"Ehehe...." Fumino cengar-cengir dengan wajah tanpa dosa.
"Dasar kau ini, kalau makan itu sambil duduk, hampir copot jantungku gara-gara wajah blepotanmu itu, terus ngapain gk langsung masuk aja, hhhhhh." Mayaka yang biasanya kalem jadi marah gara-gara dikerjai Fumino.
Flashback (sorot balik)
"Kiiiiiiikk.."pintu di ruangan klub itu dibuka oleh Mayaka.
Dari balik pintu terlihat Fumino membawa tas kecilnya. Sekilas memang terlihat biasa saja namun ketika dilihat wajahnya.
"Kkk...kk...kau."
Mayaka terbata-bata dan terjatuh karena terkejut melihat wajah Fumino. Dari dagunya (dagu Fumino) terlihat cairan berwarna merah seperti darah, bibirnya tersumpal oleh roti coklat, serta bagian pipi dan dahinya terlihat putih seperti habis bedakan pake tepung sekilo. Selain itu tangannya yang membawa garpu serta rambutnya yang berantakan membuatnya terlihat sempurna, seperti kuntilanak mau membunuh orang pake garpu.*ehehe
Kembali ke waktu semula
"Dasar tukang makan, sana minta maaf sama Maya-ya." matanya melirik ke arah Fumino sambil terus mengelus-elus punggung Mayaka.
"Apa katamu?" sontak Fumino dan Mayaka berdiri dan marah-marah kepada Eri karena kata-kata 'tukang makan' (menghina Fumino) dan 'Maya-ya' (nama panggilan yang tidak disukai Mayaka), dikarenakan Mayaka lagi badmood, ketika ada orang yang memanggilnya dengan nama panggilan seperti itu dia tidak mau menoleransinya lagi.
"PLAK,PLAK." Fumino dan Mayaka serentak menampar pipi Eri.
Eri langsung diam tak berani berkata, hanya mengelus-elus pipinya yang terasa panas karena habis ditampar oleh kedua gadis di klub itu. Karena kuatnya tamparan kedua temannya, dia bersumpah tidak akan memanggil teman-temannya dengan sebutan jelek lagi.
Fumino yang tadi penampilannya berantakan karena piket pulang sekolah yang dilakukannya, segera membersihkan wajah, merapikan rambutnya, dan memakan kue coklat yang dari tadi tersumpal di mulutnya.
Suasana di klub yang semula hening jadi gaduh akibat semua anggota perempuan di klub itu. Yamada Ken yang menjadi ketua klub berita sekaligus penanggung jawab klub segera mengambil langkah tegas untuk kemajuan klubnya. Dia segera membuka tasnya lalu mencari selembar koran berisi berita terbaru yang telah ia selidiki sebelumnya.
"Aha, ini dia. Hey semuanya! mari kita mulai diskusinya." selembar koran diletakkan ke meja besar berwarna coklat.
Kelima anggota klub segera mendekatkan masing-masing kursinya ke meja besar tempat dimana koran berita itu diletakkan. Mereka semua mulai serius dan melakukan diskusi.
"Kalian semua sudah mendengar beritanya kan? tentang seorang pria kantoran yang meninggal di gang Matsuyama. Di koran dituliskan bahwa tidak ada bekas luka yang ditemukan di tubuh pria itu, selain itu, dokter yang mengotopsinya juga mengatakan bahwa tidak ada penyakit ataupun serangan jantung mendadak yang menyerang si pria, hanya saja kedua matanya memerah dan susunan jari-jarinya terbalik (meskipun terbalik tetapi tidak ada sambungan jari-jari yang habis dipatahkan seseorang). Disini dituliskan bahwa penyebab kematian adalah pembunuhan. Anehnya, Polisi memberhentikan pencarian pelaku untuk sementara. Kejadian ini tidak wajar bukan?"Ken berbicara serius kepada teman-temannya.
"Aku juga berfikiran begitu, aku heran bagaimana susunan tangan si pria bisa terbalik tanpa adanya bekas sambungan. Mmm...,bagimana cara menemukan pelakunya jika buktiya tidak masuk akal seperti ini." ucap Yuki tenang.
"Sebentar, coba lihat tempat sampah yang berada di dekat pria ini!" Mayaka menunjukkan suatu bayangan di gambar koran tersebut.
"Bukankah itu hanya asap sampah yang dibakar?" Fumino berkata asal.
"Coba perhatikan lebih jeli lagi." Mayaka mencoba meyakinkan teman-temannya.
"Ba..bayangan ini, terlihat seperti kepala seorang gadis." Eri merinding ketika mengatakannya.
"Benar."
"Kita harus menyelidiki kasus menarik yang terjadi pada pria ini." Mayaka berkata dengan bersemangat."Haaaahh...menarik? Bukankah kasus ini terlihat berbahaya. Jika sesuatu terjadi pada kita bagaimana?" ucap Eri takut.
"Benar kata Eri-senpai, bukankah kasus ini dapat membahayakan kita. Menunggu berita selanjutnya lebih baik daripada menyelidikinya sekarang. " Fumino ikut menentang ajakan Mayaka.
"Mungkin bagus juga idemu Tomori-san. Namun alangkah baiknya kita menunggu berita selanjutnya seperti kata Konno-san, kita tidak boleh bertindak gegabah." kata Ken bersemangat.
"Aku setuju"Eri,Yuki, dan Fumino mengangkat satu lengannya bersamaan.
To Be Continued.....
**Please komen dan vote-nya.....😇
KAMU SEDANG MEMBACA
NAZO NO SHOJO (Mysterious Girl)*HIATUS
Mystery / ThrillerCerita ini mengisahkan tentang kehidupan dua bersaudara yang bernama Tojima Yuki dan Tojima Eri. Seperti namanya Yuki (salju) adalah seorang laki-laki berkulit seputih salju dan sangat tampan. Sedangkan adiknya, Eri adalah gadis manis keras kepala y...