Chapter 12

2.2K 111 8
                                    

Naruto masih koma dan belum menunjukkan tanda - tanda ia akan siuman. Naruto selalu dikunjungi oleh orang - orang terdekatnya.

Tsunade selalu datang dan melakukan jutsu kemo pada Naruto.
"Ayolah Naruto, kau harus kuat!". Tsunade mengalirkan chakra ke tangan Naruto yang diinfus.

Kemudian, Iruka masuk ke ruang rawat Naruto bersama Kakashi, Kurenai, dan Asuma.
"Keadaannya begitu menyedihkan, Iruka-san. Kau harus siap kehilangan dia", kata Kakashi.
"Sudah kuduga". Iruka kemudian duduk di kursi di samping ranjang Naruto. "Naruto, aku minta kau tetap tabah untuk melawan penyakitmu. Kami akan selalu mendukungmu".

"Enggggggghhh...". Naruto membuka kedua matanya.
"Naruto!". Iruka langsung memeluknya.
"Iruka-sensei?". Naruto lalu menoleh ke arah Iruka. "Kakashi-sensei? Kurenai-sensei? Asuma-sensei?".
"Syukurlah kau sudah siuman, Naruto", kata Kurenai. Naruto mencoba untuk bangun, tapi Iruka melarangnya.
"Dokter harus memeriksamu terlebih dulu". Iruka kemudian menekan tombol merah untuk memanggil dokter.

Naruto sekarang sudah dipindahkan ke kamar rawat biasa. Ternyata, selama Naruto koma, tumor di otaknya menutupi sepertiga dari otaknya. Tsunade menetapkan stadiumnya menjadi 4A. Rasanya, semua orang yang dekat dengan Naruto harus siap kehilangan Naruto.
"Naru, kau mau apa di hari ulang tahunmu nanti?", tanya Iruka.
"Aku hanya ingin merayakannya bersama teman - temanku".
"Kau harus kuat, Naruto. Kami yakin kau pasti sembuh", kata Kurenai.
"Arigatou, Kurenai-sensei".

10 Oktober

Naruto merayakan ulang tahunnya di rumah sakit. Ia mendapatkan banyak hadiah dari teman - temannya.
"Selamat ulang tahun, Naruto".
"Happy birthday!".
"Bon anniversaire!".

Naruto kemudian meniup lilin yang berjumlah 17. Teman - temannya bertepuk tangan ria. Kemudian mereka berfoto bersama.

Oh Kami-sama, apakah kau akan mengambil Naruto dari mereka?

28 Oktober

Naruto harus kembali masuk ke ruang ICU karena tingkat kesadarannya menurun. Sekarang ia terkena kanker otak stadium 4B (akhir). Tsunade dan para dokter berusaha untuk menyelamatkan nyawanya. Di luar ruang ICU, Sasuke, Sakura, dan Kakashi melihat teman mereka yang tengah sekarat di dalam ruang ICU.

Naruto dipasangi alat bantu di tubuhnya. Di mulut dan hidungnya terpasang masker oksigen. Di dadanya terpasang perekat yang terhubung dengan EKG.

PIP... PIP... PIIIIIIIIIIIIIPPPP !!!

"Berikan ia kejut jantung!". Tsunade berusaha memberikan kejut jantung, tapi EKGnya menunjukkan garis lurus horizontal.
"Ayolah...". Seorang dokter menggunakan jutsu raiton kecil untuk memberi kejut jantung, tapi EKGnya masih menunjukkan garis lurus horizontal.

Shizune masuk ke ruang rawat Naruto.
"Catat tanggal kematiannya", perintah Tsunade.

Di luar ruang ICU...

"Naruto... hiks... hiks...". Sakura menangis sambil dipeluk Sasuke.
"Naruto, tolong jaga tou-san, kaa-san dan Itachi-nii di sana", batin Sasuke yang berusaha menenangkan Sakura tapi sebenarnya ia ikut menangis juga.
"Minato-sensei, Kushina-sama, aku harap kalian ada untuk menyambutnya".

Sementara itu dengan Naruto, Roh Naruto dipeluk oleh Minato dan Kushina. Akhirnya, Naruto bersama kedua orang tuanya kembali.
"Kita akan ke mana, tou-chan, kaa-chan?", tanya Naruto.
"Ke tempat di mana Kami-sama berada", kata Minato dan Kushina. Mereka bertiga lalu terbang menjauh menuju dunia arwah alias alam surga.

Rumah Iruka

Iruka sedang memeriksa PR para murid akademi. Tiba - tiba, ia mencium aroma seperti rumah sakit. Kata orang, jika mencium bau seperti rumah sakit, artinya orang terdekatmu sedang berpamitan denganmu untuk menuju surga.
"Naruto, jika kau ingin pergi, pergilah. Aku sudah ikhlas". Kemudian bau rumah sakit itu hilang.

Rookie 12, tim Konohamaru, Teuchi dan Ayame juga mengalami hal yang sama.

Sementara itu di Suna, Gaara dikunjungi Naruto yang bersayap dan memakai jubah putih.
"Naruto, apakah itu kau?".
"Benar, Gaara. Ini aku. Gaara, terima kasih untuk segalanya. Aku harap kau memimpin Suna dengan baik", kata Naruto. "Aku harus pergi".
"Kau akan pergi kemana?".
"Ke tempat di mana Kami-sama berada". Kemudian Naruto terbang menjauh dari hadapan Gaara.
"Naruto!? NARUTO JANGAN! NARUTO JANGAN TINGGALKAN AKU!". Gaara menangis sambil melihat ke langit Desa Suna.

28 Oktober. Naruto menghembuskan napas terakhirnya. Penderitaannya di dunia sekarang sudah berakhir. Sekarang, Naruto hidup bersama dengan orang tua kandungnya di surga. Usianya saat itu baru 17 tahun.

TBC...

Huweeeee.... chapternya baper abizzz😭😭😭😭😭😭😭
Siapin tisu karna author gk jamin kalian gak nangis.
Nanti chapter berikutnya adalah penghormatan terakhir dan pemakaman Naruto.

Read and Comment, Please!

It's Time To Say GoodbyeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang