keluarga

23 3 0
                                    

"Jangan berhenti mencintai hanya karena terluka, karena tak ada pelangi tanpa hujan, tak ada cinta sejati tanpa tangisan"

🌧️🌧️🌧️

Motor besar hitam itu memasuki kawasan perumahan elit. Setiba di pintu gerbang berwarna hitam, satpam pun membukakan pintu untuk laki-laki tersebut.

"Makasih mang udin" ucap laki-laki itu sambil mengklaksonkan motornya sebagai tanda menyapa.

Setelah Rasya memarkirkan motornya dibagasinya. Ia langsung masuk kedalam rumah yang bernuasa putih.

"Mahhhhh,Pahhh abang pulang!" teriak rasya bergema di dalam rumah. "Dimana sih mama sama papa" tanyanya entah sama siapa.

" Ya allah abang, pulang2 tu ngucap salam bukan teriak2 nyari2 mama sama papa" ucap Lina sambil berjalan kearah rasya.

"Hehe, iya ma abang ga bakal kayak gitu lagi kok" ucap rasya sambil memeluk Lina.
"Mah ,papa mana?" tanyanya lagi.

"Masih di kantor, udah sana dulu mama mau masak untuk makan malam, kamu langsung mandi!" titah lina tegas.

"Siap bosku" jawab rasya sambil mengangkat tangannya seperti hormat bendera.

🌧️🌧️🌧️

Selesai melakukakan ritual mandinya Rasya pun bergegas turun untuk melakukan makan malam bersama keluarganya.

Ting.

Rasya pun berhenti mendengar notifikasi yang berasal dari HP-nya.

Gilakk

Hem sya kamu di mana? Dengan siapa? Semalama berbuat apa?eh kok gue malah nanyi sih.

Sya kamu tau ga? Aku kangen loh sama padahal baru aja kita pisah.

Walaupun kamu gak balas , yang penting kamu baca.

"Ga bosan2nya tu cewek gilak, neror gue mulu" ucap rasya melangkah keluar kamar, tanpa membalas pesan tersebut.

🦀🦀🦀

Malam ini syafika berada di klub malam bersama teman2nya. Dia hanya duduk bukan minum. Fika minum ketika dia ada masalah baru dia minum .

"Hm fik, lo masih ngejar2 si Rasya?" tanya nela serius.

"Masih lah, ya kali gue berhenti ditengah jalan" balas fika.

"Lo jangan kayak gitu terus fik, takutnya ya si Rasya bakal ilfel sama lo" saran Dean.

"Gue ga mau kejadian dulu terulang lagi! Dah la gue cabut" jawab fika sambil berdiri dan langsung pergi melangkah tanpa menunggu jawaban teman2nya.

Setiba Fika diparkiran dia melihat orang yang paling dibencinya. Tanpa sengaja mata mereka saling berpandangan. Laki2 iti pun langsung mendekati fika.

"Nta pulang!" ucap laki2 tersebut sambil menarik tangan fika.

"Kalo gue ga mau gimana?" tanya fika membalas.

"Pu.lang" balas laki2 itu dengan tatapan melas.

"LO SIAPA SIH ? KITA GA ADA HUBUNGAN LAGI, MENDING LO YANG PERGI DARI HIDUP GUE" teriak fika dihadapan laki2 tersebut dan melangkah pergi.

Laki2 itu pun terdiam sambil menghela nafas kasar.

"Haaaaaaaahhhhhhh, Gue kangen lo Yang dulu nta" ucapnya pasrah.

🍰🍰🍰

Setiba fika sampai dirumah, fika melihat seorang pria paruh baya yang duduk disofa. Tanpa menyapa Fika lamgsung berjalan menaiki anak tangga.

"FIKA! DARIMANA KAMU?!" ucap hendra papanya fika.

"Bukan urusan Papa" balasnya tanpa menoleh kearah pria paruh baya tersebut.

Hendra pun pergi melangkah memasuki kamarnya . Dengan perasaan yang sangat kecewa atas jawaban anaknya.

Bersambung..

Yey akhirnya aku kembali lagi. Buat kalian yang baca cerita ini jgn lupa coment dan tekan bintang yaa:) tq.

RasyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang