M(horor)

2.4K 180 4
                                    

Mianhae typo bertebaran!!!

This story is the work of a writer
This story is not author's work

Cast: Park Jimin a.k.a Jimin

              
                               . . . . .

Temanku bercerita padaku tentang kisah nyata yang dialaminya tahun 2018. Cerita ini dimulai ketika keluarga temanku yang bernama Jimin, sedang ke rumah saudaranya yang ada di Jakarta.

Kecuali si Jimin. dia ditinggal di Bandung karena masih ada kegiatan ekskul di sekolahnya. Setelah dia pulang ke rumahnya, dia ganti baju, beres-beres dan berangkat menyusul keluarganya ke jakarta.

Dari bandung dia pun memutuskan untuk naik bus.

“Ke mana dek?”

“jakarta bang. Bisa ga?”

“ya udah, hayuk naik”
Jimin pun masuk ke dalam bus.

“Sepi amat…” gumamnya dalam hati.

Memang saat itu, bus sedang sepi. Hanya berisikan supir, kenek, jimin sendiri, pasutri yang sedang tidur, dan orang berjaket hitam tidur selonjoran di bangku barisan paling belakang dengan kepalanya ditutupi koran yang penuh dengan cairan merah.

jimin memilih untuk duduk di bagian tengah bus. Bus pun mulai melaju.

Kira-kira 50 menit berjalan, saat bus sedang berhenti sesaat, jimin melihat seorang nenek menunjuk ke arah sebuah mobil ambulan. Sontak jimin juga melihat ke arah ambulan tersebut.

Dia mendapati hanya kepala yang ada di atas keranda mayat. Jimin pun kaget dan entah kenapa jimin mulai penasaran dengan pria yang tertidur di bangku paling belakang.

Jimin pun melangkah pelan-pelan dan secara perlahan namun pasti menyingkap koran tersebut dari wajahnya, dan alangkah kagetnya dia, didapatinya jasad pria tanpa kepala. Jimin berusaha untuk tidak berteriak dan membaca doa berulang kali. Jimin kembai ke tempatnya.

Akhirnya, Jimin sampai di tujuannya. Saat Jimin akan turun, semua keadaan menjadi aneh. Suasana menjadi dingin. Jimin melihat ke supir dan kenek.

Alangkah takutnya dia karena melihat supir dan keneknya berubah menjadi sosok hantu yang menyeramkan. Sang supir hilang kulit kepalanya dan lehernya dan hampir seluruh tubuhnya membusuk, dan sang kenek berubah menjadi sosok yang mirip seperti Genderuwo. Jimin pun segera turun.

Sepi, sunyi. Di jalan raya yang harusnya banyak kendaraan yang lewat, agak aneh karena saat itu tidak ada satupun kendaraan yang lewat. Padahal masih bisa terhitung siang. Bus tersebut berjalan kembali.

Dan anehnya pasutri yang sedang tidur di dalam bus tadi itu pun menggedor-gedor jendela bus layaknya orang minta tolong. Bus langsung melaju cepat. dan kira-kira setelah 100 m bus itu berjalan, setiap jendela penuh dengan cipratan darah. Setelah itu busnya menghilang entah kemana. Berjalan dalam ketakutan, kendaraan-kendaraan mulai berlalu-lalang, dan keadaan pun mulai ramai.

Tiba-tiba ada mobil angkot menghampirinya, dan supir angkot pun bertanya padanya.

“Dari mana, dek?”

“Dari bandung bang”

“Ooh, bandung, Naik apa ke sini?”

“Naik bus, bang”

“Bus? dari tadi 1 jam lebih abang di sini, belum ada abang liat bus yang lewat”

“Jangan nakutin ah, bang”

“Seriusan, dek. Ya udah, sekarang mau ke mana adeknya?”

“ke cilacap bang”

“Ya udah, naik sini”

Jimin pun masuk ke dalam angkot dan mulai berangkat. Saat sampai di daerah dekat rumah saudaranya, dia turun. jimin pun berjalan. Setelah beberapa menit dia berjalan, dia lewat di depan sebuah rumah kosong yang kelihatannya sudah bertahun-tahun tidak ditempati.

Anehnya, dia seperti mendengar suara orang berteriak kesakitan dan minta tolong. Dan tiba-tiba punggungnya ditepuk oleh tetangga dari saudaranya.

“Kenapa, dek?”

“Ini rumah kenapa, om? kok tadi saya denger suara?”

“Oh, rumah ini dulunya memang sudah menjadi rumah kosong. Di sini juga terjadi kasus pembunuhan perempuan dan laki laki”

“hah pembunuhan? Gimana ceritanya,om?”

“Jadi gini. Dengar-dengar, saat terjadi kasus itu, si perempuan di begituin. Abis itu si perempuan mengambil pisau dan menebas anu nya si laki-laki. Tidak terima, si laki-laki menusuk perut si perempuan, dan akhirnya mereka berdua maninggal di tempat. Saat mayat mereka berdua dievakuasi, polisi tidak menemukan potongan anu nya si laki-laki, sampai sekarang. Dan jika ada orang yang berani masuk ke rumah itu, dia akan mencium bau yang sangat amis dan busuk. Kurang lebih seperti itu dek”

“oh, jadi begitu. Makasih om”

“sama-sama”

Dan akhirnya, jimin sampai ke rumah saudaranya. Dia langsung masuk ke kamar dan istirahat sambil merenungi apa yang telah terjadi hari ini.

Setelah melepas penat, dia pun bergabung untuk makan dan berbincang-bincang dengan keluarganya. Setelah itu mereka semua tidur.

Mendekati jam 12 tengah malam, pintu rumah diketuk oleh seseorang. Makin lama, makin keras. Semua orang di rumah itu pun terbangun. Tak terkecuali jimin. saudara jimin yang bernama chinta pun membuka pintu dan mendapati tidak ada siapapun di luar.

Jadi chinta hanya membuang sampah saja ke tempat sampah yang ada di seberang jalan. Namun saat chinta akan kembai ke rumah, dia mendapati seorang perempuan yang bisa dibilang berpenampilan seberti “cabe-cabean”.

“Heh, pulang lu. Jam segini kelayapan aja kerjanya”

Si perempuan tidak merespon. Namun saat si perempuan menoleh ke arah chinta ia bergidik ngeri karena kepala si perempuan telah buntung. Setengah belari, chinta kembali ke rumah. Keadaan kembali tenang.

“Udah, tidur tidur”

Mereka semua kembali ke kamar masing-masing dan kembali tidur. Namun, disaat mereka semua hampir terlelap, terdengar suara seperti benda yang terbentur ke pintu. Karena hanya jimin yang ada di luar kamar, dia pun membuka pintu. Dan dia bertemu…

POCONG!!!

The end

.
.
.

Vote+coment nya juseyooo

And baca work aku yg lainnya juga yaa

The Horor BtsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang