Chapter 3

604 28 1
                                    

"Aku ingin lebih lama bersamanya"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Aku ingin lebih lama bersamanya". Setelah bergumam Hyun keluar dari bathub, tangan kanannya terangkat menyambar handuk yang tersusun rapi disudut ruangan.
Hyun mengusap rambutnya yang basah dengan handuk kecil, dia berdiri menghadap cermin menatap dirinya yang hanya dibalut handuk sepinggang.
Tok tok
Hyun menoleh ketika pintunya terdengar diketuk, dia beranjak dari posisinya berdiri, menggapai daun pintu.
Mata Hyun membulat, tanpa dia sadari mulutnya terbuka.
"Pinjam baju ya, tega amat membiarkan aku basah kuyup begini" Celoteh gadis yang beberapa menit lalu sempat menguasai pikiran Hyun.
"Di lemari." Sahut Hyun singkat, dalam hati Hyun merasa dirinya terlalu bodoh, tidak peka, kejam. Bagaimana bisa dia membiarkan gadis nya pulang dengan penampilan basah kuyup begitu, bagaimana jika dia sakit.
Hyun terus membathin sambil membantu Hye memilih sebuah kemeja hitam.
Gadis itu beranjak dan lenyap di balik pintu kamar mandi.
Hanya beberapa menit, dia keluar dengan stelan kemeja kebesaran, tentu saja sukses membuat Hyun tersenyum gemas.
"Jangan ketawain aku, tega amat". Protes Hye sambil memukul pelan lengan kiri Hyun, namun tidak menghentikan senyuman Hyun, segaris senyum kecil berubah menjadi tawa kecil.
" Udah puas ketawanya?" Sungut Hye.
"Aku baru sadar kalau badan pacar ku semungil ini." Ujar Hyun kembali tertawa kecil membuat Hye cemberut.
"Aku pinjam ya, " Hye berjalan meninggalkan Hyun yang kini mengatup mulutnya karena baru saja senang tapi si mungil pergi lagi.
"Hye..besok pagi aku kembali ke Tokyo". Ucap Hyun pelan, hampir tidak terdengar namun sukses menghentikan langkah Hye.
Ada jeda panjang sebelum Hye berkomentar tanpa menoleh.
"Ya aku sudah tau dari pengawal mu."
Ada asmosfir kesedihan mengelilingi kamar di sekitar mereka.
"Mau ikut dengan ku?"
Hyun tak sengaja melontarkan pertanyaan bodohnya, sebenarnya pertanyaan itu hanya ada di pikirannya namun kali ini meluncur bebas membuat gadis di depannya harus memalingkan badan menatap nya.
"Maksud mu ikut ke sana? Kenapa? Living together?"tiga pertanyaan sekaligus membuat Hyun sempat memutar otaknya memikirkan jawaban nya.
"Living together bukan ide buruk kan" komentar Hyun.
"Sialan kamu." Umpat Hye lalu bergegas pergi.
"Aku ngajak nikah kamu no komen". Ujar Hyun akhirnya.
Perkataan Hyun membuat dada Hye berdegup hebat, tepatnya setiap Hyun melontarkan kata menikah. Begitu gampangnya pria itu mengucapkan nya, apakah dia tidak tahu "menikah" itu tidak mudah.
"Hyun, nanti kamu telfon aku ya. Kita bahas soal nikah or kawin ini. Sekarang ayah ku bisa murka jika aku terlalu lama kembali." Ujar Hye.
"Kau tidak berniat membahasnya sekarang?" Desak Hyun yang tiba-tiba menjadi pria rewel di mata Hye.
Hye menarik nafasnya, dia akui pria di depannya kini sedikit lebih cerewet. Kondisi saat ini bukan hal tepat membahas pernikahan, di kamar pribadinya dengan keadaan Hyun yang hanya mengenakan handuk sepinggang.
"Hyun. ." kalimat Hye menggantung karena tiba-tiba Hyun memeluknya erat, membenamkan wajah Hye ke dadanya. Hye dapat mendengar detak jantungnya yang cukup cepat.
"Aku antar pulang ya. Aku tak percaya pada Cobra." Bisik Hyun.
"Iya." Angguk Hye patuh.
Hye membalikkan badannya ketika Hyun mengenakan pakaiannya, berkali-kali dia tersenyum evil demi melihat gadis yang mematung menghadap dinding tidak ingin menonton pertunjukan gratis Hyun.
"Ayo." Hyun menempatkan tangannya di pinggang Hye menggandengnya keluar kamar.
"Aku ada permintaan" ujar Hyun setelah mereka duduk di bangku penumpang, sedan yang dikemudikan sopirnya mulai bergerak.
"Apa?" Tanya Hye tanpa menoleh.
Hyun tak menyahut melainkan meraih Hye dan menempatkan di pundaknya. Dia tidak berbicara, tangan kirinya mengusap lembut rambut Hye yang lembut.
Damai, tenteram. Itu yang Hye rasakan.
"Hyun, aku juga ada permintaan.". Kata Hye.
"Apa?" Tanya Hyun sambil menumpukan dagunya di kepala Hye.
"Kamu jangan merokok lagi ya, aku gak mau umur mu pendek." Ujar Hye membuat Hyun tersenyum.
"Asiyaap Nyonya". Sahut Hyun, kali ini dia mendekap Hye, tidak perduli pada sopir nya yang sempat tersenyum.
Hening, keduanya sibuk pada pikiran masing-masing.
**
Hyun meninggalkan ruang kerja dengan tergesa-gesa, pasalnya beberapa menit lalu dia mendapat panggilan telepon dari Nobu yang memintanya bertemu lagi. Hyun memacu sedannya dengan kecepatan tinggi, terlihat dia teramat gusar.

STAY WITH ME (Season 2) (Completed✅)Where stories live. Discover now