08

1.7K 172 13
                                    












Lagi sibuk sibukanha uas. Baik nana mapun doyoung mereka disibukan dengan berbagai macam pekerjaan yang tak mudah demi masa depan yang cerah.

Aselole.

Pulang malam karena tugas hal biasa bagi mereka. Terlebih nana yang baru aja masu6k kejenjang perguruan tinggi negeri.

"Halo sp?"

"Sendiri,masih dikampus"

"Iyaa kak bentar"

Tumben ka doy ngajak

"Udah makan?"

Gadis itu menggeleng,tugas sering membuatnya lupa makan. 23.45. Untungnya saat ini doyoung bawa mobil.

"Mc d?"

"Ga deh kak"

"Ricis?"

"Boleh heheheh"

"Asal makannya dirumah lo minumnya air anget"

"Sama kakak tapi?"

"Iaa gue temenin,gue mau nugas bareng lo biar ga tidur dirumah"

***

Mereka sampai didepan rumah kontrakan nana. Dengan tangan membwaw beberapa paket makan.

Tanpa minta izin atau menerima persetujuan nana doyoung melengos kedapur mangambil dua gelas mug dan mengisinya dengan air hangat.

"Kakak cupu lv.2"

"Cupuan lo nyiksa diri pake kenikmatan sesaat"

Nana tersenyum mendengarnya. Seolah-olah ia teringat akan sesuatu.

Tiba-tiba pandangannya terarah pada bingkai gambaran sosok tanpa mata. Ia masih belum bisa menyelesaikannya.

"Kenapa? Gue baru sadar gambarnya kenapa ga ditamatin"

"Sesuai kisah gue dan cowonya lah"

Nyatanya gadis itu masih sulit melepas lelaki misterius itu.

Deg

Entah ada hati yang teriris setelah sikap manis.

"Jangan suka gue kak!"

Doyoung mendelik bingung

"Kakak bakal sakit soalnya,aku ga sanggup liat kakak tersakiti terlbih yang menyakiti aku sendiri"

"Gue suka lo,beneran suka lo"

"Taoibuntuk sama lo,gue mikir lagi. Gue cewe yang jauh dari pantas buat lo yang subhanallah"

Lelaki itu diam seribu bahasa. Tak ada yang bisa ia ucapkan sekalipun ada ia tahan mati matian. Setelah beres makan malam mereka benar benar sibuk dengan pekerjaan masing masing.

Pukul 3.49 mereka sudah beres dengan urusannya dan gadis itu malah terlelap disofa tanpa ingat ada kasur yang lebih nyaman.

Dengan sendu doyoung merapikan wajah nana. Dikaitkannya rambut nana kebelakang telinga. Dicium keningnya

Bibirnya kini mendarat dibibir nana yang sedang tertidur. Menempel cukup lama. Lalu ia menangis dikala gadis itu terlelap dalam mimpi.

Doyoung melangkahkan kakinya ke kamar mandi. Menyalakan keran air dan menangis karena tak kuasa.


"Sialan,ck dia masih nunggu lo yang jelas gamungkin bareng lo."








"Kak ayo pergi!"

Lelaki itu memilih diam dan menuruti permintaan. Seperti biasa diam seperti ini adalah kesukaannya ketika rasa takut melalukan kesalahan hadir dalam dada.

Selepas sampai mereka berpisah untuk ketempat tujuan masing masing.

"Makin deket ya lo sama sidoy"

"Kayanya dia luluh"

Gadis itu termenung sebentar

"Sok mikir lo,padahal lu taukan"

"Mending dia sama ka sejeong, lagian masih dingin juga gue juga nyuruh jangan suka gue. Gamungkin lah"

***

Mereka berkumpul ditempat biasa. Bedanya suasannya meremang karena hujan besar dan cahaya yang minim. Ditambah lagubsendu yang dimainkan menambah kesan menyedihkan

Dan akhirnya mereka memutuskan untuk melakukan sesi terbuka dalam kata.

Memberikan kiasan luka denga kata yang bisa diartikan banyak oleg beberapa orang yang ada.

"Apa yang sakit"

"Perpisahan bagi kedua orang yang saling menginginkan"

"Contoh?"

"Aku dan dia yang terpisah karena keluarga dan perbedaan yang ada"

"Ada lagi"

"Mencintai seseorang yang mencintai kawan se diri dan kawannya juga mencintai perempuan itu."

"Dan lucunya,gue hadir ketika mereka berjarak membuat diri bimbang untuk merebut atau mengalah."











Entah siapa wanita yang dimaksud. Namun acara mereka langsung berakhir ketika doyoubg berkata akan luka yang ada dalam dadanya.

Semua mengerti alasan doyoung sering merenung akhir akhir ini adalah,patah hati sebelum memulai.






"Padahal jelas mereka ga mungkin bersama"

"Terus kenapa lo ga rebut aja?"

"Cewenya pala btu,bahkan gue gatau sikap ini dia nggap atau ga"




"Naas bener hidup lo"

Luluh | KDYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang