18화

6 1 0
                                    




Dara POV



"Younghyun Oppa, kau tidak marah pada Eomma kan?" tanyaku memastikan setelah aku selesai memberitahunya dan Jehyung tentang cerita Eomma beberapa hari yang lalu. "M-Mianhaeyo. Aku tahu-"

"Kau tak perlu meminta maaf padaku." potong Younghyun sebelum aku selesai berbicara. "Aku tahu kenapa Eomma belum mau menerimaku sebagai putranya. Apalagi setelah mendengar ceritamu, aku semakin mengerti. Eomma pasti masih terluka karena sikap Appa dulu." katanya.

Aku diam saja.

"Tugasku lah agar Eomma mau menerimaku kembali."

"Aku akan membantumu." kataku menyahut sambil menatap Younghyun lekat-lekat. Sudah lama sekali rasanya aku tak melihat mata itu. Aku tersenyum tipis. Tapi saat menyadari Jaehyun sedang memperhatikanku, cepat-cepat aku memalingkan wajah.

"Dara-ya." panggilan pelan Jehyung mengembalikan perhatianku. "Apa bibi Taehee mengatakan sesuatu yang lain tentang kecelakaan itu?" tanyanya lambat-lambat.

"Aniyo." jawabku sedikit menyesal. "Eomma tak menceritakan secara detail tentang kecelakaan itu, hanya garis besarnya saja."

"Ahjumma pasti memiliki waktu yang sulit jika menceritakannya lebih jauh, Dara-ya. Apalagi saat kecelakaan itu terjadi, yang dia tahu adalah dia kehilangan keluarganya." Jaehyun ikut menyahut.

Aku membenarkan perkataan Jaehyun dengan anggukkan kepala, sementara Younghyun dan Jehyung hanya saling menatap satu sama lain. Untuk beberapa saat aku merasa bersalah pada Jaehyun karena mengajaknya datang ke sini. Aku tahu hubungannya dengan Younghyun dan Jehyung tidak begitu baik, tapi aku justru memintanya untuk menemaniku. Tapi bukankah Jaehyun bisa saja menolak ajakanku? Dia pasti melakukan ini untuk melindungiku dan aku benar-benar berterima kasih untuk itu.

"Younghyun-ah, gwenchana?" tanya Jehyung tiba-tiba. Aku yakin sedang melamun sesaat langsung memusatkan perhatianku pada Younghyun yang sedang memegangi kepalanya. "Gwenchana? Neo, wae irae?"

"Aniya, aniya. Gwenchana."

Aku menatap Younghyun cemas, "Oppa, gwenchanayo?" tanyaku. "Apa Oppa sedang sakit? Seharusnya Oppa tak usah datang jika memang sedang tidak enak badan." kataku merasa bersalah.

Younghyun menatapku, lalu dia tersenyum tipis. "Gwenchana, Dara-ya. Kepalaku mendadak sakit setiap kali memikirkan kecelakaan yang kau sebutkan itu."

"Waegeuraeyo?"

"Aneh sekali rasanya. Karena aku juga memimpikan kecelakaan itu beberapa saat sebelum aku datang ke sini." jawab Younghyun sambil memijat-mijat pelipisnya. "Mungkin itulah yang menyebabkan kepalaku sakit seperti ini." katanya lagi.

Keningku berkerut tajam mendengar pengakuan Younghyun. Apa itu kebetulan dia memimpikannya dan kemudian aku menceritakannya seperti ini? Tapi dari dulu aku tak pernah percaya dengan apa yang disebut 'kebetulan' itu. Lalu apa ada sesuatu yang belum benar-benar aku ketahui?

"Emm, oppa. Apakah A-Appa di Seoul?" tanyaku pelan. "Jehyung Oppa memberitahuku jika Appa pergi ke luar negeri, lalu apa dia sudah kembali?" Aku menambahkan begitu melihat ekspresi Younghyun yang terkejut. Dia pasti bertanya-tanya bukan darimana aku mengetahui kabar itu sedangkan aku sama sekali tak pernah masuk ke JinHan lagi setelah memutuskan untuk keluar dari sana.

"Belum, dia masih belum kembali dari perjalanan bisnisnya. Appa berkata ada masalah yang harus dia selesaikan sebelum kembali ke Seoul." jawab Younghyun dengan wajah gelisah. "Aku tak tahu kenapa akhir-akhir banyak terjadi masalah di JinHan. Ada orang-orang yang sepertinya ingin menjatuhkan JinHan untuk suatu alasan." katanya lagi.

STUCK IN LOVE - YOUNGK [DAY6] ✅Where stories live. Discover now