Tsunade bangun pada pagi harinya. Ia melihat Naruto yang masih bergumul dalam selimut.
"Naruto?".
"Lima menit lagi", erangnya malas.Tsunade tahu kalau Naruto sekarang jadi lebih cepat lelah daripada biasanya. Tsunade lalu pergi ke dapur dan membuat makanan.
Kantor Hokage
Shizune tidak habis pikir kenapa Tsunade selalu memakai chi bunshin di Kantor Hokage. Muncul pertanyaan di benaknya, ada apa dengan Tsunade?
"Terakhir aku dengar Tsunade-sama mengangkat Naruto sebagai anaknya. Kira - kira ada apa ya?", batinnya.Tsunade (chi bunshin) sedang memberikan misi untuk Anko.
"Misimu kali ini adalah mengambil paket obat dari Cha no Kuni. Daerahnya sangat berbahaya. Jadinya aku menyertakan 2 jounin elit untuk ikut misi bersamamu".
"Hai, Tsunade-sama". Anko langsung berangkat bersama timnya.Kembali ke Hokage Mansion, Tsunade membawakan sarapan untuk Naruto.
"Makan yang banyak ya, Naruto". Naruto menyantap sarapan yang dibuat oleh ibunya.
"Arigatou makanannya, kaa-chan".Siang harinya, Tsunade tengah membaca buku ramuan untuk membuat obat kemo untuk Naruto.
"Hah, sungguh merepotkan. Sebaiknya aku temani Naruto saja", batinnya.TOK! TOK!
"Masuk!". Tsunade membukakan pintu untuk orang itu. Ternyata adalah Shizune.
"Shizune? kenapa kau kemari?".
"Rumah sakit memintaku untuk mengecek keadaan Naruto".
"Sebentar. Aku panggil Naruto kemari. Kau tunggu saja di ruang tamu".
"Hai".
Tsunade kemudian kembali dengan Naruto di gendongannya. Ia lalu membaringkan Naruto di sebuah sofa panjang.
"Apa yang terjadi dengan Naruto-kun, shisou?".
"Penyakitnya membuat Naruto menjadi lumpuh. Sepertinya tumornya menyebar ke tulang belakang bagian bawah".Shizune lalu mengecek kondisi tubuh Naruto. Tiba - tiba, Naruto merasakan sakit yang luar biasa di kepalanya.
"Uuuuuuuggghhh... jangan lagi!". Itulah kata - kata Naruto sebelum ia kehilangan kesadaran. Shizune lalu memanggil Tsunade untuk membawa Naruto ke rumah sakit.Konoha Hospital
Naruto sedang menjalani CT Scan untuk mengecek kondisi otaknya. Ternyata, tumor di otaknya bertambah besar. Tsunade menaikkan stadiumnya menjadi 3A. Namun, karena tumornya sudah menutupi seperlima otaknya, sehingga Tsunade menetapkan stadiumnya menjadi 3B.
Naruto sekarang ada di ruang ICU dengan berbagai macam alat bantu yang menempel di tubuhnya. Ada masker oksigen di hidungnya, perekat yang tersambung ke EKG di dadanya, dan infus di tangan kirinya.
"Naru, tolong bangun nak. Kaa-chan sudah di sini". Tsunade menangis sambil memegang tangan Naruto yang diinfus.
"Kenapa kau jadi seperti ini, nak?".Yakiniku Q
Iruka sedang menikmati barberque bersama tunangannya, Amiko.
(Amiko)
"Kau begitu romantis, Iruka-kun. Tak terasa, kita akan segera menikah".
Mereka sudah berpacaran selama 2 tahun. Hanya saja, Iruka begitu sibuk dengan pekerjaannya sebagai guru di Akademi Ninja sehingga ia jarang mengajak Amiko berkencan.
Tak lama kemudian, pelayan membawakan pesanan mereka.
"Selamat makan". Amiko langsung melahap daging panggang tersebut.
"Kau lapar sekali ya, Miko-chan?".
"Bagiku, yakiniku adalah makanan para dewi!". Iruka hanya memandangnya dengan sweatdrop.Di tempat yang sama, Kakashi, Kurenai, dan Asuma duduk di sebuah kursi yang tak jauh dari tempat Iruka dan Amiko duduk.
"Hei, Kakashi. Sepertinya kau harus segera mencari pengganti Naruto", kata Asuma.
"Kau harus siap untuk kehilangan Naruto, Hatake-san", kata Kurenai.
"Mencari orang yang bisa menggantikan Naruto itu sulit sekali. Narutolah yang menyatukan tim 7. Sepertinya butuh waktu 1 milenium lebih untuk mencari orang seperti Naruto", kata Kakashi pelan. "Aku harap Iruka tak mendengar pembicaraan kita. Aku hanya ingin ia bahagia biarpun Naruto sudah tak ada di sisinya lagi".TBC...
Duh, ada baper dan romantisnya nih.
Kira - kira, apakah Iruka mendengar pembicaraan ketiga jounin itu?
Kapan Iruka dan Amiko menikah?Read and Comment, Please!
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Time To Say Goodbye
FanfictionNaruto terkena kanker. Hal ini membuat karirnya sebagai ninja terganggu. Tim 7, para rookie lainnya, Iruka, dan Tsunade selalu ada untuknya. Tsunade membuat keputusan yang sangat mengejutkan: Mengangkat Naruto sebagai putranya Akankah Naruto berjuan...