Chapter 2

805 37 3
                                    

Sedan yang ditumpangi Hye sama sekali tidak menuju bandara melainkan berbelok jauh, perasaan curiga mulai memenuhi pikiran gadis memakai kardigan pink itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sedan yang ditumpangi Hye sama sekali tidak menuju bandara melainkan berbelok jauh, perasaan curiga mulai memenuhi pikiran gadis memakai kardigan pink itu.

"Dimana tuan mu menunggu?" Tanya Hye. Gelagat sopir yang membawanya terlihat normal.

"Di Villa nya."Jawab sopir itu. Apa yang terjadi kali ini?, Mengapa mata Hye terasa berkunang-kunang, pandangannya kabur. Dia merasakan kepalanya teramat sakit dan matanya seakan tidak sanggup untuk terbuka. Apa yang salah? Apakah soft drink yang diminumnya terakhir kali sudah kadaluwarsa? Hye tidak sanggup memikirkan nya. Tangan kiri Hye sempat terangkat ingin menggapai jok kemudi, namun hanya kukunya yang menempel dan sempat menggores bagian belakang jok yang diduduki pengemudi, lalu akhirnya gadis itu terjatuh tak sadarkan diri.

**
Sepandai-pandainya tupai melompat akhirnya jatuh ke tanah juga. Pepatah klasik ini sepertinya cocok untuk kondisi Hyun saat ini. Bagaimana bisa pimpinan tinggi Kodokai itu dengan mudah dibawa ke gudang kosong sebagai sandera? Saat ini Hyun terlalu lemah. Ya, jika menyangkut soal kekasih nya dia bisa saja melakukan apapun termasuk bertindak bodoh dan gegabah. Alhasil seperti yang terjadi padanya saat ini.
Dia ditatap empat pria tidak dikenal, sementara tangan Hyun  terikat erat. Salah seorang mengambil pistol dari pinggangnya lalu memukulkan ke wajah Hyun sangat keras. Selama sedetik Hyun hanya bisa melihat cahaya putih yang membutakan, rasa darah segar memenuhi mulutnya. Hyun melirik sesaat ketika suara klik lalu dia dapat merasakan logam yang dingin menghantam pelipisnya.

Hyun menyadari pistol di tangan pria itu pasti berisi peluru yang siap kapanpun ditembakan.

"Bagaimana perasaan mu terikat disini tuan?" Pertanyaan itu berbisik di telinga Hyun.

Hyun mengangkat dagunya. "Mana gadis itu?" Tanya Hyun sebisa mungkin karena dia merasakan mulutnya terasa kaku untuk digerakan akibat hantaman pistol beberapa menit lalu.

Pria itu memandang Hyun dingin, dapat diduga pria yang sedang menghakimi Hyun hanyalah pekerja yang diserahi tugas.

"Bawa gadis itu." Terdengar salah satu memerintah pria lainnya, Hyun menahan rasa sakit pada pelipisnya yang terus meneteskan darah.

"Hyun?" Suara lembut yang paling akrab di telinga Hyun.

Hyun hendak menerjang ke depan, tapi ikatan tangan ke kursi ini menghentikannya. Rasa sakit meledak di pelipis dan mulutnya. Empat pria itu tersenyum penuh kemenangan melihat adegan paling memilukan.

Hyun menggeleng kasar ketika Hye didudukan 3 meter depannya, kedua tangan dan kakinya terikat ketat, Hyun yakin itu akan meninggalkan jejak di kulit lembut gadis itu.

"Nona, kau ingin melihat pertunjukan berikutnya?" Bisik pria itu, bibirnya bersentuhan dengan daun telinga Hye membuat gadis itu mendengus marah dan merasa jijik.

"Lepaskan dia jika menginginkan ku." Ujar Hyun, dia berusaha terlihat tenang walaupun sebenarnya Hyun teramat murka. Hatinya seakan tercabik melihat gadis yang paling dirindukannya terseret masalah karena dia. Ya, Hyun marah teramat marah membuat dadanya menjadi sesak.

STAY WITH ME (Season 2) (Completed✅)Where stories live. Discover now