Takdir dan Nasib

320 29 4
                                    

Takdir dan nasib itu mempunyai arti yang berbeda.

Bila takdir tak bisa dirubah, berbeda dengan nasib yang masih bisa dirubah.

Contohnya, kematian. Kematian itu adalah takdir. Dan kita semua memiliki takdir yang sama, yaitu kematian. Namun, kita tak bisa lari atau merubahnya.

Lagi, kita memiliki takdir yang sama, yaitu cobaan. Kita semua mendapatkan cobaan yang sama, hanya saja jalannya yang berbeda.

Contoh lainnya, bodoh. Tetapi bodoh bukanlah takdir, melainkan nasib. Dan nasib bisa dirubah bila kamu memang ingin merubahnya.

Seseorang pernah berkata padaku tentang :

"Allah tak akan merubah nasib seseorang, bila orang itu sendiri tak berniat untuk merubahnya."

Kamu tak akan bodoh bila kamu rajin belajar. Usaha keras akan membuahkan hasil. Bila kamu berusaha untuk pintar pasti Allah memberi jalan.

Kita hidup di dunia itu memiliki takdir yang sama. Namun, memiliki nasib yang berbeda.

Maka dari itu, mengapa kita banyak menjumpai orang-orang yang selalu mengeluh karena mendapat nasib yang berbeda. Kebanyakan orang merasa iri pada mereka yang hidupnya lebih layak. Akan tetapi, mereka malas untuk bekerja, malas untuk berusaha, dan malas melakukan sesuatu untuk merubah nasibnya menjadi lebih baik.

Mereka lebih mengutamakan mengeluh dan meratap, sehingga melupakan bahwa mereka bisa merubah semua itu.

Seperti saat ini, bukan takdir yang menyebabkan aku tak bisa membuat sebuah cerita yang menarik. Melainkan nasib yang membuatnya begini. Namun, aku bisa merubahnya kan? Bila aku ingin dan mau berusaha keras untuk belajar menjadi seorang penulis, pasti nasibku akan seperti mereka para penulis hebat.

Jadi, bedakan mana takdir mana nasib. Supaya mampu membuatmu hidup lebih baik.

UntitledTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang