.
.Mungkin kala itu kebahagiaan mereka berada di puncak, ketika melihatku berjalan 'tuk pertama kalinya. Hingga ketika suara yang mulai terdengar lancar mengucapkan satu dua kata, terpancarlah paras mereka yang bahagia.
Ya, kala itu dengan sekarang sangatlah berbeda. Tak ada lagi lekukan manis yang terlukis, hanya ada cacian yang membuat tangan kiriku teriris.
Mungkin saat ku lahir adalah saat dimana mereka menyesalkan pertemuan dengan anaknya, entahlah mungkin saat itu pula senyum yang terpatri sebenarnya ingin cepat-cepat pergi.
Dan inilah aku sekarang yang dikelilingi penyesalan dan kekesalan. Aku yang sebenarnya enggan menjadi pemenang ketika diriku menjadi benih yang matang. Sebenarnya, aku ingin menghilang.
—tintabiru
Penyesalan terdalam, menjadi pemenang.-;Han