Sedikit lega perasaan pak abdul syukur mendengar kata - kata istrinya. Tapi sekali - kali masih ada desiran sangat sakit menjalari dadanya. Ia teringat ketika orang tuanya memaksanya untuk menjadi seorang kiai, tetapi ia malah memilih menjadi tentara. Saat itu, ia nekat seperti Ranu sekarang. Bapaknya juga marah dan merasa kehilangan keturunan yang bakal meneruskan pesantren yang didirikan dengan susah payah. Untunglah adik perempuannya menikah dengan seorang kiai muda yang ilmu agama dan kanuragannya luar biasa. Ketika bapaknya meninggal, kemudian pesantren dilanjutkan adik iparnya dan kini menjadi pesantren modern yang memiliki ribuan santri. Pak Abdul Syukur tersenyum, mengingat hal itu ia merasa dirinya di balas Ranu, anak lelaki satu - satunya. Rasa cemasnya sedikit berkurang. Tanpa terasa kantuknya sudah tak dapat di tahan kembali.
Di sekolah,Sekar Indah putus asa mendengar Ranu, pujaan hatinya benar - benar pindah. Kalau saja orang tuanya boleh, ia pun ingin pindah dari sekolah agar tidak melihat tempat - tempat Ranu suka nongkrong. Indah benar - benar malas melewati kelas yang pernah di tempati Ranu. Hatinya tidak tahan. Apalagi pergi ke kantin yang pernah di pakai diskusi dengan Ranu.
Untuk membunuh sepi dan kerinduannya pada Ranu, sekar indah menyibukkan diri dalam berbagai kegiatan ekstrakurikuler dan kursus. Alhamdulillah saat kegelisahan muncul, datang surat undangan nominasi karya tulisnya dari jakarta. Kegalauan dan kerinduan yang bercampur jadi satu pada Ranu,seakan terobati dengan panggilan itu. Di sekolah itu yang masuk nominasi tingkat nasional baru dia. Ranu Sadewa yang terkenal jenius pun belum pernah berhasil.
Seandainya Ranu tahu, pasti kebahagiaan itu bertambah sempurna. Sekar Indah membayangkan Ranu menyalami mengucapkan selamat. Pikirannya selalu, "alangkah, alangkah...., seandainya dia.... Ah, tidak! Tanpa Ranu sadewa pun aku harus mampu meraih juara satu!" tekadnya, memaksa menghilangkan perasaannya yang sentimentil itu.
Pulang sekolah, si meja belajarnya ada surat tertulis nama Ranu Sadewa. Sayang tanpa alamat. Dengan gemetar tangannya menggunting amplop surat. Tulisannya rapi, tidak banyak kata - kata yang terbaca.
" Indah, setiap saat dan setiap desah napasku kurindukan dirimu. Kulupakan harga diri sebagai seorang laki, saat - saat mengenang hari bahagia bersamamu. Indah, aku sangat merindukanmu.... "
Ranu sadewa.
Air mata Indah mengalir tiada terbendung. Seandainya saja Ranu memberikan alamat, setiap menit ia akan membalas kata - kata cinta dan kerinduan buatnya. Didekapnya surat itu hingga basah terkena air mata. Di panggili nama Ranu hingga terbawa mimpi.
😅😅😅 hi guys maaf ya hiatus lama.. Soalnya sibuk mengumpulkan pundi2 $-$.. 🤑🤑🤑
dan sooo ini haya part pendek buat kalian yg rindu sama ranu.. 🤗🤗
Eaaa kalo masih ada yang ingat nih cerita..😅😅😅
Wkwk so skali lagi maaf ya hiatus lama bener dan ini aku ngetik pake hp jadi maaf gk memuaskan seperti aku yang suka php.. . Ehh 😂😂,, and selamat berpuasa bagi yang menjalankan..
KAMU SEDANG MEMBACA
Sabuk Kiai
Fantasycerita oleh: Dandang A. Dahlan saya cuma pengen nge-post karena ceritanya menurut ku bagus. Akibat selalu dituduh KKN, untuk menepis bayang-bayang kebesaran nama bapaknya dan membuktikan jati dirinya, Ranu Sadewa lari dari rumah. Tujuannya hanya...