9

1.1K 67 0
                                    

Budayakan menekan bintang sebelum membaca🌟

**

Andre menyudahi latihannya malam ini. Cowok berpostur tinggi 165 itu melirik jam yang melingkar di tangan kirinya, sudah pukul 23.30 WIB. Latihan malam ini sengaja ia lakukan supaya bisa melepaskan segala beban pikiran yang beberapa hari ini terus bersarang di dalam otaknya.

Andre meraih botol air minum miliknya, kemudian ia teguk hingga habis.

Di lihatnya, Ridho dan Robbi sedang bercanda sambil tertawa lepas di tengah lapangan yang cukup terang pencahayaannya. Andre tersenyum saat melihat tingkah konyol yang di lakukan kedua sahabatnya itu.

"Woi, berenti! Udah tengah malem ini" Teriak Andre pada kedua sahabatnya itu yang sedang bercanda sambil tertawa keras.

Namun, panggilan Andre tidak di gubris oleh Ridho dan Robbi. Andre menggelengkan kepalanya sambil tertawa.

Drt!

Ponselnya bergetar.

Diraihnya ponsel yang tergeletak di atas kursi. Kemudian ia membuka pesan Wattsaap.

-Genta

[Siapin mental lo dan temen-temen lo sebelum melawan sekolah gue. Dan jangan lupa, siapin mental lo buat kalah dan gagal lolos seleksi :D]

Andre membaca pesan yang di kirimkan oleh Genta dengan raut wajahnya yang tenang.

Kemudian ia mulai membalas.

-Andre

[Kita liat aja nanti :)]

Setelah membalas pesan kepada Genta. Andre memasukan ponselnya ke dalam tas, Cowok itu tidak menggubris apa yang Genta katakan kepadanya. Seperti biasa, selalu ada saja nada sumbang yang sengaja ingin menjatuhkan mental-nya.

"Woi bro kenapa lo kusut amat?!" Tiba-tiba Andre di kagetkan dengan kedatangan Ridho dan Robbi. Kedua Cowok itu sudah duduk tepat di samping Andre.

Andre merogoh ponselnya dari dalam tas, kemudian ia berikan pada Ridho "Baca"

Ridho meraih ponsel milik Andre dengan wajah bingung. Kemudian ia mulai membaca percakapan di room chat.

"Wah kurang ajar! Ini gak bisa di diemin, Ndre!" Ridho terlihat emosi ketika membaca pesan tersebut.

"Ada apaan sih? Coba sini gue mau liat" Robbi merebut ponsel Andre dari tangan Ridho. Kemudian Cowok itu mulai membaca percakapan di room chat.

"Halah. Udah gausah di perpanjang. Kita buktiin aja nanti pas pertandingan, kita buat sekolah dia malu karna kalah dari sekolah kita" Ucap Robbi.

"Bener kata Robbi. Kita gak usah terpancing dengan semua omongan Genta. Dia begitu cuma karna mau jatuhin mental kita" Kata Andre, cowok itu berusaha untuk tetap bersikap tenang. Bagaimana pun caranya ia harus menenangkan teman-temannya supaya tidak ter-provokasi.

Ridho menghela nafasnya panjang. Cowok itu mencoba menetralkan jantungnya yang masih menggebu-gebu akibat emosi melihat pesan yang Genta kirimkan kepada Andre "Yaudah deh kalo begitu, gue mau balik duluan, Bye!" Ridho bangun dari duduknya sambil menenteng tas berwarna merah miliknya, kemudian cowok itu berjalan meninggalkan Andre dan Robbi.

Andre menatap kepergian Ridho hingga cowok itu hilang dari pandangan-nya.

"Udah jangan terlalu di pikirin" Andre tiba-tiba terpelonjat kaget saat Robbi menepuk pundaknya "Ridho memang begitu orangnya. Emosi-nya suka gak terkendali, semoga aja tuh anak gak terpancing waktu pertandingannya nanti"

Andre menarik senyum sumir di bibirnya "Semoga aja"

"Mau balik gak, lo?" Robbi melihat ke arah jam tangannya "Udah jam 12 malem nih" Lanjutnya sambil bangun dari duduk.

Andre bangun dari duduknya "Yok lah" Ucapnya sambil merangkul Robbi. Kedua cowok itu berjalan beriringan keluar dari lapangan Futsal menuju parkiran.

**

Andre berjalan menelusuri koridor dengan langkah cepat. Hari ini adalah hari terakhir ia melakukan latihan, karna esok adalah hari di mulainya pertandingan. Penampilan cowok itu hari ini berbeda dari hari-hari biasanya, hari ini ia nampak lebih bersemangat.

"Andre!" Tiba-tiba Andre menghentikan langkahnya ketika ada seseorang yang menghadang langkahnya. Orang itu cengar-cengir tak berdosa ketika melihat Andre mengelus dadanya yang hampir saja membuat jantung mau copot.

"Mau apa lo?" Tanya Andre khas memasang wajahnya yang jutek.

"Ishhhh perasaan gue perhatiin dari jauh muka lo keliatannya bercahaya banget. Tapi kenapa pas ketemu gue berubah jadi kusem gitu sih" Ucap cewek itu.

Andre menghela nafasnya lelah "Mau apa sih lo, Kay? Gue udah di tunggu Pak Joko nih"

"Ishh nanti dulu" Kay menahan tangan Andre.

"Ada apalagi?"

"Lo tuh latihan mulu, gue perhatiin setiap hari lo selalu latihan. Jam sekolah lo pake latihan, pulang sekolah lo pake latihan. Lo itu manusia, Ndre. Bukan robot."

Andre mengela nafasnya "Kay, latihan itu penting. Bukan yang penting latihan, lo paham kan?"

"Tapi sekali-kali lo itu istirahat. Jangan lo paksain hari-hari lo cuma buat latihan, gimana kalo pas pertandingan nanti lo ngedrop?

"Kok lo nge-doain gue ngedrop sih?" Sinis Andre.

"Bukan ngedoain tapi kan biasanya kaya gitu"

"Akhh terserah lo deh. Gue mau ganti baju dulu, lo udah ngambil separo waktu gue!"

"Ehhh nanti dulu" Kay menahan tangan Andre saat cowok itu mau bergegas pergi.

"Ada apalagi sih!"

"Sebentar" Ucap Kay sambil membuka tasnya "Nih buat lo" Kay menyodorkan sebuah kotak bekal beserta wadah air minum kepada Andre.

Andre mengernyitkan keningnya bingung "Apaan?"

"Gue bawain lo lemon tea sama bekal"

"Buat apa?"

"Lemon Tea itu bagus lhoo buat nambah stamina lo apalagi kalo lo minum pas habis latihan" Ucap Kay menjelaskan "Terima yaa" Mohon cewek itu sambil menyodorkan pada Andre

Andre menatap Kay, terlihat jelas ketulusan tergambar di wajah cantiknya. Perlahan-lahan ia meraih bekal dan wadah air minum itu dari tangan Kay "Thanks"

Seketika Kay langsung tersenyum "Di habisin ya bekalnya" Ucap Kay sambil tersenyum manis.

Andre menarik senyum terpaksa "Iya"

"Yaudah gue mau balik ke ruang musik dulu, ya" Ucapnya. Namun saat sebelum ia membalikan badannya "Semangat!" Katanya sambil melambaikan tangan pada Andre.

Andre yang saat itu masih terpaku melihat tingkah laku yang Kay lakukan hanya tersenyum tanpa membalas lambaian tangan tersebut.

"Dasar cewek aneh" Batinya dalam hati sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

**

Vote itu penting🌟

Ice Boy and StalkersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang