojung. Sang Ayah, merasa Yunho membawa pengaruh baik terhadap perusahaannya. Seperti balas jasa. Bahkan ia merelakan calon menantu kesayangannya yang juga tak dapat ia temui dimanapun. Keluarga Jongin sudah menganggap Kyungsoo sebagai bagian dari keluarganya, dan sangat terpukul ketika Tuan Do dan istrinya meninggal. Satu-satunya keluarga yang ia yakini adalah Jongin, Nuna Jongin dan Ibu Jongin, tapi entah, mereka juga tidak dapat meng'akses' Kyungsoo. Perjodohan ini adalah sangat terpaksa. Tidak ingin melihat Jongin terlarut dalam kesedihan. Walaupun ia tahu, akan sangat sulit melupakan gadis yang hidup sepanjang masa remajanya.

Kyungsoo 23 tahun. Telah lulus dari akademi perusahaan dan akuntansi. Ia adalah adalah anak dari Do Seunghyun dan Kim Hyuna. Sebuah curiculum vitae bertengger manis di mapnya. Ia sudah sembuh total dan bersiap untuk mencari kerja.

Lowongan perusahaan Kim Cooperation, menjadi Sekretaris Direktur.

Tidak masalah, yang penting ia mendapatkan pekerjaan. Dan tidak hanya bergantung pada Baekhyun. Ia ingin menyewa apartemen di sebelah kamar Baekhyun. Tapi Baekhyun telah melarang keras ia hidup sendirian tanpanya. Paling tidak ia tidak meminta uang jajan terhadap Baekhyun kan, walaupun baekhyun tak masalah demgan itu.

Berkas pencari kerja telah sampai di meja Kim Jongin. Ia memeriksa beberapa berkas lamaran sekretaris dan staff HRD. Dia mencari seorang sekretaris yang mumpuni. Sekretaris ayahnya telah ikut pensiun seperti ayahnya yang menyerahkan segala tanggung jawab perusahaan kepada Jongin.

Mata Jongin terbelalak. Melihat CV Kyungsoo dan berkas lainnya. Tidak ingin membuang kesempatan. Ia memanggil personalia untuk mewawancarai Kyungsoo. Hanya sebagai formalitas. Kyungsoo adalah satu-satunya kandidat sekretaris untuknya.

Kyungsoo gugup. Ini pertama kalinya ia diwawancarai kerja. Jongin berpesan agar tidak menanyakan hal yang membuat dirinya kesusahan. Dari kandidat sekretaris lainnya, ia hanya menginginkan Kyungsoo. Hanya menginginkan Kyungsoo.

Dua hari kemudia, ia menerima kabar bahwa ia diterima kerja. Dan mulai besok ia akan magang selama sebulan lalu menjadi karyawan tetap. Sekali lagi hanya formalitas. Jongin akan memakai jasa Kyungsoo untuk seterusnya. Dia tahu kapasitas Kyungsoo dan tidak mau menghancurkan kesempatannya untuk mendekati Kyungsoo kembali.

Dengan kikuk dan gugup keduanya akan berhadapan. Ini pertama kalinya Jongin bertemu dengan Kyungsoo setelah kejadian nahas itu. Dan Kyungsoo tidak tahu apa-apa tentang Jongin. Ingatannya hanya seklebat, ia lupa bahwa ia pernah melihat foto Jongin. Inilah reaksi mereka berdua.

" Silahkan masuk." Kata Jongin di mejanya.

Deru jantung menguasai, ia akan bertemu Kyungsoonya.

Kyungsoo perlahan membuka pintu dan mendorongnya. Terlihat gugup, namun hanya gugup melihat direkturnya yang akan ia bantu tugas-tugasnya dan akan ia kerjakan tugas-tugasnya.

All About OneshootWhere stories live. Discover now