Chapter 4

1.6K 114 5
                                    

"Naru!" Teriakan Kushina menggema keras hingga membuat Kyuubi menutup telinganya dengan erat.

"Ka-san lain kali sebelum teriak bilang ya! Telingaku sakit sekali karena teriakan Ka-san" ujar Kyuubi yang dibalas lemparan sandal yang tepat mengenai kepalanya.

Sebuah kepala muncul dari pintu, disusul seorang perempuan pirang yang mengikuti kepala itu.

"Ada apa Ka-san?" Tanya Naruto memasuki halaman belakang yang didesain lengkap dengan meja, kursi untuk tempat santai.

"Naru, tolong ambilkan bunga lily yang sudah Ka-san pesan ya?" Ujar Kushina.

"Dimana Ka-san?" Tanya Naruto.

"Ditempat biasanya" jawab Kushina.

Naruto mengangguk.

"Ka-san, ak---"

"Namikaze Kyuubi! Kembali duduk dan kerjakan tugasmu dengan baik, ne?" Ujar Kushina dengan tatapan mematikannya, membuat nyali Kyuubi menciut.

Ia tidak pernah lupa akan gelar ibunya di masa lalu. Jangan pernah membuat masalah dengan Uzumaki Kushina, yang kini sudah berubah menjadi Namikaze Kushina.

"Ike... bisakah aku yang pergi bersama Naru-nii, Ka-san?" Tanya Naruko dengan menunduk.

"Emm, bagaimana ya?" Suara Kushina mempertimbangkan keinginan Naruko. Ia tau persis bahwa Naruto pasti akan kerepotan dengan tingkah Naruko.

"Aku juga harus membeli sesuatu untuk keperluan sekolahku Ka-san" lanjut Naruko dengan terburu. Dia takut Kushina tidak akan memperbolehkannya tanpa alasan logis yang jelas, dan tentu saja ia sedang berbohong. Alat tulisnya sangat lengkap karena Naruto membelikannya beberapa hari yang lalu. Alis Naruto terangkat, tetapi ia hanya diam.

"Apa kamu tidak apa-apa Naru?" Tanya Kushina.

Naruto kembali mengangguk. Setelah itu keduanya pergi dari sana, dengan senyum Naruko terkembang lebar.

***

"Naru-nii, maaf tadi aku berbohong pada Ka-san. Aku hanya ingin berjalan-jalan dengan Naru-nii, aku juga ingin melakukan ini pada Kyuu-nii. Tapi Kyuu-nii selalu menghindar" celoteh Naruko.

Naruto hanya diam. Hingga matanya menangkap seseorang yang ia kenal.

"Sasuke?" Panggil Naruto.

Lelaki berambut raven itu menoleh, tidak ada raut wajah kaget disana. Datar. Itu yang Naruto lihat.

"Temanmu Sasuke?" Tanya seorang wanita disampingnya sambil berjalan mendekati Naruto.

"Watashi no namae wa Namikaze Naruto desu. Saya teman sekelas Sasuke" ujar Naruto sambil membungkuk dan tersenyum tipis.

"Kawaii" Mikoto memekik sambil mengusap rambut Naruto dengan gemas.

"Ka-san!" Suara Sasuke yang menyentak membuat wanita itu tersentak, dan melepaskan tangannya dari rambut Naruto.

"Ah," Mikoto mengucap dengan refleks, sikap Sasuke yang berubah mendadak membuatnya gugup.

Hening sejenak. Hingga suara Naruko bisa memecah keheningan yang ada.

"Naru-nii, mereka siapa?" Tanya Naruko menarik sudut baju Naruto dengan erat.

Mata hijaunya mengerjap beberapa kali, sambil menatap netra sapphire Naruto.

"Ini temanku, Uchiha Sasuke, dan---" ucapan Naruto menggantung lalu menatap wanita yang wajahnya mirip dengan Sasuke.

"Aku Uchiha Mikoto, ibu Uchiha Sasuke" senyum lembut itu terkembang dibibir Mikoto.

Sasuke menatap keduanya dengan datar, lalu matanya mengarah ke Naruko yang menatapnya dengan takut.

"Ini adik saya, Namikaze Naruko"

Mikoto menganggguk, dia merasa senang Naruto mau berteman dengan Sasuke yang memang keras kepala, pendiam, dan kadang benar-benar menyebalkan.

"Naru-nii, aku lapar. Bisa kita makan sekarang?" Tanya Naruko kembali menarik-narik lengan baju Naruto.

Mikoto beralih pada Sasuke.

"Kebetulan kami belum makan, boleh kami ikut?" Ujar Mikoto lalu menggandeng lengan Naruko yang kebingungan.

"Ano... eh, Naru-nii?"

Naruto hanya mengangguk, dan mulai berjalan bersama Sasuke. Sementara Mikoto mengobrol dengan Naruko yang dijawabnya dengan lirih juga hati-hati.

"Adikmu aneh"

Naruto tertawa, "ya, dia memang aneh. Kyuu-nii sampai tidak menyukainya entah kenapa, aku juga tidak terlalu suka dekat dengannya dalam waktu yang lama"

"Kenapa?"

"Aku tidak tahu Sasuke, aku merasa dia membutuhkan kasih sayangku dan Kyuu-nii. Itu hal yang wajar, karena Ka-san dan Tou-san yang sibuk dengan urusan masing-masing. Karena Kyuu-nii benar-benar tidak menyukainya aku harus memberikan sedikit perhatian bukan Sasuke?" Mata Naruto mengarah ke punggung mungil Naruko.

"Dobe" dengus Sasuke.

"Yak! Pertama kali kau memanggilku dobe masih kumaklumi teme! Tapi jika kau memanggilku begitu lagi, akan kuhajar" ujar Naruto dengan kesal.

"Hn"

Canda dan tawa Naruto bersama Sasuke membuat hati Mikoto merasa senang, anaknya menjadi pribadi yang lebih baik. Sementara sudut mata Naruko melirik ke arah Naruto juga Sasuke, tidak ada yang menyadari kilat tajam mata bewarna hijau itu.

***

Chap 4 selesai!! Horeeee, gimana? Apa kurang gemes? Atau masih banyak salah dan kurangnya?(◍•ᴗ•◍)❤
Tinggal kritik aja dikolom komentar ya :v

Love-SasuNaruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang