Teman Baru

41 8 3
                                    

"Hai, kenalin gue Sandra Nathania Salim panggil aja Sandra" ucap sandra mengulurkan tangan.

"Hai juga San senang bertemu denganmu" ujar Via sambil membalas uluran tangan Sandra.

"Btw, lo cantik banget dah" puji Sandra.

"Hehe makasih lho pujiannya" balas Via sambil tertawa kecil

"Gue gak mau puji tapi beneran lo sumpah manis banget" ucap sandra tak mau kalah.

"Hey!!! kalian disana ngobrolnya nanti aja waktu istirahat sekarang salin rumus fisika ini dibuku kalian" Bu Endah yang mendengar suara bising langsung menegur mereka berdua

Via dan Sandra yang merasa ditegur saling bertatapan menahan tawa. Via pun segera menyalin rumus di buku barunya. Sedangkan Sandra menatap bingung ke arah papan tulis yang sudah penuh dengan rumus fisika yang menurutnya membuat otaknya pecah.

*Bel Istirahat berbunyi*

"San, kantin yokkk" ucap Shelin dan Freya bersamaan.

"Bentar napa gue pusing sama soal ini ribet banget nanyain jawabannya ke gue. Bukannya nanya Bu Endah aja kan dianya bisa njawab" jawab Sandra sambil meregangkan ototnya.

"Eh, tai lu Bu Endah yang ngasih soal masa dijawab sendiri" ucap Shelin.

"Ya juga yah Shel" jawab Sandra dengan mengangguk - anggukan kepalanya.

"Udah ayok cabut keburu bel masuk nih" sela Freya yang tidak sabar menahan rasa lapar yang menyerang perutnya"

"Hmm... gue boleh ikut gak?" tanya Via pada mereka.

"Ya ampun, gue lupa kalo ada anak baru disini ikut aja ga ada yang ngelarang kok" jawab Sandra sambil tersenyum.

"Hey, gue Shelin Kaysa Namara sering dipanggil Shelin cewek paling cantik, imut, manis menurut emak gue" jelas Shelin sambil nyengir.

"Apaan sih lo Shel gak jelas  banget jadi orang gak usah dipeduliin Vi. Gue Freya Angel Lorence panggil aja Freya. Umur 16 tahun. Berat badan 49 kg. Tingginya 158 cm. Lahir di New York dan..." cerocos Freya tanpa henti dan membuat Shelin, Sandra, dan Via melongo.

"Udah - udah stop lo malah gak jelas pake banget banget banget Frey. Mau kenalan apa ngisi formulir hah? Mending kita cabut ke kantin sekarang" sela Sandra yang gemas dengan tingkah laku Freya.

Di dalam perjalanan menuju kantin banyak siswa - siswi yang menatap Sandra and friends mulai dari tatapan kaget, terpukau, kepo dan lainnya karena ada satu orang yang sangat asing tapi juga sangat cantik yang baru dilihat di sekolah mereka.

"Vi, banyak yang ngeliatin lo daritadi mulai dari seumuran dan kakak kelas gak risih emang" tanya Sandra.

"Itu sudah resiko orang cantik Sandra ku sayang" ucap Shelin sambil mencubit pipi Sandra.

"Eh... sakit bego Shel. Tapi kalo gue itu Via ga bakalan mampu rasanya pengen nonjok mata orang yang terus melototin gue" curhat Sandra yang mengibaratkan dirinya menjadi Via.

"Awalnya sih risih San tapi kelama - lamaan udah biasa. Bahkan, di sekolah lama gue dulu lebih parah. Masa ada anak kelas lain tiba - tiba masuk ke kelas. Ada guru yang ngajar pula dan dia ngomong mau jadiin gue pacarnya padahal tau nama orangnya aja engga." cerita Via sedikit tentang sekolah lamanya.

"Hah?? ke kelas lo waktu ada guru dan cuma ngomong ingin lo jadi pacarnya gileee... tuh bocah" ujar Shelin kebingungan dengan aksi bocah yang diceritakan Via.

"Emang kenapa sih, berarti kan cowok itu gentleman ngomong langsung ke lo Vi ada guru juga yang menjadi saksi pengucapan cinta ke Via seorang" jawab Freya sederhana.

"Gentleman dari hongkong?!" balas Shelin dan Sandra bersamaan.

Sedangkan, Via hanya tertawa melihat aksi ketiga teman barunya.

Sesampainya di kantin. Mereka mencari kursi yang kosong untuk mereka tempati.

"Kalian mau pesan apa?" tanya Freya pada ketiga temannya.

"Bakso pedes sama es jeruk aja deh" jawab Sandra.

"Gue siomay bandung aja sama es teh" jawab Via.

"Dan elo Shel ikut gue pesen makanannya" ajak Freya pada Shelin.

"Enggak ah, males gue" jawab Shelin dengan enteng.

"Ga asik lo Shel temenin gue napa" pinta Shelin.

"Freya yang cantik emang lo mau mbayarin makanan mereka kalo gue mah ogah" jelas Shelin.

"Oh iya ya. Shelin tumben pinter kesambet apaan. Uangnya mana nih?" tanya Freya minta uang untuk membeli makanan mereka.

"Kan lo yang nanya Frey kita mau pesen apa ya pake uang lo lah" jawab Sandra sambil meringis.

"Gue cuma tanya keles ga ngebayarin juga" kata Freya sambil memajukan bibirnya.

"Udah - udah jangan ribut ini pake uang gue aja. Tadi gue dikasih uang saku lebih sama bokap" sela Via diantara kedua insan tersebut.

Via mengeluarkan uang dua lembar dua puluhan dan satu lembar uang sepuluhan pada Freya dan Shelin untuk membayar makanannya di kantin.

"Beneran nih Vi?" tanya Shelin tak percaya.

"Iya beneran lah masa boongan lagian sisanya udah gue tabung kok tenang aja" jelas Via pada mereka.

"Ahhh makasih Via tambah cantik deh" gombal Freya.

"Makasih ya Vi kapan - kapan gantian gue yang traktir" kata Sandra.

"Iya sama - sama." balas Via.

"Yaudah ayok pesan Frey cacing gue udah paduan suara nih pengen cilok" ajak Shelin yang tak sabaran ingin makan cilok kesukaannya.

I'M SORRYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang