20. Jalan Jalan

3.1K 168 50
                                    

"Om Tian!!! Om! Om Tian!!! Oomm!!! Om, om, om, om!!! Om Tian banguun!!!!!"teriak Aca seraya mengetuk pintu sebuah kamar yang di tempati oleh adik dari ayahnya itu, dengan keras juga cepat

"Om Tiaaaann!!!!"teriak Aca lagi berusaha untuk membangunkan om nya yang belum juga terbangun dari tidurnya.

Tak lama kemudian, pintu terbuka dan menampulkan Tian dengan wajah menahan kantuknya

"Om Tiaaannn!!!!"kembali Aca berteriak dan mengetuk, bukan mengetuk pintu melainkan mengetuk perut Tian dengan keras, membuat Tian terkejut dan mengaduh.

"Aduh!"aduh Tian seraya memegangi perutnya yang tadi di ketuk, atau lebih tepatnya di pukul oleh Aca

"Loh, om udah bangun???"tanya Aca dengan wajah sok polosnya, berpura pura bahwa ia tidak tahu jika pintunya terbuka dan yang ia pukul adalah pintu bukan perut om nya

"Ihh, ponakan om ini resek banget sih, hm"gemas Tian seraya memeluk tubuh Aca dan menggelitiki pinggangnya, membuat Aca tertawa terbahak bahak.

"Resek, resek, resek"ucap Tian seraya menciumi pipi keponakannya bertubi tubi dan mengangkat tubuh Aca dengan asal, masuk ke dalam kamarnya.

"Ih, om Tian bau, belum mandii!"ucap Aca seraya mendorong kepala Tian yang sejak tadi masih menciuminya dengan gemas

"Wangi kan?"tanya Tian ketika ia melepaskan keponakannya di atas ranjang, lalu menatapnya dengan senyum jahil

"Bau! Sana om mandi deh, katanya mau JL-JL"ucap Aca

"JL-JL apaan?"tanya Tian bingung

"Jalan jalan"jawab Aca seraya menyengir kuda

"Yaellah, bisa aja sih kamu? Yaudah deh, om mandi dulu, nanti kita JL-JL SM TNT baik HT"ucap Tian membuat Aca bingung dan menatapnya dengan dahi menyerjit

"Apa om?"tanya Aca

"JL-JL SM TNT baik HT"jawab Tian lagi

"Artinya?"

"Jalan jalan sama tante baik hati"jawab Tian yang membuat Aca membulatkan mulutnya

"Ohh, kirain apaan. Om, nanti ke toko buku boleh?"tanya Aca menatap om nya yang kini berjalan ke arah lemari untuk mengambil baju ganti

"Ngapain?"

"Om, kalo ke toko buku ngapain? Mandi? Makan?"tanya Aca menatap datar om nya

"Beli buku"jawab Tian membalas tatapan Aca dari jauh

"Berarti Aca mau mandi disana"jawab Aca asal

"Hah? Mandi??"tanya Tian cengo

"Ya, beli buku dong om ku sayang, masa iya mandi di toko buku? Kayak gak punya kamar mandi aja"ucap Aca kesal

"Ehehe, pinter banget sih jawabnya"ucap Tian seraya tertawa mendengar ucapan Aca tadi

"Yaudah, om mandi dulu ya, kamu tunggu di sini"ucap Tian seraya memasuki kamar mandu yabg berada di pojok kamarnya, setelah mendapatkan anggukan dari keponakannya yang duduk di tengah tengah ranjang miliknya, sambil menonton televisi yang menayangkan film kartun kesukaannya

Beberapa saat kemudian, sebuah benda yang tergeletak di atas ranjang dekat Aca duduk menyala, itu adalah ponsel milik Tian.

Aca menatapnya, lalu melihat layar ponsel tersebut tanpa menyentuhnya, karena menurutnya tidak sopan, jika membuka ponsel milik orang lain tanpa izin, meskipun ia sudah biasa meminjam untuk bermain game, namun harus dengan izin dari pemiliknya terlebih dahulu.

Layar ponsel itu menampilkan sebuah nama cukup besar yang terletak di tengah bagian atss layar ponsel tersebut, dengan sebuah gambar melingkar, tanpa foto, lalu adanya dua tombol merah dan hijau. Yang berarti ada sebuah panggilan telefon dari seseorang

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 31, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

OH MY TWINS!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang