18. Menutupi

1.2K 102 6
                                    

Sore harinya Aca keluar dari dalam kamar Althan. Iya kamar Althan, karena sejak ia di marahi sore itu, ia menjadi tidur bersama Althan setiap malam. Selain itu, ia juga tidak di perbolehkan untuk tidur dikamarnya oleh kedua saudara kembarnya. Alhasil, Althan pun meminta Aca untuk tidur bersamanya saja, karena memang kasur di dalam kamarnya cukup untuk mereka berdua. Berbeda dengan kasur di kamar si kembar yang masing masing hanya memuat satu orang anak saja.

Aca keluar dari kamar dengan mengenakan celana denim panjang berwarna biru abu abu, dengan kaos lengan panjang berwarna biru muda lalu di padukan dengan jilbab instan berwarna putih.

"Aca mau kemana?"tanya Althan yang baru saja datang setelah ia tadi pergi bermain bersama Eza.

"Gak kemana mana"jawab Aca seraya tersenyum kearah sang kakak

"Kok pakai jilbab?"tanya Althan mendekati sang adik

"Pengin aja"jawab Aca seadanya

"Beneran? Itu lukanya gak apa apa?"

"Gak apa apa, udah sembuh"jawab Aca seraya menampilkan senyum manisnya

"Beneran, udah sembuh?"tanya Althan memastikan

"Iya kakak! Oh iya, nanti Aca boleh nginap di rumah nenek gak?"tanya Aca menatap Althan

"Nginep di rumah nenek? Sama siapa?"tanya Althan mmebalas tatapan adiknya

"Sendiri"

"Tumben? Biasanya kan harus sama yang lain?"

"Aca kangen sama om Tian"jawab Aca memajukan bibirnya

"Yaudah, boleh. Tapi minta izin sama bunda dulu"

"Iya"jawab Aca mantap seraya mengangguk

"Kakak gak bisa ikut, soalnya besok dua hari ada janji mau main futsall di lapangan, sama teman teman. Nanti salam aja ya, buat om, nenek sama kakek"ucap Althan

"Bunda udah pulang?"tanya Aca setelah tadi ia mengangguki ucapan kakaknya

"Bunda belum, palingan sebentar lagi"

"Yaudah, Aca nunggu di bawah aja"ucap Aca yang diangguki kakaknya

Aca menuju ke lantai bawah, sedangkan Althan menuju ke kamarnya

"Assalamualaikum"ucap Icha seraya membuka pintu utama rumahnya, tepat saat Aca sampai di tangga terakhir.

"Waalaikumsalam bunda!"jawab Aca sumringah seraya berlari menuju ke arah bundanya dan mencium punggung tangannya

"Ih anak bunda cantik banget sih pakai hijab? Habis ngaji?"tanya Icha tersenyum seraya menunduk mencium kening anaknya.

"Gak! Aca mau ke rumah nenek, boleh gak bun?"tanya Aca menatap sang bunda dengan tatapan sedikit memohon

"Ngapain?"tanya Icha masih mempertahankan senyumnya, seraya berjalan kearah sofa yang letaknya tidak jauh dari posisinya saat ini.

"Aca mau nginap di sana. Aca kangen om Tian"jawab Aca seraya menampilkan puppy eyesnya

"Boleh, tapi sendiri gak apa apa?"tanya Icha mengusap puncak kepala Aca yang tertutup hijab itu

"Gak apa apa kok bun, yang penting Aca ketemu sama om Tian"jawab Aca

"Yaudah, boleh. Tapi disana gak boleh nakal ya?"ucap Icha mengingatkan

"Ashiyaaappp"jawab Aca menirukan gaya salah satu youtuber terkenal di Indonesia seraya tertawa, membuat Icha ikut tertawa mendengar gaya bicara Aca yang begitu menggemaskan.

"Ada ada aja kamu"ucap Icha masih tertawa lalu tangannya mengusap kembali kepala Aca, namun kali ini tepat dimana luka Aca berada, membuat Aca reflek mengaduh, karena usapan Icha tanpa disadari terlalu kasar

OH MY TWINS!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang