Janji & Mimpi

01

Jeaneth atau biasa dipanggil Jean menghentikan langkah menuju kelas saat mata nya menangkap sebuah objek di bawah sana.

"Hey! Good morning!" Jean tersenyum bodoh memperlihatkan giginya.

Senyumnya luntur begitu saja saat cowok yang ia sukai tidak meliriknya sama sekali.

"Good morniiing," tukas seseorang menirukannya dengan berlebihan.

Jean membalikkan badan, "Good morniiiing, Ecan," balas Jeaneth menirukan suara Hernanda Chandra Bastian atau biasa dipanggil Ecan.

Ecan menyentil jidat Jean. "Kebiasaan. lo jadi cewek gak ada jaim-jaimnya ya, gak malu daritadi diliatin orang?"

Jean mengusap keningnya. "Bodo amat! gak ada yang kenal gue juga."

"Lo penyiar radio sekolah, Jean. Masa iya gak ada yang kenal," ucap Ecan gemas, "sekarang liat udah jam berapa?" lanjutnya.

Jean melihat arloji di tangan kanannya. "Astaga udah jam segini! Gue siaran sama lo kan? Kenapa malah ngajak gue ngobrol disini sih?"

Jean menarik tangan Ecan.

Setelah sampai di ruang yang bertuliskan broadcast mereka berdua duduk di depan audio mixer lalu memasang headphone. Ecan menyalakan komputer, sementara Jean menyalakan STL yang terkoneksi ke speaker setiap kelas.

Ecan memutar jingle khas radio sekolah dan disusul dengan suara tagline oleh Jean.

Setelah memberikan beberapa informasi terhangat Maxim High School, mereka membuka sesi request dan salam-salam.

"Oke Maximers, sesuai tema hari ini, yaitu senin bucin buat para love bird yang lagi dimabuk cinta bisa nih langsung telpon atau dm ke ig kita," ucap Ecan.

"Atau yang mau salam-salam buat gebetan dan request lagu juga bisa langsung call kita," sambung Jean.

Menurunkan sedikit volume microphone sehingga lagu berjudul dengan caraku dari Brisia Jodie mulai terdengar.

"biarkan aku... mencintaimu dengan caraku...." Mereka berdua mulai bersenandung dan larut kedalam suasana lagu.

Lagu selesai diputar, mata Ecan bergerak membaca pesan di akun instagram broadcast.

Ecan kembali bersua membaca salam dan memutar lagu pesanan followers

Beberapa saat kemudian matanya menemukan suatu pesan dan tenggorokannya kering begitu saja.

Ecan berdehem. "um... oke, ini yang terakhir ada salam buat Kak Krystal kelas 12 Ipa 4 dari.....

.... Kaisar Arvind dan ada spesial request lagu judulnya can't take my eyes off you."

Jean yang bersiap menutup sesi siaran membeku begitu saja, dada nya sesak mendengar nama cowok itu menitipkan salam untuk cewek lain.

***

Jean menghentakkan kakinya sebal, sepanjang koridor dia hanya tersenyum jika ada yang menyapanya.

"Ih anjir bete deh!"  Jean menyilangkan tangan di depan dada.

Ecan yang berjalan di sampingnya mendengus. "Lo juga jadi cewek jangan terlalu agresif! Risih cowok tuh sama modelan kek gitu."

"Halah lo juga patah hati kan? Inceran lo di incer cowok lain juga," sindir Jean masih sebal.

"Enggak tuh, santuy gue mah."

"Cih dusta." Jean melirik ke tangan Ecan yang menenteng box kecil. "Bawa apa lo hari ini?"

Ecan mengangkat box itu. "Oh ini menu baru, nama nya Darling."

Jean mengernyit. "Apaan?"

"Dadar gulung biasa, tapi rasanya beda dari yang lain makanya gue kasih nama darling biar kayak brand gitu," jelas Ecan.

"Dadar guling?" tanya Jean dan dijawab anggukan oleh Ecan.

Mereka tiba di kelas, Jean mendudukkan diri diikuti Ecan yang duduk di atas mejanya.

"Tumben bawa nya dikit, kan biasa nya lo bawa box gede," tukas Jean. Ia membuka penutup box. "Enak nih kayaknya."

"Gue mau cek ombak dulu, kalau deres gue gas,"

Bel tanda masuk berbunyi, Ecan pergi menuju bangku nya walau sebenarnya belum siap belajar. Atau tidak pernah siap karena otaknya hanya memikirkan seseorang.

☄☄☄

Kim Jennie as  Jeaneth Cleodiva Nindiya

Lee Haechan as Hernanda Chandra Bastian