Seminggu setelahnya nana sembuh. Gaada kabar apapun yang mencuat ke anak NCT tentang sakitnya dia. Gak ada yang tau juga selama itu doyoung ngurus nana.
Mereka lagi ngumpul bareng. Dimarkas kedua, rumah jhonny.
"Mahhh nana pulang!"
"Anak ayah pulang"
"Kan aku tahu diri hehehe"
"So iyeh lo!"
"Berisik roti"
"Roti?"
"roti jhon HAHAHAHAHAH"
"nana khaerunisaaaaa gue keletikin lo tau rasa!"
Nana udah tau kalau anak anak bakal ngumpul dan nginep dirumahnya. Pertama jhonny bilang kedua ya siapa lagi selain doyoung.
Nana dekat dengan semua namun ia jarang menggubris chat orang,terlebih ia tak bisa membalas rasa.
Nana keluar dari kamarnya setelah mengganti setelannya menjadi celana selutut dan kaos oblong polos.
Baru keluar nana ditampakin mamah sama ayahnya bersiap pergi.
"Lah anaknya pulang malah pergi?"
"Urusan rumah tangga"
"Jijik" jawab jhonny tibatiba.
"Sirik lo bang? Makanya skripsi beresin biar cepet ngena"
"Nana?!"
"Eheheheh"
"Mamah sama ayah pergi,kamu sama bang jhonny libur seminggu kan? Papah tambahin uang jajan masingmasing. Diem dirumah jangan nakal sama itu urus jisung dia besok pulang studytour"
Dan ditambah wasiat wasiat ibu ibu meninggalkan rumah.
Mereka berpamitan dan mengantarnya. Diambang pintu nana dan jhonnny melambai kepada mereka yang meninggalkan. Dan disaksikan oleh semua teman.
Orang tuanya menghilang dari pandangaannya. Gadis itu langsung jongkok lemas.
"Masih susah nerimanya?"
Gadis itu hanya mengangguk.
"Kakak kan cerai,sedangkan nana meninggal. Cerai dan meninggal beda kak"
"Sesulit itu?"
Doyoung memperhatikan. Mungkin ini salah satu alasan nana berhubungan dengan obat penenang.
Gadis itu duduk ditengah diapit doyoung dan jhonny. Untungnya ia sadar diri untuk bergelaut di pundak jhonny.
Sudah hampir 3 tahun lamanya mereka menjadi keluarga. Namun nana hanya bisa menerima jhonny tapi tidak untuk ayahnya.
Entah apa pemicunya.
Jhonny sayang banget ade ade tirinya,nana sama jisung karena dulu ia anak tunggal.
Awal pas nikah nana cuman diem,gaada tangis atau air mata. Gadis itu hanya terlihat hampa dimata jhonny. Mungkin sampe saat ini
"Kemana aja lo na?"
"Bobo cantik"
"Bobo kebo lo mah"
"Ihh bang joniii jangan gtu:("
"Idihhh bocil"
"Gue bukan bocil elah"
"Tubuh lo kecil,muka lo kek anak kecil,suara lo apalagi,ukuran tangan sepatu aja masih gede anak sd"
"Sekali ngomong panjang nyinyirin gue"
"AKHIRNYA NAYOUNG COMEBACK GAISSS"
"Iya gaissss kita kambekkk gaiiss, ya gak yang"
Doyoung ga menggubris ia malh fokus sama layar handphone miliknya. Setelah julidin nana. Ia julid sekali doyoung.
"Kakk doyyy"
"Kakk doyounggggg"
"Kak tau kenapa hati aku sakit"
"Karena perhatian kakak bukan padaku"
"GA NYAMBUNG MUNAROHHG"
"Anjing receh bet dahhh"
"Hahahah sia naa"
"Siaaaaaaaaaaaaaa isabellaaaaa"
"DIA GOBLOK"
"SANTE ANJING"
"SANTE SAPIII"
"Kenapa si lo pada?!"
"GAS TEROS LAGI RECEH JUGA!"
***
"Bang napa makanan abis si anjir!"
"Beli lagi aja kek miskin hidup lo"
"Miskin tenaga hidup gue bang,lo belanja ah lo yang abisin"
Gininih kalau udah lupa keadaan dan balik jadi sibling. Ngaco dirumah. Ribot terussss.
"Beli aja pake kartu gue na"
"Mager!"
"Doy anter nana"
"Kak doy mana ma-"
"Gue mau jhon"
"Tuh mau anaknya,masa doi dianggurin na?"
"Kak jhony mahhh"
***
Nana masuk ke mobil doyoung. Bajunya diganti jadi setelahn celana legging hitam dan sweater abu.
Dengan wajah setengah kusut nana emang ga mau nyianyiain kesempatan bareng doyoung kaya gini.
Suka lupa tiap tiap padahal sama doyoung.
"Pake sabuknya"
"Deket ah"
"Pake"
"Gaada polisi!"
Doyoung natap nana. Ya nana langsung noleh karena risih.
"Pake buat keselamatan lo bukan polisi hm" terus doyoung senyum manja.
Tolong gini caranya nana melupakan segala mantan hanya karena senyuman doyoung yang mematikan.
***
Udah segala hal diambil. Dari makanan ringan sambil buat makan berat nana beli.
Trolinya dibawa doyoung nananya pilih pilih. Udah pas kaya suami istri."Udah?"
"Udah kak"
Nana natap doyoung berbinar. Doyoung kan ngeri.
"Kenapa?"
"Aku boleh gandeng kakak ga sekali ini"
Doyoung natap nana. Nana ngedip ngedip. Fix muka doyoung merah.
"Hm"
Nana langsung gandeng doyoung. Udah kaya suami istri.
"Kak aku takut aku makin suka kakak"
"Apa aku lepas dia aja buat ngejar kakak?"
"Ckck padahal aku udah tau gaada harapan"
Nana jalan duluan menuju kasir. Gadis itu emang sulit ditebak.
Doyoung langsung pegang tangan nana. Diem muka nya masih dingin. Tapi tangannya menggenggam tangan nana erat.
Senyum diwajah nana mengembang.
"Aku suka kakak"
"Aku jatuh hati untuk kesekian kalinya sama kakak. Kayanya aku harus nyiapin hati buat kakak"
Gadis itu tersenyum manis.
Manis.
Sampe doyoung ditegur karena ga maju.