Kyojin menatap mata mamanya dengan sorot marah dan menampilkan wajah poker saat ia mendesak, "Pokoknya, beri Kyojin alasan yang jelas mengapa hanya Kyojin yang berwajah seperti ini?!"
Hinata bergerak tidak nyaman di atas sofa dan terkikik canggung. "Berwajah seperti apa? Kyojin sangat tampan."
"Ya, Kyojin tahu kalau Kyojin tampan," sahut Kyojin (mode narsis on), tapi masih merengut. "Yang Kyojin tanyakan itu adalah—"
"Ada apa ini?" potong Sasuke yang tiba-tiba keluar dari dalam kamar. Karena ini sudah tengah malam, jadi pria itu sudah pulang dari syuting episode terakhir untuk serial yang saat ini sedang di bawah kontraknya.
Yah, setelah menikah, Sasuke membangun sebuah studio dan menjadikan dirinya sebagai model utama, tapi tawaran pekerjaan terus-menerus menghampirinya sehingga dia bahkan tidak punya waktu untuk mengurus studionya. Akhirnya, Hinata yang tidak diizinkan untuk kembali berakting di atas panggung memutuskan untuk menjadi CEO untuk studio yang dibangun Sasuke, berhubung anak pertama mereka, Kyojin, juga sudah berulang tahun yang keenam Maret lalu.
"Tuh kan, Papa jadi bangun," kata Hinata sambil menunjuk Sasuke di pintu.
Sasuke tersenyum kecil dan melangkah ke sofa, lalu mendukung Kyojin ke pangkuannya. "Papa belum tertidur. Ada apa, hm?"
Kyojin dengan manja mengalungkan lengan kecilnya yang gemuk ke sekeliling leher Sasuke dan menatap Hinata dengan pandangan menuduh. "Mama tidak mau bercerita kenapa hanya Kyojin di keluarga ini yang punya mata biru dan rambut pirang!?"
Hinata menunduk muram dan menggigit bibirnya dengan bersalah. Sasuke terenyak sedikit, tapi dia dengan cepat menguasai keterkejutannya, lalu menjawab, "Oh, hanya itu? Kenapa? Tidak suka?"
Di atas pangkuan Sasuke yang kuat dan hangat, Kyojin bergerak dengan tidak nyaman. Sambil menggigit mulut bagian dalamnya, Kyojin menoleh ke kanan dan ke kiri secara bergantian untuk menunjukkan perasaan ketidaknyamanannya.
"Bukan tidak suka," sahut Kyojin akhirnya, "tapi ini membuat Kyojin tidak mirip sama sekali dengan Papa dan Mama ...."
Hinata semakin terlihat tidak nyaman, tapi Sasuke dengan lembut mengecup puncak kepala Kyojin yang berambut pirang terang dan berkata dengan tenang, "Jadi begini ceritanya, dulu Papa sangat menyukai seorang aktor bernama Naru Uzumakito. Dia punya rambut pirang dan mata biru safir yang indah, jadi Papa memutuskan untuk mewarnai rambutmu dengan warna pirang saat kau lahir dan memberikan softlens biru untukmu."
Kyojin mendengarkan dengan penuh perhatian, semnetara Hinata di sampingnya terlihat seolah akan terbahak dan menangis dalam waktu bersamaan.
"Mau ganti warna cat rambut dan melepas soft lensmu?" tanya Sasuke.
Kyojin dengan cepat mengangguk. "Iya. Besok pagi yah, Pa?!"
Sasuke berdiri dari duduknya dan membawa Kyojin yang gemuk di dalam gendongannya, lalu melangkah ke kamar putranya yang luas di samping kamarnya sendiri. Setelah melepaskan Kyojin ke atas ranjang besar dan mengatur cahaya lampu tidur di nakas, Sasuke mengecup kening putranya dan tersenyum.
"Besok kita pergi ke salon. Cepatlah tidur kalau kau ingin kita cepat-cepat pergi," kata Sasuke kemudian mengucapkan selamat malam sekadarnya dan keluar kamar.
Sementara itu, di dalam kamar, Kyojin buru-buru menyingkap selimut katun dan berlari ke pintu untuk menguncinya dengan selot, lalu menyalakan lampu utama sehingga kamar menjadi secerah siang hari. Sambil melangkah kembali ke ranjang berkaki tingginya, Kyojin membuka kepalan tangannya dan menatap foto seseorang yang tengah tersenyum lebar yang aman di genggamannya.
Lalu, Kyojin meremaa foto itu dan membuangnya ke tong sampah, kembali mematikan lampu, dan mengubur dirinya dalam selimut dan pergi tidur.
Akan tetapi, walaupun berada di dalam mimpi, Kyojin masih tidak mengerti mengapa wajahnya terlihat jauh lebih mirip dengan paman di foto itu daripada Papa atau Mamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kiss and Hug's Drama {END}
Fanfiction|FANFICTION STORY| Judul : Kiss And Hug's Drama Genre : Romance, Drama, Slice of Life, Fanfiction Length : 18 chapters + Epilog Aired : December, 2018 Status : Completed •Spoiler• "All words of love, all kisses and hugs, ... are just a drama." -Hin...